x

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae Yong (kanan) memberikan penjelasan kepada Egy Maulana Vikri (kiri) dan Witan Sulaeman saat sesi latihan di Lapangan B, Kompleks GBK, Jakarta, Sabtu, 30 April 2022. ANTARA/Sigid Kurniawan

Iklan

muhammad rizal

Pemula dan terus belajar
Bergabung Sejak: 27 Maret 2022

Minggu, 22 Mei 2022 06:15 WIB

Meraih Medali Perunggu Penting untuk Menaikan Mental Tim Garuda Muda

Meski timnas sepakbola Indonesia U-23 gagal menuju partai puncak ajang SEA Games, penting untuk memenangkan perebutan medali perunggu versus Malaysia hari ini. Hasil itu akan mengembalikan kepercayaan diri Egy dan kawan-kawan dalam menghadapi ajang kualifikasi Piala Asia bulan depan. Ayo Indonesia!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kembali, para suporter Timnas sepakbola Indonesia terluka disebabkan kegagalan mencapai partai puncak untuk memiliki kesempatan mendapatkan medali emas SEA Games tahun. Indonesia telah berpuasa medali emas sepak bola selama 33 tahun Indonesia. Pertandingan melawan Thailand di semifinal sebenarnya berjalan seimbang dalam waktu normal. Laga, akhirnya harus diselesaikan lewat perpanjangan waktu dan Thailand berhasil mencetak satu gol karena kelengahan lini belakang Indonesia.

Weerathep Pomphan-lah awal mula kehancuran Timnas sepakbola Indonesia. Tendangannya yang dilesakkan dari luar kotak pinalti tidak mampu dijangkau Ernando Ari. Sampai detik akhir Indonesia tertinggal 1-0 oleh Thailand dan harus mengakui kekalahan.

Namun di luar hasil terdapat drama dimana terjadi kericuhan antara pemain Indonesia dan Thailand yang diawali dari pelanggaran Firza Andika kepada salah satu pemain lawan. Akhirnya terjadi keributan sehingga muncul hujan kartu merah di pihak Indonesia. Ricky Kambuaya, Rahmat Irianto, dan Firza Andika harus mendapatkan kartu merah, sedangkan Thailand 'hanya' Wiliam Weidersjo. Ini kerugian besar karena mereka akan absen saat melawan Malaysia dalam usaha perebutan medali perunggu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, di luar hasil yang didapatkan sebenarnya Indonesia tidak perlu bersedih terlalu lama. Peluang merebut medali perunggu saat bertanding melawan Malaysia, Minggu (22/5) masih terbuka. Ini adalah lawan klasik Indonesia, yang biasa disebut Derby Nusantara.  Apa iya kita akan bermain setengah hati dan pulang tanpa medali sama sekali, wahai Indonesia?

Apalagi dengan skuad sekarang yang mayoritas masih muda dan sudah mengisi skuad senior Timnas Indonesia, selayaknya bersungguh-sungguh untuk menatap laga melawan Malaysia. Ajang SEA Games 2022 Vietnam ini sekaligus ajang ujicoba timnas sebelum memasuki fase penting, yaitu matchday FIFA Kualifikasi Piala Asia 2023, 8-14 Juni, bulan depan. Apalagi setelah ini mereka kemungkinan hanya beruji coba sekali lagi dengan Bangladesh, pada tanggal 1 Juni 2023 di Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Maka, merebut medali perunggu dirasa penting untuk menaikkan mental dan kepercayaan diri pemain. Lagipula Egy Maulana, Witan Sulaiman, Saddil Ramdani ataupun Asnawi Mangkualam akan kembali untuk mengarungi kualifikasi Piala Asia 2023 nanti. Ada kemungkinan skuat juga diperkuat Jordi Amat (Spanyol) dan Sandy Walsh (Belanda) sebagai calon pemain naturalisasi.

Indoensia akan tergabung dalam Grup A Kualifikasi Piala 2023 bersama Kuwait, Jordania, dan Nepal. Di atas kertas Kuwait dan Jordania lebih kuat daripada Indonesia. Tambah sulit lagi karena Kuwait menjadi tuan rumah dalam laga-laga digrup A. Tapi, bila Timnas Indonesia bisa kembali fokus, keajaiban bisa saja terjadi dan Indonesia bisa kembali berlaga di Piala Asia setelah terakhir kita mengikutinya di tahun 2007 saat menjadi tuan rumah.

Dengan tambahan Jordi Amat, Sandy Walsh, lalu kemungkinan bergabungnya Pratama Arhan (Tokyo Verdy/Jepang) dan Elkan Baggot (Ipswich Town/Inggris) Indonesia mampu bersaing. Tidak apa-apa Garuda Muda, kalian gagal mendapatkan medali emas SEA Games 2022 Vietnam, yang terpenting kembalikan timnas sepakbola Indonesia ke kancah tertinggi tingkat Asia, yaitu Piala Asia 2023. Karena dengan kembalinya Indonesia ke Piala Asia 2023 akan membuat kita kembali dipandang ditingkat benua Asia dan kembali diperhitungkan sebagai kekuatan sepakbola Asia.

Pelatih Shin Tae-yong tentu tahu pentingnya Piala Asia 2023 untuk Indonesia, apalagi dirinya memiliki reputasi sebagai pelatih kelas dunia dimana dirinya mampu mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 saat memegang Timnas Korea Selatan.

Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler