Ali Mufid

Penulis Indonesiana

Dukung Penulis

Hari Senin Menyebalkan, yuk, Ungkap Alasannya

Senin, 20 Juni 2022 06:23 WIB

Bagikan Artikel Ini

Dukungan Anda sangat berarti bagi keberlangsungan Jurnalistik publik

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari Senin itu menyebalkan. Banyak orang yang berasumsi demikian. Mengapa hari Senin menyebalkan? Ada beberapa alasan yang perlu anda ketahui.

Dalam satu pekan kita akan menjumpai satu hari dimana hari itu membuat hati kita jengkel. Ya, hari Senin. Saat kita sekolah dulu, itu adalah hari wajib untuk menunjukan kepatuhan kita terhadap aturan sekolah mulai dari seragam hingga kerapihan rambut. Hari senin juga seringkali tanda mulainya ujian sekola.

Sekarang esensi sebel terhadap hari senin bergeser. Lebih pada belum siapnya memulai kembali aktifitas setelah bertemu akhir pekan. Biasanya rasa keseal mulai hadir pada Minggu siang. Kita sering bertanya dalam diri, tinggal menghitung beberapa jam, besoknya sudah kerja lagi.

Kenapa sih kita sebel hari Senin? Padahal kan semua hari baik. Tergantung dari aspek mana kita menilai. Tapi tidak ada salahnya kita ungkap. Berikut ulasannya ;

Ada Kerjaan Tertunda di Akhir Pekan

Bukan tanpa alasan mengapa hari Senin menyebalkan. Nah, buat kalian yang suka menunda pekerjaan di akhir pekan, maka bersiap-siaplah untuk menggerutu saat menjelang Senin pagi. Perasaan belum siap menghadapi fakta dan rasa penyesalan kenapa tidak diselesaikan sebelum libur akhir pekan, membuat kalian merasa diteror akan kehadiran hari Senin tadi. Hayo, siapa yang sering menunda pekerjaan di weekend?

Suasana Liburan Masih Terasa

Sabtu dan Minggu bisa tertawa lepas bersama orang-orang tercinta. Niat hati ingin seterusnya, sementara realita berkata lain. Ya, Senin pagi kalian harus kembali ke akrifitas normal. Seringkali kita masih terbawa suasana libur apalagi jika weekend digunakan untuk waktu liburan ke obyek wisata. Keseruan liburan masih terasa hingga ke rumah, sementara Minggu sore sudah membayangkan bahwa besok pagi mulai aktifitas lagi. Itu menyebalkan sih.

Sugesti Senin Pagi Banyak Aktifitas Membosankan

Kalau pelajar, karena harus upacara. Dibalik kegiatan upacara, ada momen bersih-bersih siswa yang tidak tertib. Bagi pekerja, Senin pagi adalah waktu untuk banyak menjelaskan ke atasan dan kolega tentang pekerjaan yang tertunda di akhir pekan. Aktifitas ini cukup membosankan pagi kita para pekerja.

So, apakah kalian ada versi lain tentang alasan mengapa hari Senin itu menyebalkan?

#pada-hari-senin

Bagikan Artikel Ini

Ali Mufid

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Polres Metro Depok Sediakan Lahan Untuk Penitipan Motor Selama Mudik

Minggu, 16 April 2023 09:05 WIB

Sejumlah Titik Agen Bus di Depok Mulai Dipadati Pemudik

Sabtu, 15 April 2023 21:15 WIB

Lihat Semua Artikel

Baca Juga

Demokrasi Ala Mall

Penulis Indonesiana - 15 jam lalu

Demokrasi Liberal menjadi aneh ketika dihadapkan dengan demokrasi politik dalam hal ini demokrasi pemilu....

Slamet Samsoerizal

Inilah 9 Tanda Seorang Pemikir Tingkat Tinggi (Bagian 2- Habis)

Penulis Indonesiana - 15 jam lalu

Bagian (1) dari rangkaian artikel ini, telah membahas tentang 4 tanda bagi mereka yang tergolong sebagai pemikir Tingkat tinggi. Keempat penanda terse...

Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Kau Dekat dan Kenal Allah, Kau Punya Kuasa

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki. - 19 jam lalu

Sungguh dengan doa dan harapan, yang dipanjatkan kepada-Nyalah, kita dapat dekat dan mengenali-Nya....

arjunaputra aldino

Anak Kita dan Jarum Suntik Dopamin: Problem Anak Digital Native

Penulis Indonesiana - 19 jam lalu

Penggunaan media sosial dan game online yang intensif layaknya seperti \x201cjarum suntik modern\x22 yang terus memompa produksi dopamin yang membuat ...

Slamet Samsoerizal

Inilah 9 Tanda ihwal Pemikir Tingkat Tinggi (Bagian 1)

Penulis Indonesiana - 19 jam lalu

Para peneliti Psikologi mengidentifikasi beberapa ciri utama dan kemampuan kognitif yang membedakan para pemikir tingkat tinggi. Orang-orang ini mende...

Jerpis M.

Hujan dan Angin

Penulis Indonesiana - 19 jam lalu

Hanyut sampai jauh\xd Tercabut sampai akar...

Bryan Jati Pratama

Intrik Akademik di Panggung Politik

Penulis Indonesiana | Author of Rakunulis.com - 20 jam lalu

Dulu, akademisi menjadi politisi untuk mempraktikkan teorinya. Sedangkan sekarang politisi jadi akademisi untuk membuat teori yang menjustifikasi kela...

Ervan Yuhenda

Sinar Kebahagiaan

Berani Beropini Santun Mengkritisi - 23 jam lalu

Setiap hari, Bima bangun pagi-pagi sekali, menyiapkan sarapan sederhana, dan pergi ke pasar untuk membuka warung kopinya, di sebuah kota kecil di tepi...

Jerpis M.

Kepada Engkau

Penulis Indonesiana - 23 jam lalu

Dari Pemeluk Teguh...

Ervan Yuhenda

Pahlawan dari Desa Hijau

Berani Beropini Santun Mengkritisi - 23 jam lalu

Pak Tarman adalah sosok yang sederhana namun penuh dedikasi. Setiap pagi, sebelum fajar menyingsing, ia sudah bangun dan memulai hari dengan berdoa un...

Artikel Terpopuler

Fanny

LGBT, Fenomena Sosial atau Bukan?

Penulis Indonesiana - Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Artikel ini menjelaskan mengenai keadaan LGBT di Indonesia, baik dari kasus-kasus yang ada, kontroversi, hak hak dan penjelasan dari ahli-ahli....

9994

Orca Oryza Anantha Helian Thus

Potensi dan Solusi Indonesia dalam Menghadapi Laju Perkembangan Pasar Global di Sektor Pertanian

Penulis Indonesiana - Sabtu, 8 Juli 2023 07:26 WIB

Indoneisa memiliki potensi kuat dalam memberikan keunggulan komperatif dari sektor pertanian. Keunggulan tersebut tentunya harus diimbangi dengan solu...

9990

marwan mas

Korupsi...? Siapa Takut

Penulis Indonesiana - Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Harus ada gerakan radikal yang jauh lebih efektif terhadap upaya pencegahan dan penindakan, agar perang terhadap korupsi bisa dimenangkan....

9988

muthiah alhasany

Setya Novanto Hanya Pion, Sang 'Mentri' Masih Menari

Penulis Indonesiana - Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mundurnya Setya Novanto Sebagai Ketua DPR Tidak Berarti Kasus Papa Minta Saham Selesai...

9984

Syarif Yunus

Kebersamaan Industri DPLK, Majukan Program Pensiun Indonesia

Pemerhati pendidikan dan pekerja sosial yang apa adanya - Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Rakernas DPLK tahun 2018 mantapkan kebersamaan pelaku industri untuk memajukkan program pensiiun di Indonesia...

998

Acha Hallatu

Insecure

Penulis Indonesiana - Selasa, 10 Oktober 2023 07:09 WIB

Aku menikmati saat keberadaanku tidak dianggap oleh siapapun....

9979

Ardhiyanto Wisnu Groho

JAGORAWI: Gagalnya Mahakarya Soekarno

Sejarawan dan Praktisi Pendidikan - Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Upaya Realisasi Pembangunan Jalan Jagorawi Di Masa Orde Lama...

9972

Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Mengetahui Pikiran Manusia dari Apa yang Ia Cari

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki. - Senin, 18 Maret 2024 06:08 WIB

Maka mudahlah untuk mengetahui, apa yang seorang ingin dan suka....

997

dian basuki

Berita Pilihan

Pilpres Makin Dekat, Partai-partai Masih Saja Menunggu di Halte

Penulis Indonesiana - Kamis, 19 Januari 2023 12:47 WIB

Belum pastinya pasangan capres-cawapres hingga hari ini menunjukkan bahwa partai-partai pada umumnya gagal mencetak calon pemimpin yang siap tampil. P...

997

Ali Mufid

Berita Pilihan

Partai Islam Bermanuver, NU Tetap Jaga Kemurnian Organisasi

Penulis Indonesiana - Jumat, 24 Juni 2022 19:19 WIB

Koalisi Semut Merah menimbulkan polemik seru di kalangan loyalis PKB. Bagaimana suara akar rumput PKB yang banyak diminati kelompok Nahdliyin itu? Bet...

997