x

Sastra berperan penting dalam pendidikan karakter karena pada dasarnya karya sastra membicarakan berbagai nilai hidup dan kehidupan yang berkaitan langsung dengan pembentukkan karakter manusia.

Iklan

Nadiya Yunianti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 April 2022

Selasa, 12 April 2022 19:34 WIB

Pentingnya Sastra dalam Pendidikan Karakter

Sastra dan pendidikan karakter seperti kata majemuk yang menyatu. Sastra berperan penting dalam pendidikan karakter karena pada dasarnya karya sastra membicarakan berbagai nilai hidup dan kehidupan yang berkaitan langsung dengan pembentukkan karakter. Adapun peran sastra bagi peserta didik dan pendidik dalam perkembangan pendidikan karakter.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PENTINGNYA SASTRA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

Pentingnya Sastra dalam Pendidikan Karakter

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbicara sastra dan pendidikan karakter merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sastra memiliki peran sangat fundamental dalam pendidikan karakter. Ibarat api dengan panasnya, ibarat air dengan basahnya, dan ibarat kapas dengan kainnya. Hal ini disebabkan karya sastra pada dasarnya membicarakan berbagai nilai hidup dan kehidupan yang berkaitan langsung dengan pembentukkan karakter manusia.

Sastra sebagai media pembelajaran dapat dimanfaatkan secara reseptif (bersifat menerima) dan ekspresif (kemampuan mengungkapkan) dalam pendidikan karakter. Pemanfaatan secara reseptif karya sastra sebagai media pendidikan karakter dilakukan dengan (1) pemilihan bahan ajar, dan (2) pengelolaan proses pembelajaran. Sedangkan pemanfaatan secara ekspresif karya sastra sebagai media pendidikan karakter dapat ditempuh dengan cara mengelola emosi, perasaan, semangat, pemikiran, ide, gagasan, dan pandangan siswa ke dalam bentuk kreativitas menulis karya sastra dan bermain drama, teater atau film.

Terkait peran sastra dalam pembelajaran bagi peserta didik, diungkapkan oleh Tarigan (1995: 10) bahwa sastra sangat berperan dalam pendidikan anak, yaitu dalam (1) perkembangan bahasa, (2) perkembangan kognitif, (3) perkembangan kepribadian, dan (4) perkembangan sosial.

Dalam perkembangan bahasa, anak-anak secara langsung maupun tidak langsung setelah membaca atau menyimak karya sastra, kosakata mereka bertambah. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa anak.

Pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui membaca karya sastra dapat memotivasi serta menunjang perkembangan kognitif atau penalaran peserta didik (anak). Dengan begitu kepribadian anak akan jelas pada saat mereka mencoba memperoleh kemampuan untuk mengekspresikan emosi, empatinya terhadap orang lain, dan menegembangkan perasaannya mengenai harga diri dan jati dirinya. Dengan demikian anak dapat hidup bermasyarakat dengan baik dan memiliki budi pekerti yang baik pula. 

Sebagai wujud untuk menyampaikan atau menginjeksikan pendidikan karakter dalam sastra kepada peserta didik ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh pendidik. (1) Pendidik mengungkapkan nilai-nilai dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan pengintegrasian langsung nilai-nilai karakter yang menjadi bagian terpadu dari mata pelajaran tersebut. (2) Pendidik bisa menggunakan perbandingan cerita pendek berdasarkan kehidupan atau kejadian-kejadian dalam hidup para peserta didik kemudian mengubah hal-hal yang bersifat negatif dalam cerita pendek tersebut menjadi nilai positif. (3) Pendidik bisa juga menggunakan drama sebagai media untuk melukiskan kejadian-kejadian yang berisikan nilai-nilai karakter. Sehingga secara audio visual serta aplikasi langsung (pementasan drama) menjadikan peserta didik lebih mudah untuk memahami dan menyerap nilai-nilai karakter tersebut. (4) Menggunakan novel sebagai media untuk mengungkapkan nilai-nilai atau norma-norma dalam masyarakat melalui diskusi dan brainstorming pun bisa digunakan oleh pendidik. Selain cara-cara di atas, masih banyak cara-cara yang lainnya yang bisa digunakan oleh pendidik atau bahkan dikombinasikan untuk menyampaikan nilai-nilai dalam pendidikan karakter, namun jangan terlepas dari penyeleksian atau pemilihan bahan ajar yang tepat. Karena dengan memilih bahan ajar yang tepat, peserta didik akan merasakan kedalaman materi yang membuat mereka menyadari makna kehidupan.

Kesimpulan 

Karya sastra yang mengetengahkan berbagai tema yang dapat dijadikan media bagi peserta didik (manusia) untuk mengenali dan memahami kualitas tingkatan watak atau karakternya sendiri.

Karya sastra yang mengisahkan dan melukiskan berbagai tipe karakter tokoh, dapat dijadikan media pendidikan karakter bagi peserta didik (manusia), yakni memberikan teladan kualitas tingkatan watak atau kepribadian tokoh yang harus ditiru. 

Sastra sebagai media untuk pengintegrasian, penyampaian pendidikan karakter kepada peserta didik, penanaman nilai-nilai yang baik mampu menjadi salah satu metode untuk menuju pendidikan yang lebih baik. 

Pengajaran sastra mampu dijadikan sebagai pintu masuk dalam penanaman nilai-nilai moral. Berbagai upaya bisa dilakukan pendidik melalui pembelajaran sastra yang disertakan pula pendidikan karakter di dalam penyampaiannya.

Referensi:

Kanzunnudin, Mohammad. 2020. "PERAN SASTRA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ". Kudus: Universitas Muria Kudus.

Marta, Redo Andi. 2014. "PERAN SASTRA DALAM PEMBENTUKAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BANGSA" dalam Wahana Didaktika Vol. 12 (h. 103-113). Palembang: Universitas PGRI Palembang.

Pentingnya Sastra dalam Pendidikan Karakter

Ikuti tulisan menarik Nadiya Yunianti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu