x

Teater mahasiswa UGM

Iklan

Tia Afriyanti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Juli 2022

Kamis, 7 Juli 2022 06:04 WIB

Tanda-tanda dan Identitas dalam Semiotika

Kita telah melihat suatu keanekaragaman masyarakat luas dengan dalam segala hal, mulai dari obat hingga teater. Namun selalu ada tanda-tanda yang digunakan masyarakat untuk memberi petunjuk identitas yang lain. Bagaimanakah mereka mengetengahkan aspek-aspek identitas pribadi, nasional, pekerjaan, badan hukum, jenis, hingga identitas keagamaan?  

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kita telah melihat bahwa suatu keanekaragaman masyarakat luas dengan dalam segala hal, mulai dari obat hingga teater. Dalam bab ini, kami akan mempertimbangkan cara tanda-tanda tersebut digunakan oleh masyarakat untuk memberi petunjuk identitas yang lain. Kami akan mengetengahkan aspek-aspek identitas tersebut di sini: identitas pribadi, identitas nasional, identitas pekerjaan, identitas badan hukum, identitas jenis, dan identitas keagamaan.  

Dalam buku The Collective Search for Identity, Orrin Klapp menunjukkan bahwa identitas tidak merupakan suatu fungsi pemilikan materi setiap orang. Tetapi sebaliknya, identitas dihubungkan dengan wujud simbolis dan cara seseorang dirasakan oleh yang lain. Identitas meliputi segala hal pada seseorang yang dapat menyatakan secara sah dan dapat dipercaya tentang dirinya sendiri, statusnya, nama, kepribadian, dan masa lalunya.

1. Identitas Pribadi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian, yang merupakan semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuart dan Sundeen, 1991). Identitas pribadi dapat berkaitan dengan pakaian, model rambut jenis kacamata, bahasa tubuh, perawakan, ekpresi wajah dan penggunaan bahasa.

Contohnya Quigley memberi daftar model rambut eksekutif laki-laki yang paling kacau:

1) Potongan pendek sekali: model kuno yang menandakan kemunduran, proses pemikiran dan ketidakmampuan untuk fleksibel yang lambat. Model ini jarang dipakai oleh lelaki yang lebih muda.

2) Model rambut kehidupan perempuan bisnis: Disisir ke belakang, mengembang dan disasak: kuno, menimbulkan kesan kurangnya kemampuan menghadapi konsep baru.

2. Identitas Nasional

Identitas nasional adalah identitas atau rasa memiliki seseorang terhadap suatu negara atau suatu bangsa. Identitas Nasional Ini adalah pengertian tentang suatu bangsa sebagai satu kesatuan yang utuh, yang diwakili oleh tradisi, budaya, dan bahasa yang khas. Identitas nasional terwujud dalam bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat, serta memiliki hubungan internasional dengan bangsa lain. Identitas ini menjadi jati diri untuk mendukung dan mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

Identitas nasional secara integral berkaitan dengan simbol, bendera, makanan, arsitektur, musik. Contohnya: bendera merah putih, bahasa Indonesia, dan lambang Garuda Pancasila. 

Menurut Winarno, bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia antara lain:

1) Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia.

Ketentuan bahasa diatur dalam Undang-undang no. 24 Tahun 2009, dari pasal 25 sampai pasal 45. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan. Melalui Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa nasional.

2) Bendera negara adalah Sang Merah Putih

Bendera negara pertama kali dikibarkan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Bendera warna merah putih ini diatur dalam UU no.24 tahun 2009.

3) Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan pada Kongred Pemuda II, kemudian menjadi lagu kenegaraan dan kebangsaan.

3. Identitas Pekerjaan

Tanda identitas pekerjaan dapat berkaitan dengan seragam, alat dan sarana,s erta suasana. Ketika tanda digunakan sebagai identitas pekerjaan, maka pakaian, suasana dan sarana menjadi penting dan seringkali beberapa di antaranya diperlukan untuk mendukung satu sama lain. Misalnya perempuan dengan pakaian rok mini yang menampilkan banyak belahan tidaklah penting. Dalam suasana di kampus perempuan tersebut bisa jadi hanya seorang mahasiswi yang seksi.

Dalam suasana yang lain, misalnya di jalan raya di mana orang-orang usil bertebaran, perempuan ini sungguh bisa jadi seorang pelacur. Dan masyarakat dengan pekerjaan yang berbeda suka menggunakan suasana dan sarana untuk mendukung pernyataan identitas mereka. 

Karena itu, para profesor di universitas mengisi kantornya dengan buku-buku. Buku-buku tersebut merupakan tanda kesarjanaan, dan secara terpisah digunakan untuk penulisan dan penelitian.

Kenyataannya, sangatlah sukar bagi kebanyakan profesional untuk menandai pekerjaan mereka sekarang ini. Fakta itu terjadi sejak berbagai pekerjaan menggunakan sarana yang berbeda-beda sebagai perwujudan tanda. Kemudian, suasana menjadi cara yang dominan untuk menunjukkan identitas pekerjaan.

 4. Identitas Badan Hukum

Tanda identitas badan hukum dapat berkaitan dengan logo perusahaan, jenis periklanan, bangunan markas besar, dan daerah produksi. Seseorang akan menjumpai para spesialis dalam identitas badan hukum yang sedang bekerja di agen periklanan, studio desain, organisasi perdagangan, dan jenis perusahaan yang berkaitan.

Kepada masyarakat, para ahli tersebut berusaha memberikan suatu kesan tentang macam badan hukum itu, melalui penggunaan logo, model tampilan tertentu, warna, dan desain tampilannya, dan segala hal yang menggambarkan perusahaan sebagaimana yang diharapkan untuk dituangkan dalam tanda.

 5. Identitas Jenis

Tanda identitas jenis kelamin dapat berkaitan dengan pakaian ,model rambut, suara, susunan tubuh. Identitas jenis kelamin merupakan topik yang lebih membingungkan dan rumit. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, sulit untuk memberitahukan jenis kelamin bila didasarkan atas pakaian, model potongan rambut, nama dan seterusnya. Terdapat suatu gerakan besar dalam kesatuan jenis kelamin yang berusaha mengaburkan pembedaan jenis kelamin. Gerakan tersebut masih memiliki pengikut di berbagai tempat di Amerika dan tempat lainnya.

Tidaklah terlalu aneh untuk melihat seorang lelaki berambut panjang, dengan baju dan celana yang dihias macam-macam, yang apabila dipandang dari kejauhan, dapat keliru dengan perempuan. Dalam kasus serupa, sekarang ini banyak perempuan berambut pendek, mengenakan pakaian model orang bisnis (bahkan dalam beberapa kesempatan, mereka memakai dasi) dan mempunyai penampilan seperti laki-laki

Munculnya model berkumis dan berjambang dalam tahun belakangan ini bisa memiliki pesan tentang sesuatu yang ingin dilakukan. Pada sebagian besar kaum laki-laki, model ini berguna untuk menyampaikan kelelakian mereka dalam menghadapi segala tantangan. Identitas laki-laki semakin meningkat, baik dalam gerakan kesamaan jenis kelamin maupun gerakan kebebasan kaum perempuan.

Saya ingin menunjukkan bahwa tantangan ini bersifat menunda dan bersikap mempertahankan jenisnya di mana kaum laki-laki lebih menonjolkan identitas lelakinya ketimbang identitas perempuan, dan demikian juga sebaliknya. 

Misalnya pakaian kaum gay kelihatannya sekarang ini berpengaruh, khususnya dalam penampilan belakangan ini--rambut pendek dan jambang (atau kumis yang tipis). Menurut pemahaman saya, apa yang sedang dicari oleh kaum gay adalah kelelakian. Oleh karenanya, rambut panjang yang secara tradisional disamakan dengan feminitas bisa jadi tidak diinginkan. Oleh alasan itu pula, model penampilan gay itu sedang diadopsi oleh masyarakat kebanyakan.

 6. Identitas Keagamaan

Tanda identitas keagamaan dapat berkaitan dengan simbol-simbol, pakaian, barang-barang, bahasa, tokoh-tokoh suci. Identitas agama merupakan percabangan neurologi dan sosial yang membentuk individu untuk memiliki cerita tentang dirinya yang koheren (Bell, 2009).  Agama memberikan fungsi yang penting bagi kapasitas kognitif untuk identitas yang terintegrasi dengan diri.         

Identitas keagamaan merupakan suatu bidang di mana pembedaan yang begitu besar disempurnakan oleh penggunaan jenis-jenis khusus pada pakaian, barang dan simbol. Kelompok keagamaan yang berbeda mengambil berbagai “seragam” yang menandakan bahwa seseorang adalah pengikut suatu agama tertentu atau cabang dari suatu agama. Karena itu, kita pun menjumpai pengikut bermacam-macam, contohnya agama Islam memakai pakaian muslim, agama Budha yang mengenakan jubah. Kita bertemu umat Yahudi Ortodoks yang memakai Yarmulkas dan tsit-tsits (pakaian berjumbai-jumbai), para suster Katolik yang selalu memakai jubah, dan seterusnya.

Ikuti tulisan menarik Tia Afriyanti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB