x

Iklan

Zulfakriza Z.

Dosen Teknik Geofisika - FTTM ITB
Bergabung Sejak: 4 Februari 2022

Sabtu, 5 Februari 2022 07:16 WIB

Melihat Kembali Jejak Kejadian Gempa di Selatan Banten

Wilayah pantai selatan Jawa, khususnya selatan Banten dan Jawa Barat berada pada zona tektonik aktif, salah satu implikasi dari kondisi adalah kejadian gempa yang relatif sering. Dalam dua bulan terakhir, setidaknya ada tiga kejadian gempa yang dirasakan di Banten dan Jawa Barat, bahkan getarannya terasa di sebagian Jakarta. Ketiganya adalah gempa yang terjadi pada 14 Januari 2022 (M=6,6), 17 Januari 2022 (M=5,0) dan 4 Februari 2022 (M=5,2).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jumat, 4 Februari 2022 pukul 17:10:47 WIB, wilayah Banten kembali dilanda gempa. Berdasarkan informasi BMKG, gempa ini memiliki magnitudo M=5,2 yang terjadi pada kedalaman 55 km. Posisi gempa berada pada koordinat 7,48° LS ; 105,92° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 63 Km arah Barat Daya Bayah, Banten.

Getaran gempa dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas IV MMI, daerah Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan, Ciptagelar, Wanasalam, Sukabumi, Rangkas Bitung, Cireunghas, Cikeusik dengan skala intensitas III MMI, daerah Sawarna, Pangalengan, Jakarta, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Tangerang Selatan, Parung Panjang dengan skala intensitas II MMI. Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi di Banten (4 Februari 2022) tidak berpotensi tsunami.

Jika diperhatikan mekanisme sumbernya, Gempa Banten (4 Februari 2022) terpicu akibat adanya aktivitas sesar turun yang memiliki kombinasi dengan sesar mendatar, atau dikenal dengan istilah oblique normal fault. Berdasarkan kedalaman sumber gempa pada 55 km (BMKG), maka dapat dikatakan bahwa gempa terjadi di dalam kerak samudera (intraslab) yang menunjam di bawah kerak benua Eurasia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kita pahami bahwa tatanan tektonik di selatan Jawa dipengaruhi oleh interaksi antara lempeng tektonik utama, yaitu lempeng samudera Indo-Australia yang menumbuk lempeng benua Eurasia dengan kecepatan sekitar  60 - 70 mm/thn. Implikasi dari interaksi kedua lempeng ini adalah kejadian gempa dan terbentuknya jajaran gunungapi aktif di Pulau Jawa.

Catatan Kejadian Gempa Banten  

Kejadian gempa pada Jumat, 4 Februari 2022 bukanlah yang pertama. Dalam dua bulan terakhir, setidaknya tercatat tiga kejadian gempa yang dirasakan, yaitu pada tanggal 14 Januari 2022 (M=6,6), 17 Januari 2022 (M=5,0) dan 4 Februari 2022 (M=5,2). Belum lagi rangkaian kejadian gempa susulan sesaat setelah kejadian gempa M=6,6 pada 14 Januari 2022. BMKG mencatat, setidaknya terjadi 39 kejadian gempa susulan.

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh BMKG, Gempa Banten 14 Januari 2022 memiliki magnitudo M=6,6 dan terjadi pada kedalaman 40 km. Gempa ini terpicu oleh adanya aktivitas sesar naik (thrust fault) akibat adanya tekanan tektonik pada zona subduksi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa gempa terjadi di dalam kerak samudera dan tergolong sebagai gempa intraslab.  

Sebelumnya pada Jumat, 2 Agustus 2019 pukul 19.05 WIB, wilayah Banten juga pernah dilanda gempa yang memiliki magnitudo M=7,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M=6,9, lebih besar dari gempa yang terjadi pada Jumat 4 Februari 2022. Gempa ini terjadi pada kedalaman 49 km dan mekanisme sumber pemicunya adalah sesar naik. Peringatan potensi tsunami sempat dikeluarkan oleh BMKG, namun setelah menunggu 2 jam peringan tsunami diakhiri karena tsunami tidak terjadi. BNPB mencatat empat korban meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu juga mengakibatkan kerusakan pada 223 unit rumah yang mengalami, 4 unit rumah peribadatan, 1 unit kantor desa, 2 unit fasilitas pendidikan, dan 3 unit bangunan lain. 

Pada tahun 2018, tepatnya 23 Januari 2018, wilayah Banten kembali diguncang gempa, tepatnya pada lokasi 81 km sebelah Barat Daya Kabupaten Lebak. Gempa ini memiliki magnitudo M=6,1 yang mengakibatkan kerusakan pada 479 bangunan rumah di Banten dan Jawa Barat. Jika mengacu pada data katalog USGS (Lembaga Survei Geologi Amerika), sumber gempa terjadi pada kedalaman 48,2 km dan mekanisme fokus gempa adalah sesar naik yang memiliki kombinasi dengan sesar mendatar atau dengan istilah lain disebut oblique thrust fault

Dalam Buku Katalog Gempa Merusak yang diterbitkan oleh BMKG, setidanya ada lima kejadian gempa di wilayah Banten yang memiliki kekuatan yang signifikan dan tentunya mengakibatkan kerusakan. Gempa pada tanggal 4 Mei 1851 di Teluk Betung dan Selat Sunda yang mengakibatkan terjadi tsunami dengan ketinggian 1,5 meter. Berikutnya pada 9 Januari 1852 terjadi gempa kuat dan terjadi tsunami kecil.  Selanjutnya pada 23 Februari 1903, gempa M=7,9 melanda Selat Sunda, dan kemudian pada 26 Maret 1928 terjadi tsunami kecil yang terjadi di Selat Sunda pasca gempa kuat, namun tidak ada keterangan besaran gempa yang terjadi. Pada 22 April 1958, gempa kembali terjadi di Selat Sunda yang diikuti oleh gelombang tsunami. 

Tatanan Geologi 

Secara regional, wilayah Pulau Jawa, Bali dan sebagian Nusa Tenggara merupakan wilayah dengan  tatanan tektonik aktif yang dipengaruhi oleh interaksi Lempeng Samudera Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Benua Eurasia. Interaksi kedua lempeng tektonik ini memberikan kontribusi yang signifikan pada tatanan geologi dan tektonik di wilayah Jawa, termasuk Banten yang berada di bagian barat Pulau Jawa.

Wilayah Jawa bagian barat memiliki tatanan geologi yang secara secara umum tersusun oleh batuan kuarter berupa batuan gunungapi (Lembang, Bandung, Cibinong), endapan danau (Bandung) dan endapan aluvium dan kipas aluvium (Jakarta). Jenis batuan yang relatif berumur muda dan belum solid dapat memberikan mengamplifikasi pada gelombang yang dihasilkan oleh gempa. Kondisi ini yang menjalaskan kenapa gempa yang terjadi di Banten, getarannya terasa sampai ke Jakarta bahkan dirasakan di Bandung.

 

Ikuti tulisan menarik Zulfakriza Z. lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler