Beberapa waktu yang lalu, ada seorang influencer afiliator trading illegal yang mengeluarkan pendapat kontroversial bahwa kemiskinan adalah sebuah privilege. Influencer ini berpendapat bahwa kehidupan di bawah tekanan kemiskinan akan memberikan motivasi yang tinggi untuk bekerja keras lebih keras lagi.
Hal tersebut tentu tidak benar, seperti yang diketahui bahwa banyak faktor yang menyebabkan seseorang itu terjebak dalam kondisi kemiskinan. Salah satunya adalah faktor kemiskinan struktural. Menurut Selo Soemardjan, kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan masyarakat karena suatu struktur sosial masyarakat yang tidak bisa ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
Lantas apa definisi dari privilege yang sesungguhnya? Jika dimaknai secara harfiah, privilege merupakan suatu hak keistimewaan sosial yang dimiliki oleh seseorang. Kebanyakan orang pastinya memaknai hak keistimewaan ini dalam bentuk materi (kekayaan) seseorang. Pendapat ini tidak dapat dipungkiri kebenarannya.
Namun, sebenarnya ada yang lebih istimewa dari sebuah kekayaan duniawi semata. Menurut pandangan penulis, privilege yang sesungguhnya adalah sebuah dukungan untuk melakukan apapun dalam mencapai keberhasilannya. Bentuk-bentuk dukungan ini tentunya bermacam-macam, tidak hanya terpaku kepada dukungan dari orangtua semata.
Seorang teman dekat yang mau mendukung temannya untuk terus maju dan berkembang itu juga merupakan suatu privilege yang sangat berharga daripada uang. Dukungan ini nantinya akan mendorong jiwa kita untuk terus memunculkan sebuah harapan dalam hal apapun. Seseorang yang sukses pastinya mempunyai sosok pendukung yang selalu memberikan dukungan di setiap langkahnya. Kalau anak jaman sekarang sih bilangnya support system.
Bagaimana menurutmu? Apa sesungguhnya yang menjadi definisi privilege bagimu. Apakah benar hanya kekayaan yang dapat diartikan sebagai privilege? Atau ada faktor atau bentuk lain dari fenomena kehidupan yang dapat dikategorikan sebagai privilege? Kamu bisa menulisnya di kolom komentar ya!
Ikuti tulisan menarik Muhammad Ariq Maulana lainnya di sini.
