x

Iklan

Qusthalani

Guru SMKN 1 Baktiya
Bergabung Sejak: 27 November 2021

Minggu, 28 November 2021 15:08 WIB

Merdeka Belajar Masa PTM Terbatas dalam Pembelajaran STEM di Sekolah Kejuruan

Salah satu kunci sukses menghadapi tantangan merdeka belajar dalam PTM terbatas adalah “melek” sains (science literacy) yaitu kemampuan seseorang dalam memahami, mengkomunikasikan, serta mengaplikasikan konsep fisika dalam kehidupan nyata. Literasi sains dapat dimulai dari sekolah dengan memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan lingkungan sekolah tersebut. Siswa kejuruan merupakan salah satu sekolah yang memiliki karakter siswanya istimewa karena anak-anak bekas konflik yang tidak terlalu paham dengan sains dan fasilitas sekolah tersebut masih kurang. Pembelajaran STEM dapat menjadi salah satu solusi karena siswa dapat bekerja dan melihat langsung proses pembelajaran sains

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belakangan ini, disebabkan pandemi Covid-19, istilah new normal kembali muncul dalam konteks yang lebih luas, seperti ekonomi, politik, kehidupan sosial, pendidikan dan kebiasaan sehari-hari di masyarakat awam. Mulai dari hal yang paling sederhana, seperti pemakaian masker; membersihkan tangan setiap kali setelah menyentuh pegangan pintu atau tombol ATM; menempatkan petugas pengukur suhu tubuh di pintu-pintu masuk pusat perbelanjaan dan kantor-kantor; hingga hal-hal yang kompleks seperti bekerja dari rumah dan seminar online.

Dalam konteks pendidikan, disadari atau tidak, "new normal" telah mulai terjadi secara global sejak pandemi Covid-19. Kegiatan belajar mengajar yang bisanya dilaksanakan secara tatap muka secara langsung, yakni pendidik dan peserta didik hadir secara fisik di ruang-ruang kelas dan tempat-tempat belajar, kini digantikan dengan kegiatan pembelajaran melalui media daring baik secara sinkronus ataupun secara asinkronus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, new normal pembelajaran secara daring bukanlah jawaban dari sebuah pertanyaan, tetapi adaptasi dari sebuah kondisi yang semua orang "wajib" melakukannya. Sejak dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 oleh Mendikbud dan diberlakukan beberapa hari kemudian, seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah-sekolah maupun kampus-kampus dilaksanakan secara daring sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran pandemi Covid-19.

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Namun demikian, pasca pandemi Covid-19 nantinya, new normal pendidikan yang telah dimulai seharusnya diteruskan dan disempurnakan hingga memenuhi konsep blended learning, yakni sebuah konsep pendidikan yang mengombinasikan pembelajaan tatap muka di ruang kelas dengan daring sehingga pada gilirannya, dunia pendidikan akan benar-benar berada dalam era education 4.0.

Salah satu jenjang pendidikan yang paling terdampak dengan adanya era new normal ini adalah pendidikan vokasi jenjang menengah atau biasa disebut dengan Sekolah Menengah Kejuruan. SMK berorientasi pada lulusan yang siap kerja dan siap membuka lapangan kerja, sehingga pembelajarannya tidak hanya pelajaran umum (adaptif dan normatif), tetapi juha pelajaran prakti (produktif). Harapannya setelah menamatkan di sekolah ini siswa memiliki skill yang siap bertarung dalam dunia kerja.

Pada era pandemi siswa SMK seperti berjalan sebelah kaki, pincang tidak tentu arah dan tidak sempurna. Namun, pada masa new normal pembelajaran sudah mulai dilaksanakan secara tatap muka terbatas. Walaupun pembelajaran secara tatap muka terbatas, siswa kejuruan tidak boleh dibiarkan untuk tidak praktik sama sekali. Sehingga pembelajaran STEM kombinasi dengan akun belajar.id dapat memberikan solusi. Tidak hanya itu, siswa juga diajak untuk memgembangkan sebuah produk yang bermanfaat bagi masyarakat disekitar.

Poto 1

Pendidikan STEM dalah pendekatan dalam pendidikan di mana Sains, Teknologi, Teknik, Matematika terintegrasi dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang nyata serta dalam kehidupan professional. STEM Education menunjukkan kepada siswa bagaimana konsep, prinsip, teknik sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) digunakan secara terintegrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hakikat.

Pendidikan STEM adalah Mengintegrasikan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika into a new transdisciplinary subject subjek baru antar disiplin di sekolah- sekolah, menawarkan kesempatan bagi siswa untuk memahami dunia daripada mempelajari fenomena yang  sepotong-potong, Tujuan Pendidikan STEM menurut Bybee (2013) adalah Peserta didik yang melek STEM, diharapkan mempunyai Pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mengidentifikasi pertanyaan dan masalah dalam kehidupannya, menjelaskan fenomena alam, mendesain serta menarik kesimpulan berdasar bukti mengenai isu terkait STEM; memahami karakteristik fitur-fitur disiplin STEM sebagai bentuk pengetahuan, penyelidikan serta desain yang di gagas manusia; kesadaran bagaimana disiplin-disiplin.

Tujuan STEM untuk Siswa adalah siswa mempunyai Literasi STEM, menguasai Kompetensi abad 21 dan semangat belajar sesuai kodrat anak untuk kesiapan Tenaga Kerja STEM, minat dan terlibat aktif dalam pembelajaran, dan membuat koneksi, sedangkan tujuan untuk pendidik adalah meningkatkan konten STEAM dan meningkatkan paedagogical content knowlwdge. Hasil Pendidikan STEM adalah Belajar dan Berprestasi, menguasai kompetensi abad 21, ketekunan dan kegigihan belajar dalam meningkatkan prestasi, siap dengan pekerjaan yang berhubungan dengan STEM, Meningkatkan minat STEM, mengembangkan identitas STEM dan kemampuan untuk membuat koneksi di antara disiplin STEM .

Kreatifitas yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pembelajaran dengan metode pendekatan STEM.  Dalam pembelajaran STEM siswa harus mampu membuat sesuatu atau alat secara inovatif dan cepat dengan benda-benda yang berada di sekitarnya dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan menyelesaikan tugasnya sebagai seorang agen. Seorang guru dapat meniru tokoh tersebut dengan memanfaatkan alam dan fasilitas disekitar untuk menunjang pembelajaran sains khususnya fisika di sekolah tersebut.

Mengingat  urgensi  dan  pentingnya  upaya  peningkatan  literasi  sains  dan sikap ilmiah ke arah  yang lebih baik pada siswa SMK, maka  dilakukan  penelitian yang  mengukur  dan  menganalisis  peningkatan  literasi  sains  dalam bingkai merdeka belajar melalui  pendekatan STEM pada materi Fluida Statis.

Selama pandemi covid-19 siswa kejuruan bingung untuk mengembangkan sebuah produk yang sesuai dengan kompetensi keahliannya. Namun, di masa new normal tatap muka secara terbatas ini bisa dilakukan. Pertama siswa diajak untuk mempelajari tata cara pembuatan, perhitungan, sampai cara menggunakan alat penangkap sinyal yang. Ini siswa pelajari melalui google classroom. Didalam google classroom guru memberikan materi sesuai dengan kebutuhan siswa. Kemudian guru memberikan tugas untuk merancang produk yang sesuai dengan permasalahan yang diberikan. Perancangan ini siswa buat dalam bentuk video dan dipresentasikan di depan kelas. Selain dipresentasikan di depan kelas, siswa juga mengunggah didalam youtube.

Pembelajaran yang terbatas di dalam kelas, diantisipasi oleh guru dengan menggunakan google meet. Fitur ini bermanfaat untuk berdiskusi dengan siswa jika mengalami kendala dalam perancangan berbagai produk yang bermanfaat. Selain itu siswa juga diajak untuk belajar cara mencari solusi dalam persosalan kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran STEM di era PTM terbatas tidak hanya bisa dilaksanakan secara tatap muka penuh, tetapi juga dilakukan dapat secara daring. Langkah-langkah pembelajaran STEM yang dimulai dari pengamatan, menemukan ide baru, mendapatkan inovasi, melakukan kreasi, dan menilai produk tersebut dikombinasikan antara luring dan daring. Oleh karena itu, pembelajaran STEM berbasis akun belajar.id sangat cocok diterapkan disekolah kejuruan pada era new normal. Practice make perfect, inilah motto sekolah kejuruan. Sehingga jika hanya teori tanpa praktik akan bertentangan dengan tujuan didirikan sekolah kejuruan atau SMK.

Proses Mencari Solusi dari Permasalahan

Ikuti tulisan menarik Qusthalani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu