Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa resmi diperpanjang hingga tanggal 23 Agustus 2021. hal ini dilakukan tidak lain untuk memutus rantai penyebaran covid-19 yang semakin merajalela. Sebagian besar masyarakat yang mengeluh akan hal tersebut dikarenakan hanya bisa berdiam di rumah selama PPKM.
Salah seorang warga di Desa Kalisat, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur bernama Bu Bangun mengeluh karena sudah merasa jenuh terus-terusan berada di rumah, ingin refreshing untuk menghilangkan penat saat ini sedang dilarang, namun beliau sadar ini demi kebaikan agar Covid-19 cepat hilang. Bu Bangun bertanya-tanya, apa ya kegiatan yang dapat mengisi waktu saya selama pandemi agar saya tidak jenuh? Kegiatan beliau sehari harinya tetap-tetap saja, hanya menyapu, memasak, dan kegiatan ibu rumah tangga lainnya.
seorang mahasiswa KKN Universitas Jember memiliki ide untuk menghilangkan kejenuhan selama pandemi dengan cara melakukan kegiatan yang dapat menghibur sekaligus menerapkan pola hidup sehat. Kegiatan dapat diisi dengan cara mengloah limbah bekas seperti botol bekas air mineral. Limbah tersebut dapat dijadikan barang yang lebih berguna. Barang tersebut dapat diolah menjadi wadah nutrisi tanaman hidroponik.
Tidak hanya membuat wadah nutrisi tanaman hidroponik dari barang bekas, mahasiswa KKN Universitas Jember juga memiliki ide untuk melakukan kegiatan menanam sayuran di rumah secara hidroponik dengan menggunakan bahan bekas yang dibuat nantinya. Tentu hal tersebut dapat mengisi kegiatan selama pandemi dan juga bisa menambah pemasukan apabila hasil dari budidaya tanaman hidroponik dikembangkan untuk dijual. Kegiatan tersebut juga dapat mempercantik halaman rumah dengan tanaman sayur hidroponik, tentu hal tersebut dapat menjadi pemandangan yang dapat menghilangkan stres di masa pandemi Covid-19.
Bahan dan peralatan yang dipakai cukup sederhana dan sangat mudah didapatkan disekitar kita. Bahan yang dibutuhkan yaitu benih sayuran seperti kangkung dan sawi phokcoy, air, pupuk AB mix, botol bekas, dan kayu, sedangkan peralatan yang dibutuhkan yaitu paku, palu, dan gunting. Dengan alat dan bahan yang sederhana itu, mahasiswa KKN Universitas Jember dapat menyulapnya menjadi peralatan hidroponik yang sangat murah (Diki Darmawan/29/Kalisat/Rokhani).
Ikuti tulisan menarik DIKI Official lainnya di sini.