x

Iklan

Dennis Christian W

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Januari 2022

Rabu, 26 Januari 2022 14:48 WIB

Manajemen Konflik

Merupakan suatu kenyataan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi, berkembangnya segala bentuk kebutuhan, dan juga mobilitas kehidupan yang berjalan begitu cepat, banyak sekali orang lain yang kita temui di lingkungan sekitar kita tidak bisa menerima bahkan tidak sanggup dalam menghadapi kegagalan dalam kehidupannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merupakan suatu kenyataan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi, berkembangnya segala bentuk kebutuhan, dan juga mobilitas kehidupan yang berjalan begitu cepat, banyak sekali orang lain yang kita temui di lingkungan sekitar kita tidak bisa menerima bahkan tidak sanggup dalam menghadapi kegagalan dalam kehidupannya. Bahkan yang dalam kondisi berhasil pun merasa takut akan kegagalan yang akan menimpanya di esok hari nanti.  Perasaan takut akan kegagalan merupakan hal yang wajar dan perasaan yang sulit untuk dihindari.

Di dalam kehidupan kita ini pasti akan menghadapi masalah-masalah ataupun konflik yang akan terus berdatangan, maka penting bagi diri kita dan mengedukasi orang lain supaya bisa mengatasi hal tersebut dengan melakukan tindakan ‘Manajemen Konflik’ untuk menghindari perasaan yang berlebihan yang bisa menimbulkan efek buruk bagi diri sendiri.

Sebelum itu, kita harus mengetahui arti dan maksud dari “Manajemen Konflik”. Berikut ini merupakan arti dan maksud “Manajemen Konflik” menurut para ahli: 
    Farida (1996): Manajemen Konflik adalah dominasi (domination), menyerah (capitulation), menarik diri (withdrawal), negosiasi (negotiation), intervensi pihak ketiga (third party intervention).
    Howard Ross (1933): Manajemen Konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.
    Minnery (1980): Manajemen konflik merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan yang merupakan proses.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, proses manajemen konflik perencanaan merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya bahwa pendekatan model manajemen konflik perencanaan terus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model ideal.

Dari beberapa pengertian konflik menurut para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konflik ini timbul atau terjadi karena adanya perbedaan atau ketidaksesuaian dalam suatu pandangan atau prinsip suatu penilaian satu orang dengan orang lain. Perbedaan tersebut dapat menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
   

Setelah kita mengetahui arti dan juga maksud dari konflik, kita bisa memasuki ke tahap berikutnya yaitu bagaimana strategi kita dalam menghadapi konflik dengan Manajemen Konflik:
1.    Positive problem solving terdiri dari kompromi dan negosiasi. 
Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya agar tercaSpiritual suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.


2.    Conflict engagement (menyerang dan lepas control). 
Manajemen konflik ini lebih bersifat mengontrol dan tidak menyerang lawan dalam proses penyelesaian konflik tetapi lebih-lebih dengan cara yang bersifat perdamaian tanpa menyerang lawan yang berkonflik.

3.    Withdrawal (menarik diri). 
Pada manajemen konflik ini penyelesaian konflik, pihak yang berkonflik tidak menarik diri dari konflik yang dialami dan tidak menggunakan mekanisme pertahan diri, tetapi lebih berusaha menampilkan diri untuk terus mempertahankan diri guna meyelesaikan konflik yang terjadi.

4.     Compliance (menyerah). 
Manajemen konflik ini penyelesaian konflik lebih bersifat tidak menyerah dan berusaha terus dalam penyelesai konflik yang terjadi.
Jadi pelajaran yang kita dapat dari materi CDPP Universitas trilogi tentang manajemen konflik:
1.Hadapi Masalah : 
  Jangan diam atau bersikap seolah tidak terjadi apa-apa untuk menghindari masalah
2. Cari Akar Penyebab Konflik :
   Cari terlebih dahulu akar penyebab masalah. Semakin cepat permasalahan teratasi akan semakin baik.
3. Komunikasi Lebih Lanjut :
    Penyebab konflik utamanya adalah karena kesalahpahaman. Lakukan komunikasi sebelum konflik semakin besar
4.Bersikap Professional :
    Ingat bahwa tujuan utama adalah bekerja. Jangan mudah terbawa emosi, karena akan mengurangi produktivitas dan menghambat kemajuan karirmu.
      Manajemen Konflik adalah usaha yang perlu dilakukan dalam rangka mencegah, menghindari terjadinya konflik serta mengurangi resiko dan menyelesaikan konflik sehingga tidak mengganggu kinerja organisasi. Teknik menghindari konflik meliputi stakeholder, win-win solution, penerapan exit strategi Teknik mengurangi dampak mengurangi skala kegiatan dan penanganan di percepat.

Ikuti tulisan menarik Dennis Christian W lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler