x

Pastikan tak tertibkan Perppu KPK

Iklan

Indrato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Juli 2021

Sabtu, 30 Oktober 2021 08:57 WIB

Aspal Buton: Sebuah Renungan Di Akhir Tahun

Visi aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor terintegrasi dengan pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol sebagai “Program Strategis dan Prioritas Nasional” dapat dijadikan sebuah renungan bagi Pak Jokowi di akhir tahun 2021 ini. Persoalan aspal Buton yang awalnya disangkanya begitu sangat sulit, rumit, dan ruwet untuk dapat diselesaikan, ternyata solusinya adalah sangat mudah dan sederhana sekali.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebentar lagi tahun 2021 akan segera berganti dengan tahun baru, tahun 2022. Apa yang sudah Pak Jokowi lakukan untuk aspal Buton selama 7 tahun pemerintahannya? Pada awal pemerintahan Pak Jokowi di awal tahun 2015, Pak Jokowi telah menginstruksikan kepada semua Kementerian terkait untuk menggunakan aspal Buton sebagai pengganti aspal minyak impor. Tetapi mirisnya, sampai tahun 2021 hampir berakhir, instruksi Pak Jokowi tersebut masih belum juga dapat terwujud. 7 tahun pemerintahan Pak Jokowi adalah masa yang cukup lama untuk bisa mewujudkan sebuah instruksi aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor. Apa sebenarnya masalahnya? Hal ini sangat mengherankan rakyat Indonesia. Mengapa menyelesaikan masalah aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor ini kelihatannya kok begitu sangat sulit, rumit, dan ruwet? Sesulit, serumit, dan seruwet apa sih sebenarnya?

Kalau kita renungkan. Salah satu penyebab dari masalah aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor adalah karena mungkin Pak Jokowi melihat aspal Buton hanya dari perspektif sebagai aspal alam yang dapat digunakan sebagai pelapis jalan-jalan saja. Sehingga dengan demikian yang terpikirkan oleh Pak Jokowi adalah bahwa aspal Buton dapat digunakan untuk menggantikan aspal minyak impor sebagai pelapis jalan-jalan. Dan mungkin hampir semua orang berpikir hal yang sama seperti apa yang dipikirkan oleh Pak Jokowi ini. Sekarang di ujung tahun 2021 ini, marilah kita coba merenung jauh lebih dalam dan lama lagi. Kalau aspal Buton sejatinya masih belum juga mampu menggantikan aspal minyak impor selama 7 tahun pemerintahan Pak Jokowi, tentunya pasti ada sesuatu yang salah dengan instruksi Pak Jokowi. Baik itu mengenai visi, perencanaan, maupun dalam pelaksanaannya.

Sekarang mari kita renungkan bersama-sama. Mengapa dalam era pemerintahan Pak Jokowi ini pembangunan inrastruktur jalan-jalan Tol dapat dibangun dengan sangat cepatnya?. Malah ada beberapa jalan-jalan Tol yang lebih cepat selesai dari jadwal yang sudah ditentukan. Sudah berapa banyak jalan-jalan Tol yang telah selesai dibangun di seluruh Indonesia ? Sudah berapa kilometer panjang semuanya ? Ada Trans Jawa, Trans Sumatera, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, dan Trans Papua. Alangkah hebat dan luar biasanya jalan-jalan Tol ini dapat diselesaikan di dalam kurun waktu era pemerintahan Pak Jokowi. Tetapi mengapa aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor masih juga belum dapat terwujud di dalam era pemerintahan Pak Jokowi? Pasti orang akan menyalahkan Mafia aspal minyak impor sebagai penyebab utama dan biang keladinya. Mungkin saja dugaan ini ada benarnya. Tetapi apakah memang benar-benar demikian ?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Infrastruktur jalan-jalan Tol melambangkan negara kita sudah menjadi negara yang modern dan makmur. Mobil-mobil mewah meluncur dengan kecepatan tinggi di atas jalan Tol yang lurus dan mulus. Sebagian besar orang menggunakan jalan-jalan Tol, karena ingin tiba di tempat tujuan dengan lebih cepat. Semua orang ingin serba cepat. Diharapkan dengan dibangunnya infrastuktur jalan-jalan Tol ini perekonomian Indonesia akan meroket. Tumbuh dengan sangat pesat. Mungkin ada benarnya pemikiran ini. Tetapi yang perlu kita pahami bersama adalah bahwa pada saat ini orang kaya akan semakin kaya. Sedangkan orang miskin akan semakin miskin. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena orang miskin tidak menggunakan jalan-jalan Tol.

Mari kita renungkan berulang-ulang. Mengapa pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol dapat terwujud begitu sangat cepatnya? Sedangkan mewujudkan instruksi aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor adalah sangat begitu lambatnya? Hal ini bisa terjadi karena mungkin saja Pak Jokowi berpikir bahwa pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol harus segera dan cepat selesai, karena infrastruktur jalan-jalan Tol ini akan mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan membangun industri aspal Buton akan memerlukan waktu yang cukup lama. Sedangkan Pak Jokowi membutuhkan aspal lebih cepat. Oleh karena itu diputuskan bahwa Indonesia lebih baik mengimpor aspal minyak saja dari pada harus membangun industri aspal Buton. Dengan menggunakan aspal minyak impor, maka tidak akan mengganggu rencana jadwal pembangunan infratruktur jalan-jalan Tol yang harus cepat selesai. Visi utama Pak Jokowi adalah membangun infrastuktur jalan-jalan Tol untuk mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Jadi sekarang dapat kita simpulkan bahwa pemikiran Pak Jokowi bahwa pembangunan infratruktur jalan-jalan Tol adalah untuk mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan membangun Industri aspal Buton akan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga prioritas yang perlu dibangun terlebih dahulu adalah pembangunan infratruktur jalan-jalan Tol. Dengan demikian pembangungan infrastruktur jalan-jalan Tol dapat dikategorikan sebagai “Program Strategis dan Prioritas Nasional”. Targetnya semua pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol ini harus sudah dapat selesai secepatnya di dalam era pemerintahan Pak Jokowi. Keputusan ini berdampak sangat signifikan, dimana semua Kementerian terkait wajib memfokuskan semua daya upaya, energi, dan tenaganya untuk mampu mencapai target tersebut.

Kalau kita renungkan sekali lagi, memang tidak ada yang salah dengan pemikiran Pak Jokowi ini. Yang salah itu adalah paradigma bahwa membangun industri aspal Buton itu memerlukan waktu yang cukup lama. Padahal kalau pembangunan infrastuktur jalan-jalan Tol bisa dilaksanakan dengan sangat cepat, mengapa pembangunan Industri aspal Buton tidak bisa dilaksanakan dengan sangat cepat juga?. Mengapa Pak Jokowi tidak pernah memikirkan hal ini?. Solusi dari masalah aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor terletak pada “Visi”. Apabila Pak Jokowi mampu memandang jauh ke depan bahwa pembangunan infratruktur jalan-jalan Tol dapat diintegrasikan dengan pembangunan Industri aspal Buton, maka pemikiran bahwa aspal Buton itu bukan hanya sekedar dapat digunakan sebagai pelapis jalan-jalan saja, tetapi melainkan aspal Buton akan dapat mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga. Sama seperti halnya dengan pembangunan infrastuktur jalan-jalan Tol. Jadi mungkin “Visi” ini yang luput dari perspektif Pak Jokowi di awal pemerintahannya. 

Seadainya saja visi pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol dan pembangunan Industri aspal Buton sudah dapat terintegrasi sejak awal pemerintahan Pak Jokowi, maka tentunya aspal Buton sekarang ini sudah dapat digunakan untuk pembangunan infrastuktur jalan-jalan Tol di seluruh Indonesia. Sangat disayangkan sekali 7 tahun era pemerintahan Pak Jokowi telah berlalu dengan sia-sia. Sesal kemudian sudah tidak beguna.

Dan seandainya saja pembangunan Industri aspal Buton dapat dikategorikan juga sebagai “Program Strategis dan Prioritas Nasional” sejak awal pemerintahan Pak Jokowi. Sama seperti halnya dengan pembangunan Infrastruktur jalan-jalan Tol. Maka semua Kementerian terkait akan berupaya keras dan semaksimal mungkin agar kedua instruksi Pak Jokowi tersebut bisa segera terwujud secepatnya di dalam era pemerintahan Pak Jokowi.

Sekarang apa boleh buat. Nasi sudah menjadi bubur. Dan sampai saat ini aspal Buton masih belum juga dapat menggantikan aspal minyak impor. Apakah sekarang ini sudah terlambat? Oh..belum. Karena pemerintahan Pak Jokowi masih tersisa tinggal 3 tahun lagi. Masih ada kesempatan bagi Pak Jokowi untuk memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukannya di masa lalu. Pak Jokowi harus menginstruksikan kepada semua Kementerian terkait saat ini juga untuk mengkategorikan pembangunan Industri aspal Buton sebagai “Program Strategis dan Prioritas Nasional” untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sama seperti halnya dengan pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol. Apabila instruksi Pak Jokowi ini dapat dilaksanakan secepatnya, maka dijamin bahwa dalam akhir tahun pemerintahan Pak Jokowi, Industri aspal Buton akan sudah dapat terwujud. Dan mungkin saja sudah akan ada beberapa jalan-jalan Tol yang menggunakan aspal Buton.

Visi aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor terintegrasi dengan pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol sebagai “Program Strategis dan Prioritas Nasional” dapat dijadikan sebuah renungan bagi Pak Jokowi di akhir tahun 2021 ini. Persoalan aspal Buton yang awalnya disangkanya begitu sangat sulit, rumit, dan ruwet untuk dapat diselesaikan, ternyata solusinya adalah sangat mudah dan sederhana sekali. Ini adalah hasil sebuah perenungan di akhir tahun. Merenung itu perlu. Khususnya merenung mengapa orang kaya bertambah kaya. Dan mengapa orang miskin bertambah miskin. Namun dengan terwujudnya aspal Buton mampu menggantikan aspal minyak impor, maka mudah-mudahan si miskin akan bisa bertambah kaya. Ddan tidak akan ada orang miskin lagi. Karena aspal Buton tidak saja akan digunakan untuk pembangunan infrastuktur jalan-jalan Tol saja, tetapi akan dapat digunakan juga untuk pembangunan infrastruktur jalan-jalan di seluruh daerah-daerah pedesaan tertinggal, terpencil, dan terluar.

Ayo Pak Jokowi, tunggu apa lagi ? Pemerintahan Pak Jokowi tersisa tinggal 3 tahun lagi, lho.

Ikuti tulisan menarik Indrato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler