x

membahas berita bola indonesia

Iklan

tuluswijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 31 Mei 2021 09:23 WIB

Piala Sejati untuk NGolo Kante

Jika N'Golo Kante tak mendapatkan penghargaan Ballon d'Or tahun ini, dia tak kehilangan apa pun. Juga gelar pemain terbaik dunia yang disimbulkan dari penghargaaan itu--sesuatu yang lebih dari pantas untuknya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Jika N'Golo Kante tak mendapatkan penghargaan Ballon d'Or tahun ini, dia tak kehilangan apa pun. Juga gelar pemain terbaik dunia yang disimbulkan dari penghargaaan itu--sesuatu yang lebih dari pantas untuknya.

Orang-orang berfikir tentang penghargaan tersebut, setelah ia bermain fantastis membela Chelsea dalam final Liga Champion beberapa hari lalu. Gelandang bertahan asal Prancis ini berlari menjelajahi seluruh lapangan, seraya mematikan kekuatan Manchester City di lapangan tengah. Ini sektor yang menjadi kekuatan City selama ini dalam meraih berbagai kemenangan. Khas Guardiola, si pelatih!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kante adalah hantu bagi para pemain lapangan tengah dan penyerang mana pun. Lionel Messi salah satu "korban" Kante. Keampuhan "alien" itu ujug-ug melempem di kaki Kante saat Argentina vs Prancis di Piala Dunia 2018 silam. Argentina dikalahkan, dan pulang lebih cepat.

Memang, banyak serangan dibangun dari lapangan tengah. Dan Kante adalah tembok di area ini. Dia selalu terlibat duel satu lawan satu di sana, tak banyak yang bisa melewatinya. Dalam final LC itu, dari belasan kali duel, dia hanya gagal sekali.
Jika lawan berhasil mengecohnya, Kante masih punya senjata andalan: sebuah tackling bersih.

Kante selalu punya catatan cemerlang sebelum mengangkat berbagai piala kemanangan. Alias sahamnya sangat besar. Ia dua kali memenangi Liga Inggris (saat bermain di Leicester City dan Chelsea), Piala Dunia 2018 (bersama Prancis) dan kini Piala Liga Champons. Di sepanjang kompetisi LC ini dia meraup 4 gelar man of the macht, termasuk di partai final.

Permainanya garang, tapi bukan kasar.  Kawan dan lawan menghormatinya. Juga di luar lapangan. Ia selalu menaruh respek kepada siapa pun. Juga kepada fans tim lawan. Ia tak segan mengunjungi fan ke rumahnya saat diundang. Entah fan Chelsea atau tim musuh. Senyum Kante yang selalu tersungging, membuat bahagia yang menatap dirinya.

Ia digaji setara megabintang sepakbola lainnya oleh Chelsea. Tapi dia memilih hidup sederhana. Saat Ronaldo membeli mobil seharga miliaran rupiah, Kante sudah merasa cukup dengan Mini Copper seharga puluhan ribu pounsterling saja.

Kante dicintai semua orang. Dan ia merasa sudah cukup dengan itu. Jadi ia tak akan kehilangan apa pun jika Ballon D'or luput dari kakinya.

"Apa yang membuatmu bahagia Kante," tanya seorang reporter dalam sebuah wawancara.

"Keluarga, teman, dan team-mate ," jawab dia. Dan itulah piala sesunguhnya bagi pria, 30 tahun, keturunan Mali, yang oleh teman-temannya disapa Pak Haji ini.

Kante sudah cukup dengan itu.

Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler