x

Ilustrasi siswa belajar di rumah. Foto: Tulus Wijanarko

Iklan

Domia cindirella Nababan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Februari 2021

Rabu, 24 Februari 2021 16:32 WIB

Belajar Daring: Sejumlah Keresahan dan Kiat Sukses

Penulis : Domia cindirella nababan (Mahasiswa Universitas Riau) TUJUAN PENULIS : INGIN MENCERITAKAN BAGAIMANA KERESAHAN PARA PELAJAR DALAM PEMBELAJARAN DARING, DAN JUGA MEMBERIKAN GAMBARAN MENGENAI KIAT SUKSES DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

     Pembelajaran daring saat ini merupakan suatu hal yang sangat di dibenci oleh sebagian bahkan hampir semua kalangan pelajar, khususnya mahasiswa. Penyebab di berlakukannya pembelajaran daring seperti saat ini adalah angka pandemi Covid-19 yang tiap hari jumlah penderitanya makin tinggi, dan membuat semua orang was-was akan virus ini. Pemerintah pun mulai membuat berbagai kebijakan atau langkah salah satunya yaitu dengan penerapan pembelajaran daring  (belajar dalam jaringan).

     Belajar daring tentunya membuat hampir semua para pelajar merasa resah akibat rasa bosan yang mulai dirasakan akibat belajar daring, terkhususnya bagi kalangan mahasiswa. Mahasiswa menjadi salah satu sasaran utama dalam pencapaian pengalaman yang menyebutkan daring menyerang kaum mahasiswa. Apalagi bagi mahasiswa yang masih di tahap semester satu dan semester dua, dimana mereka sama sekali belum pernah merasakan bagaimana kuliah secara tatap muka. Dan mahasiswa yang masih di semester tersebut hanya merasakan via daring seperti diskusi wa(whattsap), classroom, ataupun tatapan video daring saja. Pembelajaran daring membuat mereka merasa gondok dan pastinya dalam hati kecil mereka pasti ada rasa ingin sekali untuk merasakan perkuliahan sebagaimana biasa yaitu datang ke kampus dan mengikuti pembelajaran secara langsung atau tatau muka. Namun hal tersebut masih menjadi sebuah khayalan saja bagi mereka.

Bagi pendapat sebagian orang mungkin ada yang berprasangka bahwa daring itu lebih enak, dan dengan belajar daring mahasiswa bisa belajar dengan santai, seperti misalnya sambil rebahan atau main game bahkan sambil makan. Namun sebenarnya kalau saya berbagi pengalaman nyata saya dalam menghadapi pembelajaran daring ini pendapat mereka itu kurang tepat. Karna dari belajar daring banyak tantangan yang membuat mahasiswa jenuh untuk belajar daring.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengapa bisa jenuh? Karena banyak faktor penghambat bagi pelajar ungtuk mengikuti pembelajaran daring. Tidak semua mahasiswa bisa belajar dengan santai. Saat melakukan pembelajaran daring banyak mahasiswa yang di anjurkan untuk on time Dan harus mengaktifkan video kamera sehingga tidak ada yang namanya belajar sambil rebahan atau apalah itu. Mahasiswa akan di pandu dan diperhatikan keaktifannya, ditambah lagi dengan adanya pemberlakuan deadline pada setiap tugas yang diberikan membuat pelajar harus sesegera mungkin membagi waktu dan menyelesaikan tugasnya sesuai deadline.

Tidak semua mahasiswa juga memiliki koneksi internet yang stabil. Terkadang mereka harus pindah lokasi untuk mencari tempat yang jaringannya stabil, bukan hanya mahasiswa saja namun juga hal tersebut dirasakan oleh semua jenjang persekolahan baik itu SD, SMP, maupuun SMA. Terkadang para pelajar harus ketinggalan informasi akibat jaringan yang tidak stabil tadi. Bahkan terkadang pemaparan materi yang di samapikan guru/dosen pun tidak semua mereka tangkap.

Nah, selain itu juga kuota merupakan salah satu faktor penting dalam mengikuti pembelajaran daring ini. Kuota juga menjadi salah satu faktor penghambat dalam pembejaran daring. Seperti yang telah tercatat di badan statistik pengeluaran Negara dari tahun dulu ke tahun sekarang telah mengalami kenaikan yang cukup drastis, dikarenakan nilai ekonomi yang mulai melemah ditambah pengeluaran Negara yang terbilang banyak, membuat kebanyakan warga Negara bingung dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya.

Jika diteliti terkadang, biaya buat kebutuhan makan atau kebutuhan sehari-hari saja kurang apalagi ditambah dengan pengeluaran untuk kuota internet. Dalam lingkup daring seperti saat ini kuota bagi pelajar sangatlah penting dan tidak bisa terputus, karena jika kuota tidak ada bagaimana para pelajar bisa stay untuk mengikuti pembelajaran daring.

Sangat banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh pelajar dalam situasi daring seperti saat ini. Namun, dengan begitu juga sebagai seorang pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa kita harus tetap memiliki jiwa semangat yang tinggi walaupun kondisinya begini.

 

Apa saja kiat sukses yang dapat kita lakukan dalam menghadapi Keresahan dalam pembelajaran daring?

  1. Kita harus memiliki kemauan yang tinggi untuk maju.

                  Sebagai pelajar/mahasiswa kita harus memiliki tekad yang kuat untuk maju. Kita harus mencari berbagai macam cara bagaimana itu tetap semangat walupun kondisinya begini, lalu tanamkan dalam diri kita “harus semangat walaupun belajarnya daring”. Belajar tidak hanya dilakukan tatap muka secara langsung saja, namun juga bisa dilakukan secara online. Dan belajar dengan cara seperti ini juga bukan menjadi alasan untuk kita menyerah atau berjuang sampai disini saja, namun hal itu harus kita lawan dan kita harus tetap berprinsip maju, maju, dan maju.

  1. Memiliki motivasi diri

         Langkah yang selanjutnya adalah memiliki motivasi diri. Kita harus memiliki motivasi yang harus kita tanam dalam diri kita. Seperti misalnya “ada orang orang tua yang harus dibanggakan”. Kita bisa merenung sejenak lalu berpikir “wah….. ternyata segala sesuatu yang ingin sekali kita wujudkan tidak segampang yang kita pikirkan ya…..  sangat butuh perjuangan dalam mewujudkannya. Saya merasa susah, tetapi pasti orang tua saya jauh lebih susah dari yang saya rasakan sekarang, oh,… berarti saya harus tetap semangat demi menaikkan derajat orang tua saya, saya harus bisa membalas jasa atau rasa sakit yang telah dialami oleh orang tua saya saat ini, suatu saat saya harus bisa membahagiakan mereka”.

                 Tanam motivasi tersebut dalam diri kita, maka rasa resah yang kita alami tadi pun seketika bisa hilang, dan tidak ada alasan lagi untuk kita mengeluh oleh keadaan daring tadi.

 

  1. Berusaha walau rintangan semakin berat

Seperti yang telah dikatakan oleh pepatah, “Tidak ada sesuatu yang bisa didapatkan kalau tidak merasakan adanya perjuangan yang pahit”. Begitupun dengan kita tidak bisa menjadikan belajar daring ini adalah musuh terbesar bagi kita, atau yang membuat kita menjadi merasa resah, tetapi kita hafrus menyiapinya dengan baik dan selalu berpikiran positif karena tidak selamanhya juga kita akan tetap seperti ini. Kita harus memiliki keyaninan bahwa secepatnya keadaan membaik dan kitapun bisa belajar tatap muka secara langsung.

  1. Menjalani pembejaran daring seperti belajar offline(langsung)

Nah, langkah selanjutnya adalah kita bisa menjalani pembelajaran daring kita dengan menerapkan gaya seperti kuliah langsung atau tatap muka. Caranya dengan berpakaian seperti mana biasanhya kuliah bisa juga dengan menggunakan pakaian yang akan kita pakai saat kuliah, sarapan, Tanya jawab di kelas online, dan membiasakan diri beradaptasi dengan fitur online, agar tidak  merasa bosan.

  1. Menemukan gaya belajar baru yang menarik

     Dalam belajar online juga tentunyapelajar/mahasiswa tidak terlepas dari adanya rasa  bosan. Sering sekali pelajar cepat merasa bosan apalagi saat belajar daring. Maka dari itu kita bisa membuat pelajaran terasa lebih menyenangkan dengan membagi waktu kita dengan jadwal pelajaran yang akan kita pelajari, jangan menunggu deadline karena kita akan cepat merasa stress mengerjakan tugas yang sudah deadline sehingga akan membuat kita terburu-buru dalam mengerjakannya agar cepat selesai sehingga otak kita pun tidak mampu bekerja dengan baik. Kita juga harus ,meciptakan pembelajaran kita itu menjadi menarik dengan memiliki jiwa semangat dan bertekad “semangat,… aku pasti bisa”

  1. Mampu me-manage waktu dengan baik

     Yang selanjutnya, kita harus bisa meminimalisir waktu kita dengan baik. Saat pembelajaran tentunya kita sudah mengetahui  kapan jadwal pembejaran kita. Oleh Karena itu, kita harus menjalankannya sesuai jadwal dan tidak menyelipkannya dengan hal diluar dari pelajaran tersebut, seperti  misalnya menympatkan untuk bermain game, karaokean, atau lain sebagainya. Kita harus betul-betul fokus kemana tujuan kita, hari ini apa yang harus kita pelajari. Tentunya tidak selamanya kita akan belajar penuh juga, maka saat ada waktu luang kita bisa gunakan waktu kita untuk refresing, membantu orang tua, beristirahat dan lain sebagainya, sehingga penggunaan waktu itu dapat kita bagi dengan konsisten.

 

  1. Membiasakan diri dengan hal-hal yang baru

Dalam kehidupan tentunya kita akan banyak melakukan hal-hal yang baru atau mungkin berbeda dari yang sebelumnya. Oleh karena itu, kita harus bisa membiasakan diri kita untuk beradaptasi dengan hal-hal yang baru bagi kita. Mungkin dulu sebelum pandemi, kita belum pernah merasakan yang namanya belajar online, namun tidak selalu hal itu akan terjadi demikian, pasti aka nada hal yang dapat mengubahnya. Seperti saat kebijakan baru ini pemerintah menerapkan kebijakan baru dimana semua pelajar tidak bisa bertatap muka secara langsung guna meminimalisir penambahan angka covid-19, sehingga para pelajar harus belajar di rumah, kita tidak bisa melanggar hal itu atau mengubahnya, melainkan kita hanya bisa taat dan menuruti segala aturan yang berlaku, karena memang sudah pada dasarnya aturan itu harus kita taati. Kita harus bisa membiasakan diri kita menerima hal yang baru, kita harus belajar bagaimana supaya kita nyaman dengan hal baru tersebut.

 

     Itu tadi beberapa kiat atau cara yang dapat kita terapkan/lakukan untuk menghadapi pembelajaran daring. Semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Kita tidak boleh cepat ter-obsesi, dan langsung berpikiran untuk menyerah. Memang setiap yang namnya ingin maju, atau jika kita ingin mewujudkan hal yang sangat kita minati itu tidak boleh diperoleh secepat instant, melainkan harus ada perjuangan yang harus kita lewati dahulu untuk memperoleh keinginan kita tersebut. Rasa resah memang akan selalu ada dan merupakan musuh terbesar manusia khususnya pelajar dalam menghadapi pendidikan. Hal itu wajar karena pelajar/mahasiswa seperti saya misalnya masih memiliki jiwa emosional sehingga akan cepat merasa resah apalagi bosan. Namun hal ini dapat kita jadikan sebagai sarana ataupun sebagai latihan bagi diri kita sendiri untuk bisa selalu semangat, dan tidak gampang untuk menyerah.

                      Dan tidak selamanya juga keadaan akan seperti ini, seketika keadaan dapat cepat berubah dan kita harus bisa menerima itu dan tetap berdamai dengan keadaan. Kita telah di goncangkan oleh suatu hal yang tidak terduga yaitu datangnya virus corona yang menyerang semua Negara khususnya Negara kita Indonesia, sehingga banyak kesusahan yang ditimbulkannya, dan bukan hanya meresahkan kita pelajar saja namun juga semua kalangan. Yang dapat kita lakukan saat ini adalah dengan memperbanyak melakukan hal yang mengntungkan bagi diri dan sesama, dan yang paling penti ng adalah dengan selalu berdoa dan tentunya mengikuti kebijakan yang berlaku, mengikuti kebijakan pemerintah, jaga kesehatan agar kita cepat-cepat di jauhkan oleh covid-19 ini sehingga semua aktivitas kita dapat berjalan normal kembali sebagaimana biasa.

Ikuti tulisan menarik Domia cindirella Nababan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler