x

Gambar oleh \x73ba\x6ee8 dari Pixabay

Iklan

Gita Fauziah Rahma

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta
Bergabung Sejak: 31 Desember 2021

Minggu, 2 Januari 2022 05:02 WIB

Pandemi: Meneropong Dinamika Pendidikan dengan Menilik Pemikiran Paulo Freire

Paulo Freire memberikan solusi dalam merontokkan sistem pendidikan gaya bank. Dia menciptakan sistem baru yang dinamakan “Pendidikan Hadap Masalah”, jadi guru dan murid sama-sama belajar, guru menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan merangsang daya pemikir kritis para murid dan murid belajar dari guru. Dengan pendekatan itu, pendidikan di masa pandemi dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bicara mengenai pendidikan tidak hanya sekedar membahas mengenai pengetahuan. Pendidikan bukan hanya wadah dalam memeroleh ilmu pengetahuan. Lebih dari itu, pendidikan memiliki kontribusi terbesar di dalam kehidupan manusia terutama dalam menghasilkan sumber daya manusia berkapabilitas. Melalui pendidikan, setiap orang dapat mengembangakan potensi dirinya mendapatkan berbagai pengetahuan dan membentuk karakter yang dapat dijadikan modal berkehidupan dalam masyarakat.

Pendidikan di masa pandemi Covid-19 mengalami perubahan sistem.  Hal tersebut dilakukan pemerintah sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus. Sistem pendidikan yang baru dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. Di dalam PJJ peserta didik belajar menggunakan model synchronous (tatap maya) dan asynchronous (tidak tatap maya) dengan menggunakan berbagai aplikasi pendukung seperti Zoom Meeting dan Google Classroom.

Adanya sistem pendidikan yang baru menghadirkan sebuah dinamika dalam proses pembelajaran. Dinamika pendidikan yang hadir mengingatkan pada salah satu pemikiran Paulo Freire di dalam karyanya yang berjudul Paedagogy of The Oppressed atau “Pendidikan Kaum Tertindas”. Dalam bukunya Freire menjelaskan pemikirannya mengenai konsep pendidikan gaya bank, yaitu konsep pembelajaran guru hanya menjelaskan tanpa adanya timbal balik atau diskusi dari murid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat kondisi pendidikan saat ini, semakin terlukis nyata dinamika pendidikan yang dimaksud Paulo Freire tersebut. Hal itu terlihat dari minimnya interaksi guru dan murid dalam proses pembelajaran. Guru seringkali hanya menjelaskan materi pembelajaran namun lupa membangun interaksi dengan murid. Tidak hanya itu, di masa pandemi ini guru semakin ‘rajin’memberikan tugas kepada murid.

Dinamika pendidikan di atas sangat menginterpretasikan pemikiran Paulo. Mengapa dinamakan pendidikan gaya bank? Karena dalam implementasinya guru hanya menjelaskan dan memberikan tugas yang dianalogikan seperti sedang menabung, sementara murid sebatas menerima, mencatat dan menyimpan materi dan tugas yang dianalogikan seperti tabungan.

Pendidikan dirasa semakin kaku dan kehilangan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, selain itu menyebabkan semakin kurangnya pengembangan kesadaran kritis. Padahal hakikatnya, sekolah adalah ruang untuk menyampaikan pendapat sekaligus bertukar pendapat. Pendidikan secamam ini mencerminkan penindasan yang terjadi sekaligus memperkuat struktur-struktur yang menindas. Di sini pendidikan bisa dikatakan sebagai alat dominasi yang dimanfaatkan untuk penjinakan.

Munculnya dinamika pendidikan tersebut tidak lepas dari campur tangan pemerintah. Birokratis pendidikan lebih didahulukan daripada pencerdasan kehidupan bangsa. Pemerintah tidak dapat memberikan solusi dalam permasalahan yang ditemui, menganggap bahwa yang terpenting pemerintah sudah mengelurkan kebijakan baru di dibidang pendidikan dan prosesnya sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Dari beberapa permasalahan yang ditemui, Paulo memberikan penawar sekaligus sebagai solusi dalam merontokkan permasalahan pada sistem pendidikan gaya bank. Freire menciptakan sistem baru yang dinamakan “Pendidikan Hadap Masalah”. Jadi guru dan murid sama-sama belajar, guru menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan merangsang daya pemikir kritis para murid. Dan murid belajar dari guru. Penawar tersebut mampu mengatasi permasalahan yang ada. Diharapkan pendidikan di masa pandemi dapat berjalan sebagaimana yang  kita arapkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Gita Fauziah Rahma lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler