x

Italia

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 12 Juli 2021 08:08 WIB

Tuah Ilmu mendidik Roberto Pedagog Mancini, Antar Italia Juara Euro 2020

Selamat timnas Italia. Selamat Roberto 'Pedagog' Mancini. Jejak langkahmu mengampu timnas Italia, dapat diteladani pembina dan pelatih sepak bola umumnya di dunia dan khususnya di sepak bola Indonesia karena kental dengan pembelajaran yang mendidik via olah raga bernama sepak bola.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dengan 17 laga tak terkalahkan, Italia bukan saja memecahkan rekor tersendiri dalam sejarah perhelatan Euro, tapi sekaligus meraih trofi Euro 2020 meski di kandang lawan. Dan ingat, tuan rumah didukung penuh oleh suporter militan Inggris di Stadion Wembley itu. Italia memang dengan skor 3-2 lewat adu pinaliti, setelah bermain imbang 1-1 hingga extra timen Senin (12/7/2021).

Memupus tuduhan konspirasi

Sukses ini, juga menambah rekor timnas Italia 34 kali tak terkalahkan sejak diasuh Roberto Mancini. Ini juga sekaligus memupus tuduhan dari pihak-pihak yang selama ini menganggap Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) melakukan konspirasi di balik lolosnya Inggris hingga partai final. Mereka menuduh Inggris sudah diskenario menjadi juara Euro 2020.

Aktor di balik keperkasaan Gli Azzurri yang boleh disebut tanpa bintang dalam mengarungi Euro 2020 adalah alenatore Roberto Mancini.

Sepanjang gelaran Euro 2020, tanpa disadari, saya juga telah menulis beberapa artikel khusus menyoal timnas Italia dan Roberto Mancini. Kendati saya tidak tahu apa yang terjadi secara detail di dalam timnas Italia, semua artikel saya tulis berdasarkan data-data dan statistik perjalanan Italia sejak Babak Kualifikasi Euro 2020, plus pernyataan-pernyataan Mancini di dalam konferensi pers maupun liputan media massa.

Hal ini, juga persis saya lakukan dalam mengamati Argentina, hingga saya memprediksi Argentina juara Copa America 2021, meski tampil melawan tuan rumah Brasil. Dan, terbukti Argentina juara Copa America 2021.

Atas semua data, statistik, dan performa mengkilap Italia, saya memberi gelar, Roberto Mancini Pelatih Pedagog.

Pelatih yang memahami betul aspek koginitif, afektif, dan psikomotor 26 pemain yang dipilih masuk dalam skuatnya. Memahami betul rapor teknik intelegensi, personaliti, dan speed (TIPS)  setiap individu pemainnya dan menjadikan semua pemain adalah starter alias pemain utama. Sehingga, ke-26 pemain terus terjaga mentalnya, motivasinya, semangatnya, kepercayaan dirinya, rasa kebersamaan dan kekeluarganya, hingga saling melengkapi dan penuh rasa memiliki.

Jalannya partai final

Dalam partai final, publik sepak bola dunia dibuat terhenyak, ketika laga baru berjalan dua menit. Bek kiri Inggris, asal Klub Manchester United, Luke Shaw, yang tak terantisipasi, lepas dari kawalan berhasil menceploskan bola ke gawang Donnarumma. Gol cepat yang tak diduga. Namun, setelah gol tersebut, permainan justru berbalik dikuasai oleh Italia.

Inggris dibuat harus bermain bertahan demi mengamankan gawang dari gol balasan Italia. Nampak, barisan gelandang Italia berhasil mengusai sektor tengah, hingga terus mendikte para penggawa Inggris mempertahankan daerahnya.

Atas upaya dan kesabarannya, Italia pun baru mampu membalas gol yang diciptakan oleh Leonardo Bonucci di menit 67. Lalu, menutup laga dengan kemenangan adu pinalti.

Kemenangan atas Inggris ini membuat penantian lebih dari lima dekade yang diderita timnas Italia untuk kembali menjadi raja sepak bola Eropa

Terakhir kali timnas Italia mengangkat trofi juara Euro atau Piala Eropa terjadi 53 tahun lalu tepatnya pada edisi 1968.
Dalam sejarah sepak bola internasional, Euro 2020 menjadi gelar keenam Italia. Koleksi lengkap trofi timnas Italia adalah empat Piala Dunia tahun 1934, 1938, 1982, dan 2006, serta dua Piala Eropa tahun 1968 dan 2020.

Selamat timnas Italia. Selamat Roberto 'Pedagog' Mancini. Jejak langkahmu mengampu timnas Italia, dapat diteladani pembina dan pelatih sepak bola umumnya di dunia dan khususnya di sepak bola Indonesia karena kental dengan pembelajaran yang mendidik via olah raga bernama sepak bola.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler