x

Iklan

Tika Widya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Senin, 14 Maret 2022 17:12 WIB

5 Kucing Fiksi Paling Populer dari Karya-karya Terbaik Dunia

Kucing telah menjadi inspirasi bagi para penulis dalam menghasilkan karya-karya terbaiknya. Oleh karena itulah, dalam tulisan ini, saya akan berusaha mengulas sedikit soal kucing-kucing yang pernah menjadi bagian dalam 5 karya fiksi terbaik dunia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kucing dan internet memang benar-benar pasangan yang serasi. Nggak heran, setiap kamu scrolling medsos, kamu pasti akan menemukan lebih dari satu video kucing. 

“The internet is a lot like ancient Egypts. People write on walls and worship cats.”

Kutipan yang satu ini membuktikan bahwa kebanyakan penduduk dunia maya telah jatuh hati pada makhluk mungil berbulu lembut ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, tak selamanya kucing dipuja-puja oleh masyarakat dunia. Ada kalanya mereka menjadi simbol bangsawan, kesialan, dan bahkan pernah juga identik dengan tenung dan sihir hitam. 

Inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi para penulis untuk mengabadikan kucing dalam karya-karya terbaiknya. 

Oleh karena itulah, dalam tulisan ini, saya akan berusaha mengulas sedikit soal kucing-kucing yang pernah menjadi bagian dalam 5 karya fiksi terbaik dunia. 

1. Senyum Misterius Si Cheshire Cat 

cheshire cat

Cheshire Cat adalah seekor kucing misterius yang muncul dalam Alice in Wonderland karya Lewis Carroll. Sosok yang penuh teka-teki ini terkadang dianggap sebagai tokoh yang membimbing Alice selama berada di Wonderland. 

Terlebih lagi, Cheshire Cat juga memiliki pengetahuan tentang cara kerja Wonderland. Oleh karena itulah, ia menjadi satu-satunya karakter yang memberitahu Alice bahwa di Wonderland: semua gila!  

Bisa dibilang, Cheshire Cat memiliki seringai yang sangat menakutkan. Apalagi, Lewis Carroll memang menuliskan bahwa senyuman Cheshire Cat bisa muncul dari kegelapan. Karena trait yang satu ini, Cheshire Cat juga sering diasosiasikan dengan Joker, si antagonis yang populer dalam serial Batman. 

Namun, sebenarnya Cheshire Cat muncul pertama kali di Newcomes of 1855 karya Thackeray. Pada karya tersebut Thackeray menuliskan karakter seorang wanita muda  yang menyeringai seperti kucing Cheshire. 

Lalu, apakah Cheshire Cat adalah kucing yang jahat? 

Cheshire Cat memang memiliki sifat yang licik, manipulatif, dan nakal. Namun, ia tidak berbuat demikian karena niat buruk, melainkan hanya untuk menghibur dirinya sendiri. 

Kucing yang satu ini sangatlah tidak terduga, berbahaya, aneh, dan sering mengubah pendiriannya. Ia pun sering mengambil tindakan sesuai dengan suasana hatinya.

Kalau ditelisik lebih jauh, karakteristik Cheshire juga dimiliki hampir semua kucing di dunia. Itulah mengapa manusia tidak bisa benar-benar mengatur kucing piaraannya. 

2. Kucing Tanpa Nama dalam Breakfast at Tiffany’s 

breakfast at tiffany cat

Dalam novel Breakfast at Tiffany’s karya Truman Capote, Holly si karakter utama memiliki kucing yang dinamai “Cat”. 

Kucing Holly ini sebenarnya berfungsi sebagai pengingat tentang kurangnya koneksi Holly dengan orang-orang di sekitarnya. Di sepanjang cerita, Cat mewakili ketidakmampuan Holly untuk merasa terikat pada siapa pun atau apa pun. 

Lebih daripada itu, fakta bahwa Holly tidak memberi nama kucingnya juga menegaskan bahwa ia enggan mengklaim kepemilikannya terhadap si kucing.  

Menjelang akhir cerita, Holly membebaskan Cat dalam perjalanan ke bandara. Namun, Holly melakukannya dengan meninggalkan Cat di lingkungan yang tidak dikenal dan tampak tidak ramah. 

Ketika Holly menyadari kesalahan mengerikan yang telah dia buat dan berusaha mati-matian untuk menemukannya. Cat memberikan kesadaran kepada Holly bahwa ternyata Holly sendiri yang takut tidak pernah memiliki tempat atau siapa pun. 

Oleh karena itu, dalam Best Seller karya Truman Capote ini, sosok kucing menyimbolkan sifat anti komitmen tokoh utamanya. 

Jadi, apakah kucing di dunia nyata juga berlaku sama? Jika kamu menengok kucingmu yang suka pergi pagi pulang malam mungkin simbolisme Capote ini ada benarnya. 

3. Buttercup Si Kucing Buruk Rupa dari The Hunger Games 

buttercup hunger games

Buttercup adalah kucing buruk rupa milik Primrose Everdeen. Prim menamainya Buttercup karena dia bersikeras bahwa bulu kuning berlumpurnya mirip dengan kelopak bunga yang cerah. Sayangnya, Buttercup tidak akur dengan Katniss karena Katniss sempat berusaha menenggelamkannya. 

Buttercup sendiri sebenarnya merupakan representasi pemikiran Katniss yang sebenarnya enggan bertanggung jawab atas makhluk/orang lain yang tidak mandiri dalam bertahan hidup. 

Bagi Katniss, Buttercup hanyalah tambahan mulut yang perlu diberi makan. Selain merepotkan, Buttercup juga tidak berguna dan malah membebani dirinya. 

Tentu saja, hubungan antara Katniss dan Buttercup akhirnya membaik di akhir cerita. Terlebih lagi setelah Katniss menyadari bahwa meskipun ia tampak tangguh di luar ternyata ia memiliki hati yang lembut di dalam. 

Semua nama bunga yang ditulis oleh Suzanne Collins dalam serial The Hunger Games mencerminkan kedekatannya dengan alam. Bunga buttercup sendiri merupakan simbol dari rasa tidak tahu terima kasih dan sifat kekanak-kanakan, yang sangat cocok dengan kepribadian Buttercup. 

Kucing dikenal mandiri tetapi mereka juga dapat menunjukkan kasih sayang dan memiliki sifat setia serta protektif. Dalam banyak hal, baik Katniss maupun Buttercup mengabdikan diri pada Prim melebihi semua hal lain di dunia.

4. Crookshanks Kucing Pintar Milik Hermione Granger 

hermione crookshanks

Crookshanks merupakan kucing piaraan Hermione Granger yang muncul pertama kali di Harry Potter and The Prisoner of Azkaban karya JK Rowling. 

Crookshanks adalah peranakan kucing berjenis Kneazle. Oleh karena itu, ia memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa bantuan dan bahkan dapat mengenali orang yang tidak dapat dipercaya.

Pada tahun 1993, Hermione Granger membeli Crookshanks dari Magical Menagerie. Saat itu, si pramuniaga toko mengatakan bahwa tidak ada yang menginginkan kucing oranye ini. 

Crookshanks memainkan peran penting dalam peristiwa yang terjadi pada 6 Juni 1994. Selama puncak Perang Sihir Kedua, Crookshanks tinggal di Burrow. Tidak diketahui apa yang terjadi padanya setelah perang, tetapi dapat diasumsikan bahwa dia kembali pada Hermione.

Crookshanks adalah kucing yang sangat cerdas. Oleh karena itu, ia dapat membantu Sirius Black melawan Pettigrew yang kala itu menyamar menjadi sosok tikus piaraan Ron. Padahal, Ron Weasley mulanya yakin bahwa Crookshanks hanya ingin memangsa Scabbers sehingga menuduhnya gila. 

Namun, Sirius Black menyatakan bahwa Crookshanks adalah kucing piaraan paling cerdas yang pernah ia temui. Ditambah lagi, Crookshanks juga gemar bermain dan menikmati mengejar gnome serta suka menyerang pion catur

Dia sayang dengan orang-orang yang dia suka dan bertindak sebagai perisai untuk Sirius, ketika Harry Potter berencana untuk membunuhnya. 

Dia akhirnya menyukai Harry dan bersedia duduk di pangkuannya sesekali. Namun, dia bisa marah terhadap orang-orang yang menyingkirkannya dari pangkuan mereka, tidak peduli apakah itu disengaja atau tidak disengaja.

5. Si Malas Garfield 

garfield

Garfield adalah kucing oranye yang kelebihan berat badan dan tenar karena kemalasan, sarkasme, arogansi, keegoisan, dan hasratnya yang kuat untuk makan. Ia paling suka lasagna dan semua makanan yang terbuat dari tepung. 

Sepanjang cerita komiknya, berat badan Garfield sering digunakan sebagai bahan ejekan. Dan, yang paling sering melakukannya adalah oleh timbangan elektronik yang ia gunakan untuk menimbang dirinya sendiri. 

Garfield biasanya tidak suka mendengar hinaan dan tidak merespon positif terhadap perintah siapa pun. Malahan, kucing karya Jim Davis ini biasanya merespons tindakan-tindakan di atas dengan balas dendam atau ancaman kekerasan.

Garfield tinggal bersama pemiliknya yang kutu buku, Jon Arbuckle. Ia harus berbagi tempat dengan anjing peliharaan Jon yang bodoh, Odie. Bersama mereka, Garfield mendapatkan kesenangan dari mengejek maupun menyindir tindakan bodoh yang sering dilakukan keduanya. 

Garfield tampaknya sangat membenci Odie dan memperoleh kegembiraan ketika berhasil menyebabkan Odie terluka secara fisik atau menghinanya. Meskipun Odie tidak menunjukkan sifat bermusuhan, Garfield tetap membencinya dan cenderung membuat komentar kasar berdasarkan kurangnya kecerdasan yang ditunjukkan oleh Odie. 

Odie bukan satu-satunya target bully-an Garfield. Faktanya, dia sering menghina dan mengolok-olok pemiliknya, Jon karena perilaku kutu buku yang membuatnya tidak populer dengan wanita. Terlebih lagi, Jon punya selera mode yang tidak konvensional dan eksentrik.

Terlepas dari keegoisan dan kemalasannya, Garfield tetap mencintai Odie dan Jon, serta boneka beruang kesayangannya Pooky, yang sering terlihat di pelukan Garfield atau dekat dengannya.

Akhir Kata

5 kucing di atas populer karena merupakan tokoh dari karya-karya literasi dunia. Meskipun, mereka lahir dari olah pikir para penulis, mereka juga memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan kucing piaraan kita. 

Yang menjadi pertanyaan, mirip siapakah kucing kesayanganmu? Garfield yang malas, Cat yang tanpa nama, atau malah Buttercup yang galak? 

Yuk, langsung baca karya literasi di atas untuk tahu lebih banyak tentang karakteristik para kucing populer ini! 

Ikuti tulisan menarik Tika Widya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler