Gali potensi, raih mimpi, wujudkan prestasi

Setiap murid adalah istimewa, mereka memiliki potensi yang beragam. Sebagian murid ada yang sudah mengetahui minat, bakat dan potensi yang dimilikinya namun sebagian lainnya belum yakin bahkan tidak mengetahui seperti apa potensi dirinya. Disinilah peran guru, guru berperan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh setiap muridnya. Lalu untuk apa mengenali potensi murid? Mengapa hal tersebut perlu dilakukan?

Potensi diri merupakan kemampuan serta kekuatan dalam diri seseorang baik yang sudah terwujud maupun yang belum terwujud. Mengenali potensi yang dimiliki murid akan membantu mereka tumbuh menjadi murid yang merdeka. Murid yang bisa mengoptimalkan kemampuan yang ada pada diri sesuai dengan minatnya.

Sebaliknya, akibat dari ketidakmampuan mengenali potensi diri adalah tidak dapat menggali lebih dalam kelebihan-kelebihan yang dimiliki sehingga potensi itu akan selamanya terpendam tanpa pernah muncul ke permukaan. Mengenali potensi diri merupakan hal terpenting..

Tak pernah terbayangkan sebelumya mengenai pandemi yang terjadi dan begitu mempengaruhi proses pembelajaran. Kegiatan guru bersama murid di sekolah begitu terbatas, pembelajaran online menjadi solusi sementara untuk menghadapi kondisi yang terjadi. Learning lost terjadi, dan membuat murid mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Lalu masih bisakan murid berprestasi?

Untuk mengetasi hal tersebut beragam cara dilakukan mulai dari mencari metode dan media yang tepat hingga inovasi dan kreasi yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Tentunya sebagai pendidik, guru tidak boleh menyerah pada keadaan dan keterbatasan yang ada.

Suatu hari saya melihat sosial media, ternyata begitu banyak beragam perlombaan yang dilakukan secara virtual. Tidak tangung-tanggung, beragam perlombaan ini dilakukan dalam skala Nasional. Ini adalah kesempatan untuk bisa melatih dan meningkatkan kompetensi murid. Seketika saya teringat murid-murid saya yang mungkin memiliki potensi tersebut, hanya saja mereka belum memaksimalkan potensinya. Dari keyakinan tersebut saya mencoba melakukan pendekatan dengan murid-murid saya melalui media WhatsApp. Saya menggali mimpi mereka, mencari tahu tentang apa yang mereka impikan dan harapkan dari dirinya. Mencari tahu minat dan bakat murid.

Setelah mengetahui mimpi-mimpi dan minat mereka, saya mencoba memberikan tantangan (chalenge), misalnya untuk yang minat di bidang seni tari saya membuat tantangan membuat gerak kreasi sebanyak 2x8 hitungan, kemudian mereka mengirimkannya dalam bentuk video. Dari hasil tantangan tersebut, saya melihat sejauh mana usaha dan kegigihan mereka dalam mengembangkan potensinya, setelah itu saya membimbing mereka untuk berlatih melalui beragam media yang ada.

Setelah berproses, saya memberikan beberapa informasi terkait beragam perlombaan virtual. Murid yang begitu antusias tanpa ragu, bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Karena latihan di sekolah tidak dapat dilakukan, proses bimbingan untuk lomba dilaksanakan di rumah (guru), tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Saya membagi jadwal agar tidak berkerumun. Hampir berbagai sudut rumah saya, dijadikan tempat shooting dan berlatih murid-muriid.

Proses shooting video lomba gitar solo (lokasi di ruang keluarga)

Proses shooting video lomba monolog (lokasi di belakang rumah)

Proses shooting video lomba solo vokal (lokasi di ruang tamu)

Proses shooting video lomba tari kreasi (lokasi di depan rumah)

Sebenarnya begitu banyak keuntungan bagi kami yang tinggal jauh dari perkotaan saat mengikuti beragam lomba virtual, selain hemat biaya transport, lomba virtual juga memberikan kemudahan dari segi pembagian waktu. Begitu banyak hal yang bisa dilakukan, yang paling penting adalah mau terus berusaha dan tidak mudah menyerah pada keadaan. 

Alhamdulillah dari berbagai event yang diikuti membuahkan hasil yang memuaskan. Juara dalam sebuah lomba merupakan bonus dari hasil berproses, yang paling berharga adalah proses yang dilalui. Butuh perjuangan dan keseriusan dalam mencapai mimpi dan cita-cita. Guru seyogyanya mampu mengenali minat dan potensi murid, membatu mengembangkannya, dan memfasilitasi mereka untuk bisa meraih apa yang mereka impikan, karena sesungguhnya saat murid merdeka, guru bahagia. Bergerak dengan hati untuk kemajuan.

Ikuti tulisan menarik Tantri Febrianti lainnya di sini.