x

Iklan

Marshanda Aprillia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Desember 2021

Kamis, 23 Desember 2021 17:45 WIB

Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Layar Terkembang Karya Sutan Takdir Alisjahbana

Pada dasarnya, setiap orang pasti suka membaca novel. Karena novel menghadirkan berbagai gambaran kehidupan manusia yang dituangkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan. Novel biasanya memunculkan nilai-nilai positif bagi pembacanya. Menurut Waluyo (2000: 45) menyatakan bahwa novel bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan melihat segi-segi kehidupan dan nilai baik buruk (moral) dalam kehidupan dan mengarahkan kepada pembaca tentang pekerti yang baik dan budi yang luhur. Satu di antara nilai yang berguna bagi kehidupan manusia adalah nilai pendidikan, terutama pendidikan karakter.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada dasarnya, setiap orang pasti suka membaca novel. Karena novel menghadirkan berbagai gambaran kehidupan manusia yang dituangkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan. Novel biasanya memunculkan nilai-nilai positif bagi pembacanya. Menurut Waluyo (2000: 45) menyatakan bahwa novel bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan melihat segi-segi kehidupan dan nilai baik buruk (moral) dalam kehidupan dan mengarahkan kepada pembaca tentang pekerti yang baik dan budi yang luhur. Satu di antara nilai yang berguna bagi kehidupan manusia adalah nilai pendidikan, terutama pendidikan karakter.

Begitupun dengan novel Layar Terkembang. Novel Layar Terkembang menceritakan tentang kehidupan dua wanita bersaudara dengan perbedaan karakter dan kisah percintaannya. Novel ini menampilkan sosok wanita yang pandai, pendiam, serius, tegas, berpendirian teguh, menjunjung tinggi harga diri, giat bekerja dan aktif dalam berbagai organisasi kewanitaan. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari membaca novel Layar Terkembang ini. Melalui karakter yang penulis ciptakan, dapat kita ambil nila-nilai pendidikan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya yaitu:

  1. Toleransi

Nilai toleransi adalah nilai yang penting dalam hidup bersama. Adanya toleransi menciptakan kerukunan dan kedamaian antara hubungan individu satu dengan individu lainnya. Tokoh yang bernama Tuti adalah wanita yang memiliki sikap toleransi, meskipun ia memiliki watak yang keras dan pendirian yang teguh. Meskipun sikap dan tindakan adiknya terkadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya, ia selalu berupaya untuk menerima dan memaklumi itu semua. Sebagai anak tertua, ia berusaha untuk memahami sikap adiknya. Apalagi bundanya telah meninggal dunia. Hal tersebut membuat Tuti semakin merasa bertanggung jawab untuk menjaga hubungannya dengan adik satu-satunya itu.

  1. Disiplin
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Disiplin adalah suatu tindakan yang didasari pada ketaatan dan kepatuhan terhadap segala macam peraturan yang berlaku. Sikap disiplin biasanya dimiliki oleh pribadi yang tegas dan cerdas. Begitu halnya dengan Tuti, selain cerdas, ia juga tegas dan disiplin. Tuti begitu cermat dalam menggunakan waktu. Ia bukanlah seseorang yang suka menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak berguna. Segala sesuatu yang ia lakukan selalu didasarkannya pada pertimbangan dan pemikiran yang logis. Ia tidak akan bertindak sebelum memikirkannya terlebih dahulu. Tuti selalu mempertimbangkan segala sesuatu dengan sebaik mungkin.

  1. Kerja keras

Tuti adalah sosok yang suka bekerja keras. Ia selalu mengerahkan pikiran dan tenaganya untuk melakukan segala pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Kerja keras dilakukannya untuk mencapai segala keinginan dan cita-citanya yaitu menghapus diskriminasi gender dan meningkatkan kualitas serta peranan wanita dalam kehidupan. Cita-cita itu dilakukannya dengan segala upaya. Ia aktif dalam berbagai organisasi kewanitaan dan bekerja keras dengan mengabdikan tenaga dan pikirannya untuk mewujudkan keinginannya memajukan kehidupan wanita. Sosok Tuti yang cerdas dan suka bekerja keras membuat ia seringkali dipercayakan untuk memikul tanggung jawab terhadap pekerjaan yang berat dalam organisasi kewanitaan yang diikutinya.

  1. Rasa ingin tahu

Tuti adalah sosok yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu itu dijawabnya dengan membaca berbagai buku. Ia adalah sosok yang suka membaca dan haus akan ilmu pengetahuan. Waktu-waktu senggang selalu dihabiskannya dengan membaca buku. Rasa ingin tahunya yang besar dan kegemarannya membaca, membuat ia menjadi pribadi yang cerdas, baik dalam berpikir maupun bertindak.

  1. Menghargai prestasi

Menghargai prestasi berarti menghargai suatu hasil terbaik yang telah dicapai seseorang. Dengan menghargai prestasi berarti seseorang telah turut mendukung suatu prestasi. Hal tersebut memicu timbulnya sikap dan tekad untuk mengukir prestasi lagi pada seseorang yang dihargai prestasinya. Tuti memuji kemampuan adiknya dan Yusuf yang baru saja melakukan pementasan berjudul Sandhyakala ning Majapahit. Pujiannya itu, tentu didasarkan pada nuraninya yang takjub akan lakon yang dipentaskan tersebut, sebab ia bukanlah orang yang mudah dalam memuji sesuatu.

  1. Gemar membaca

Membaca adalah kegiatan yang selalu dilakukan Tuti. Ia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku. Tuti adalah wanita yang haus akan ilmu pengetahuan. Hal tersebut membuat ia menjadi pribadi yang gemar membaca. Tuti adalah wanita yang cerdas, baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak. Kecerdasannya tersebut membuat ia lebih memilih untuk melakukan hal-hal yang berguna seperti membaca buku, dari pada membuang waktunya dengan hal-hal yang tidak berguna. Membaca buku adalah rutinitas yang selalu dilakukan Tuti di tengah kesibukan aktivitasnya. Kegemaran Tuti dalam membaca membuat ia memiliki pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam terhadap berbagai persoalan yang ada di sekitarnya.

  1. Tanggung jawab

Tanggungjawab adalah Sikap dan perilaku yang menyeimbangkan antara hak dan kewajiban dan mau menerima segala konsekuensi atas apa yang dilakukan entah itu baik ataupun buruk. Aktivitasnya sebagai guru, Tuti juga aktif dengan kegiatan berbagai organisasi yang diikutinya. Dengan segala aktivitasnya itu tentu banyak tanggungjawab yang harus dipikulnya.

  1. Jujur

Nilai jujur adalah suatu sikap yang didasarkan pada sebuah fakta atau kenyataan, tanpa menutup-nutupi segala sesuatu yang ada, baik itu kebaikan ataupun keburukan. Jujur juga dimaknai dengan lurus hati, tidak curang, adanya kesamaan antara kenyataan dengan ucapan atau apa adanya. Sikap jujur tergambar melalui sosok Maria (adik Tuti). Ia bukanlah orang yang dapat menyembunyikan perasaanya. Maria bersikap sesuai dengan hati nuraninya. Saat ia sedih ia akan dengan mudahnya menangis, begitu halnya saat bahagia, wajahnya berseri-seri dengan senyuman dan gelak tawa. Sosok Maria adalah sosok yang jujur terhadap perasaannya. Ia tidak akan bersikap atau bertindak dengan hal yang tidak sesuai dengan perasaannya, karena itulah Ia cenderung lebih mendahulukan perasaan dari pada pikirannya.

  1. Kreatif

Kreatif umumnya dimiiliki oleh orang-orang yang lebih dominan kemampuan otak kanannya. Kreatif bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh dengan cara tiba-tiba. Untuk menjadi seseorang yang kreatif tentu memerlukan waktu untuk belajar, berlatih atau membiasakan diri untuk melakukannya.maria adalah wanita yang kreatif. Ia sangat pandai dalam memilih dan memadu warna yang cocok. Kreativitas Maria tersebut membuat pakaian yang dikenakannya selalu tampak serasi dan manis, sehingga ia pun selalu tampak cantik penampilannya.

  1. Rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu memicu seseorang untuk mengetahui lebih lanjut dari apa yang didengar, dilihat dan dipelajarinya. Rasa ingin tahu biasanya dipicu oleh rasa penasaran atau sikap ingin menguji. Nilai rasa ingin tahu tercermin dari dari sikap Maria yang melontarkan pertanyaan bertubi-tubi terhadap kakaknya. Ia melontarkan pertanyaan demi pertanyaan terhadap kakaknya. Pertanyaannya itu ia lontarkan karena keingintahuannya akan pendapat dan pandangan kakaknya terhadap agama. Ia ingin tahu agama seperti apa yang Tuti inginkan, bagaimana perasaan Tuti terhadap agama yang dianutnya sekarang. Pertanyaan-pertanyaan itu lahir dari keingintahuannya atas persoalan yang sedang didengarnya dari sang kakak saat itu.

Dari beberapa nilai pendidikan karakter di atas, dapat kita ketahui bahwa banyak sekali manfaat dari membaca novel. Melalui berbagai bambaran kehidupan manusia, ataupun karakter dari setiap tokoh, penulis menuangkan pelajaran yang dapat kita terapkan di hidup kita. Maka dari itu, tidak ada ruginya bila kita suka membaca, karena akan banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan.

Ikuti tulisan menarik Marshanda Aprillia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler