x

Raja Ali Haji Ulama multidisiplin ilmu dari tanah Melayu

Iklan

Nurul Syuhada

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2020

Minggu, 23 Mei 2021 05:54 WIB

Raja Ali Haji Ulama Multidisiplin Ilmu dari Tanah Melayu

Mengenal sosok Raja Ali Haji sebagai salah satu dari ulama Nusantara

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nama beliau tidak asing lagi ditelinga para sastrawan Indonesia, bagaimana tidak beliau adalah seorang Bapak bahasa Indonesia yang menghasilkan banyak karya dibidang kesusastraan dan kebahasaan dengan penghargaan yang diberikan oleh presiden Susilo Bambang Yudoyhono berupa gelar Pahlawan Nasional pada saat peringatan Hari Pahlawan 10 November 2004 di Istana Negara, dan juga ditetapkannya karya beliau yang berjudul “Kitab Pengetahuan Bahasa” sebagai Bahasa Nasional (Indonesia) dalam kongres pwmuda 28 Oktober 1928. Salah satu dari karyanya adalah Gurindam Dua Belas. Namun kiprah Raja Ali Haji tidak hanya sebatas itu, beliau merupakan ulama multidisiplin ilmu, karena itu perannya dalam pemerintahan dan ulama bagi masyarakat di pulau Penyegat sangat diyakini dan diakui sebagai perkembangan produktifitas beliau sendiri.

Nama asli beliau adalah Tengku Haji al-Haj bin Tengku Haji Ahmad bin Raja Haji Fisabilillah bin Opu Daeng Chelak yang alhir pada tahun 1809 di Pulau Penyengat, Riau. Dan wafat pada tahun 1870.  Ayahnya bernama Raja Ahmad saudara kandung dari Raja Ja’far (1779-1878) Tuan muda VI dari kesultanan Riau-Lingga, kakeknya adalah Raja Haji Fisabilillah YDM VI dari kesultanan Riau-Lingga, beliau berhasil menjadikan Riau sebagai tempat terkenal sehingga dibanjiri oleh ulama dan pedagang. Adik Kandung Raja Lumu Sultan Selangor yang pertama. Raja Ali Haji adalah seorang ilmuan terkenal dengan  karya-karyanya yang ditulis, tidak hanya itu beliau juga dikenal sebagai tokoh politik. Ibunya bernama Encik Hamidah.

Pulau Penyengat, tempat dibesarkan Raja Ali Haji ini menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan sehingga pulau ini ramai dikunjungi oleh banyak ulama yang mengajarkan ilmu agama kepada pemerintah, bangsawan ataupun masyarakat setempat di masa kecilnya Raja Ali Haji seringkali mengikuti perjalanan ayahnya ke berbagai daerah untuk berdagang, dan beliau juga melaksanankan ibadah haji bersama ayahnya. Dengan pengalaman inilah Raja Ali Haji tumbuh menjadi pemuda berwawasan luas. Beliau juga dikenal sebagai salah satu ulama yang seringkali diminta fatwanya oleh pihak kerajaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masanya beliau dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka baik dikalangan agamawan maupun cendikiawan dan para sastrawan. Hikayat Abdul Malik karya pertamanya di bidang Sastra Melayu yang ditulis pada tahun 1846 dainggap sebagai karya sastrawan Riau yang pertama kali diterbitkan. Setiap karya-karya yang dicetuskan Raja Ali Haji ini memliki ciri khas yang selalu berakar pada syariat islam dan juga tradisi Melayu.

Intizham Wazaif al-Malik (Peraturan Sistematis tentang Tugas-Tugas Raja) merupakan karya lain yang terkenal di bidang Ketatanegaraan yang berisi nasihat terhadap perilaku raja dan aturan pemerintahan yang sesuai dengan syariat. Tsamarat al-Muhimmah Difayah li al-Umara wa al-Kubra wa Ahl al-Mahkamah (Pahala dari Tugas-Tugas Keagamaan bagi Para Pemimpin, Pembesar dan Para Hakim) dalam buku ini, secara tegas ia mnenyatakan bahwa seorang raja yang melalaikan tugasnya dan mendurhakai Allah Ta’ala, tidak dapat diterima sebagai penguasa lagi dan jabatannya harus diserahkan kepada orang yang lebih tepat. Tuhfah an-Nafis (1860) karya ini diperkirakan karya Raja Ahmad yang kemudian disunting dan disempurnakan oleh Raja Ali Haji yang berisi tentang sejarah kesultanan Johor Riau. Dan bukunya yang lain adalah Gurindam Dua Belas,  Siti Sianah, Suluh Pegawai, Taman Pemrata dan Sinar Gembala Mustika Alam yang bersisi nasihat.

Referensi :

  1. https://portaltujuh.com/2018/03/12/raja-ali-haji-bin-raja-haji-ahmad-sastrawan-dan-ulama-melayu/
  2. https://nuun.id/raja-ali-haji-bukan-sekadar-bapak-bahasa-indonesia
  3. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/raja-ali-haji-dan-kiprah-dibidang-pendidikan/

Ikuti tulisan menarik Nurul Syuhada lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler