x

Iklan

Indah Yulaikah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 November 2021

Minggu, 28 November 2021 14:10 WIB

Merdeka Belajar Berbasis Project Based Learning dengan sistem Among Keluarga untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatifitas , dan Pemahaman Konsep IPA Siswa

Paradigma merdeka belajar sejatinya merupakan implementasi dari filosofi Ki Hajar Dewantara yang memberi kebebasan bertanggung jawab pada guru dan siswa untuk menentukan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar pada masa pandemi adalah project based learning dengan sistem among keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran project based learning dengan sistem among keluarga terhadap peningkatan kreativitas siswa,dan pemhaman konsep IPA pada pembelajaran IPA sekolah Dasar. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan rancangan “Pretest-posttest Design”. Berdasarkan uji lanjut menunjukkan bahwa project based learning dengan sistem among keluarga dapat kreativitas siswa meningkat 50%, dan pemahaman konsep IPA siswa juga meningkat 40% dari pada pembelajaran yang diberikan tanpa melalui proyek dengan sistem among keluarga. Pembelajaran berbasis proyek dengan sistem among memotivasi siswa untuk belajar mandiri menemukan informasi sendiri dari berbagai sumber, seperti anggota keluarga sebagai narasumber ahli, lingkungan sekitar, media dan internet. Siswa termotivasi bekerjasama dengan tim untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang kemudian diwujudkan dalam suatu produk. Pembelajaran proyek ini juga melatih siswa berpikir kritis terhadap permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan materi IPA tentang rangkaian listrik , sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merdeka Belajar Berbasis Project  Based Learning dengan sistem Among Keluarga untuk Meningkatkan  Kemampuan Kreatifitas , dan Pemahaman Konsep IPA Siswa

Indah Yulaikah

SD Negeri Tunjungsekar 1

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Email: yulaikahindah@gmail.com

 

Abstrak

Paradigma merdeka belajar  sejatinya merupakan implementasi dari filosofi Ki Hajar Dewantara yang memberi kebebasan bertanggung jawab pada guru dan siswa untuk menentukan  pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar pada masa pandemi adalah project  based learning dengan sistem among keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  pembelajaran project based learning dengan sistem among keluarga terhadap peningkatan kreativitas siswa,dan pemhaman konsep IPA pada pembelajaran IPA sekolah Dasar. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan rancangan “Pretest-posttest Design”. Berdasarkan uji lanjut menunjukkan bahwa project based learning dengan sistem among keluarga dapat  kreativitas siswa meningkat 50%, dan pemahaman konsep IPA siswa juga meningkat 40% dari pada pembelajaran yang diberikan tanpa melalui proyek dengan sistem among keluarga. Pembelajaran berbasis proyek  dengan sistem among memotivasi siswa untuk belajar mandiri menemukan informasi sendiri dari berbagai sumber, seperti anggota keluarga sebagai narasumber ahli, lingkungan sekitar, media dan internet. Siswa termotivasi bekerjasama dengan tim untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang kemudian diwujudkan dalam suatu produk. Pembelajaran proyek ini juga melatih siswa berpikir kritis terhadap permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan materi IPA tentang rangkaian listrik , sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep  siswa.

 

Kata Kunci: Merdeka Belajar, Project Based Learning, Sistem Among, Kreativitas, Pemahaman konsep

Pendahuluan

Pendidikan merupakan usaha dalam menuntun anak agar  mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Kebahagiaan akan tercipta jika anak dapat beradaptasi, memenuhi kebutuhannya sesuai jaman mereka. Pada abad 21 ini anak dituntut menguasai kompetensi yang dibutuhkan agar mereka dapat  menyelesaikan masalahnya. Pendidikan hendaknya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman murid untuk  membentuk intelegensi dalam dunia nyata tidak hanya dengan sekedar tahu, namun dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi di sekitar lingkungan secara berarti, relevan dan kontekstual. Pembelajaran siswa yang kontekstual, dapat melatih kemampuan siswa dalam berpikir kreatif, berkolaborasi sangat diperlukan dalam memecahkan masalah. Kurikulum pembelajaran bertujuan meningkatkan kualitas dalam imajinasi dan kreativitas; memperoleh nilai nilai kemanusiaan, mengembangkan potensi seseorang, mengembangkan pemikiran kritis, dan mengembangkan pribadi yang berkomitmen dan bertanggung jawab (Zhou, 2005).

 

Kurikulum 2013 yang berlaku saat ini mempunyai karakteristik mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu , kreativitas, kerja sama /kolaborasi dengan kemampuan intelektula dan psikomotorik. Selain itu dalam kurikulum 2013 sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana, yang menuntun siswa sesuai dengan bakat, minat, dan segala potensi yang dimilikinya, memanfaatkan segala sumber belajar. Tuntutan kurikulum saat ini agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran dalam rangka  pengembangan potensi siswa yang dibutuhkan pada abad 21 yakni kreativitas. Untuk itu perlunya kegiatan pembelajaran yang mengacu pada merdeka belajar.

Merdeka belajar bukanlah hal yang baru bagi bangsa Indonesia. Merdeka belajar sesungguhnya mengadopsi filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang didasarkan pada asas kemerdekaan yakni manusia diberi kebebasan dari Tuhan untuk mengatur kehidupanya dengan memperhatikan aturan yang ada (Ainia, 2020). Merdeka belajar bagi siswa berarti pembelajaran yang memperhatikan kemerdekaan siswa diantaranya  mempertimbangkan kodrat siswa, keberagaman profil belajar siwa, kemampuan siswa, perangkat atau sarana prasarana  yang dimilikinya untuk  peningkatan pemahaman kognitif , afektif serta ketrampilan siswa, Di sisi lain kondisi pandemic COVID – 19 yang menimpa dunia saat ini memaksa siswa melakukan pembelajaran dari rumah dan tatap muka terbatas. Oleh karena itu perlu adanya inovasi pembelajaran yang mengacu merdeka belajar, dan mengaktifkan siswa  untuk berinovasi serta merangsang kreativitas meskipun dalam kondisi pandemi.

 

Upaya mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan kegiatan pembelajaran yang efektif dalam membentuk siswa agar dapat belajar mandiri tanpa melupakan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Salah satunya adalah dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan dengan sistem among keluarga.  Pembelajaran ini menggunakan model PjBL dengan pembimbingan orang tua atau anggota keluarga lain di rumah  sebagai sumber ahlli atas proyek yang dikerjakan siswa.

Project Based Learning (PjBL) dinyatakan oleh Thomas, (2000) dan Kamdi (2007) sebagai pembelajaran berbasis proyek yang merupakan pendekatan pembelajaran inovatif, yang menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan pebelajar dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan kepada pebelajar bekerja secara otonom untuk mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya yaitu menghasilkan produk nyata project based learning (PjBL). Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PjBL berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa.

 

Aktivitas belajar aktif sangat berhubungan dengan individu yang berperilaku kreatif dalam menuangkan ide-idenya. Kreativitas individu dapat memunculkan perilaku seperti mengembangkan ide-ide original, sikap dalam menentukan strategi mereka dalam belajar (fluency), dan biasanya siswa yang kreatif juga berkecenderungan untuk lebih tertarik pada hal yang rumit dan detil (elaboracy) serta fleksibel dalam menyikapi suatu permasalahan (Munandar 2009). PjBL diyakini merupakan pembelajaran kontekstual yang berbasis masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang diharapkan dapat mengembangkan kreativitas siswa.

PjBL dengan system among keluarga merupakan model pembelajaran yang mengakomodasi minat, bakat siswa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar siswa. Dalam pembelajaran ini siswa merdeka, bebas dalam memilih proyek , sarana, tempat, bahan sebagai pemecahan masalah yang dihadapi untuk mengembangkan kompetensinya. Dengan demikian pembelajaran ini selaras dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang merdeka belajar anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Formulasi kegiatan pembelajaran melibatkan orang tua sebagai pembimbing murid di rumah dengan sistem among. Sistem among yang dimaksud adalah bahwa siswa dibimbing secara kekeluargaan berpedoman pada kodrat alam anak dan kemerdekaan. Orang tua memberi dorongan, motivasi , bimbingan pada anak sesuai minat, kemampuan, dan cara belajarnya tanpa ada hukuman maupun paksaan.

Dengan demikian pembelajaran PjBL dengan sistem among keluarga diharapkan berpengaruh positif terhadap kreativitas dan pemahaman konsep siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini diteliti pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kreativitas, kolaboratif, dan Pemahaman konsep  siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh project based learning dengan sistem among keluarga  terhadap kreativitas, dan pemahaman konsep IPA  siswa.

 

METODE

Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan rancangan “Pretest-posttest Design.  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6B SDN Tunjungsekar 1 yang berjumlah 30 anak.  Pelaksanaan penelitian ini dengan memberikan tes awal kepada siswa menggunakan instrument pengukuran berupa soal tes pemahaman konsep dan kreativitas siswa. Selanjutnya dilakukan aksi pembelajaran berupa pembelajaran PjBL dengan system among keluarga.  Diakhir aksi dilakukan post tes menggunakan instrument pengukuran soal tes pemahaman konsep dan soal tes kreativitas.

Data diambil selama pembelajaran proyek berlangsung yaitu sebanyak  dua pertemuan masing masing 3  x 35 menit untuk materi rangkaian listrik. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data nilai test yang diperoleh melalui pretest dan posttest. Data pretest merupakan nilai kemampuan berpikir kreatif,  dan pemahaman konsep sebelum perlakuan. Data akhir posttest berupa nilai kemampuan berpikir kreatif,  dan pemahaman konsep setelah diberi perlakuan. Data hasil penelitian menyangkut pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kreativitas dan pemhaman konsep

 

Deskripsi Pelaksanaan Merdeka Belajar Berbasis Project  Based Learning dengan sistem Among Keluarga

Guru memberikan video pembelajaran kepada siswa melaui share video pembelajaran terkait dengan materi rangkaian listrik. Video tersebut sebagai stimulus siswa untuk mengarahkan pengetahuannya tentang materi listrik yang akan dipelajari. Selanjutnya guru melakukan pembelajaran dengan melakukan zoom meeting. Dalam zoom meeting siswa dan guru bertanya jawab tentang rangkaian listrik. Guru memberikan permasalahan tentang rangkaian listrik mendorong siswa untuk memecahkan masalahnya melalui proyek. Siswa Menyusun jadwal pengerjaan proyek dengan panduan guru. Guru memberikan arahan kepada orang tua melalui grup oaring tua untuk memberikan pendampingan pengerjaan proyek siswa serta menjadi narasumber ahli tentang rangkaian listrik.

Siswa berkonsultasi dengan guru tentang proyek yang dia kerjakan sewaktu waktu secara online. Siswa selanjutnya Menyusun laporan hasil kerjanya dan mempresentasikan serta mengirim dokumentasinya. Diakhir kegiatan dilakukan tes akhir kreativitas dan pemahaman konsep tentang rangkaian listrik.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Berdasarkan hasil uji hipotesis menujukkan terdapat pengaruh pembelajaran berbasis proyek  dengan sistem among keluarga terhadap kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan pemahaman konsep siswa

Kreativitas siswa.

 Hasil perhitungan analisis statistik l terikat kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada Tabel  berikut.

Perbandingan Pretes dan postes Kreatifitas Siswa

Ketuntasan

Pre test

Post test

Jumlah Siswa

Persentase

Jumlah Siswa

Persentase

Tuntas

12

40 %

44 %

27

90 %

Belum Tuntas

18

60 %

3

10 %

Jumlah

27

100%

27

100%

 

Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran project based learning dengan sistem among keluarga dengan kreativitas siswa yang cukup signifikan, yakni ada peningkatan sebanyak 50 persen.

Pemahaman Konsep

Hasil perhitungan analisis statistik terikat pemahaman konsep siswa  secara ringkas disajikan pada Tabel  berikut

 

Perbandingan Pretes dan Post tes Pemahaman Konsep Siswa

Ketuntasan

Pre test

Post Test

Jumlah Siswa

Persentase

Jumlah Siswa

Persentase

Tuntas

15

50 %

44 %

27

90 %

Belum Tuntas

15

50 %

3

10 %

Jumlah

30

100%

27

100%

 

 

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran project based learning dengan sistem among keluarga dengan pemahaman konsep siswa yang cukup signifikan, yakni ada peningkatan sebanyak 40 persen.

 

KESIMPULAN

 Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan hasil pretes dan post test terhadap pembelajaran project based learning dengan sistem among keluarga  dapat mempengaruhi kreativitas siswa meningkat 50%, dan Melalui pembelajaran proyek dengan system among keluarga  pemahaman konsep  siswa juga meningkat 40 % dari pada pembelajaran yang diberikan tanpa melalui proyek.

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan masa mendatang yakni menerapkan pembelajaran PjBL dengan sistem among dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran (integrated) dengan payung tema sebagai penghela.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ainia, D. K. (2020). “Merdeka Belajar Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara Dan Relevansinya Bagi Pengembangan Pendidikan Karakter.” Jurnal Filsafat Indonesia, 3(3), 95–101.

 

Kamdi, W. 2007. Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran. (Online), (http://waras khamdi.com/ pembelajaran-berbasis-proyek/ html), diakses 8 Agustus 2011

 

Munandar. U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta Perkins, D.N , Jay dan Tishman, J.E. (1992). Teaching thinking dispositions: From transmission to enculturation. Cambridge, MA: ALPS. (Online), http://learnweb.harvard.edu/alps/thin king/docs/article2.html, diakses 9 Oktober 2011

Thomas, J.W. 2000. A Review on Research on Project-Based-Learning. (Online), (http://www.autodesk.com/ foundation), diakses 18 Agustus 2011.

 

Zhou, N. 2005. Four ‘Pillars of Learning’ for the Reorientation and Reorganization of Curriculum: Reflections and Discussions. AsiaPacific Programme of Educational Innovation for Development (APEID), at UNECO Asia and Pacific Regional Bureau. (Online), (http://www.be.unesco.org/cops/Com petencies/PillarsLearningZhou.pdf), diakses 18 Januari 2012.

 

 

Ikuti tulisan menarik Indah Yulaikah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB