x

Iklan

Ocha Yolanda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Oktober 2022

Selasa, 25 Oktober 2022 08:55 WIB

Virus Ebola menjadi Ancaman Non Tradisional ASEAN

Ancaman keamanan Internasional kini menjadi perbincangan yang hangat bagi tiap-tap negara, karena ancaman keamanan internasional tidak lagi datang dari militer saja, melainkan juga bisa melalui virus Virus Ebola memang kelihatan nya sepele ketika di dengar, namun ternyata virus ebola bisa mengancam sebuah keamanan internasional di sebuah negara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Keamanan adalah suatu kondisi yang bebas dari segala macam ancaman, bahaya dan juga ketakutan. Dalam studi keamanan, paradigma yang dijadikan mainstream utama dalam studi keamanan internasional itu adalah pandangan realisme. Dalam pandangan realisme ini fokus keamanan itu bersifat terbatas atau sangat sempit. Tetapi jika dibahas dalam pandangan pluralisme dan konstruktivisme, isu keamanan secara luas mempunyai beragaman variasi dan menyeluruh jika di compare dengan pandangan realisme.
 
Fokus nya tidak hanya tentang ancaman militer atau interaksi antar aktor negara saja, tetapi juga tentang munculnya aktor aktor non negara atau non state actors yang di mana ini sudah tidak asing lagi bagi mahasiswi Hubungan Internasional, contoh dari aktor non negara adalah MNCs (Multinasional Coorporations), kelompok-kelompok penekan (pressure groups), kelompok erosis, atau individu-individu.
'
Konsep keamanan juga udah mengalami perkembangan pada berbagai aspek nonmiliter atau dapat kita kenal dengan sebutan non traditional security (NTS) atau biasa disebut keamanan non tradisional. Isu keamanan non tradisional dapat kita tinjau secara luas di berbagai aspek yang berbeda-beda tetapi masing saling terikat dan terkadang overlapping contohnya seperti ancaman terhadap keamanan dalam lingkungan hidup (environtmental security), keamanan pangan (food security), keamanan ekonomi (economic security).
 
Isu keamanan terjadi apabila muncul suatu potensi maupun bentuk ancaman yang mengganggu nilai fundamental dari individu, kelompok, komunitas, bangsa atau komunitas internasional. Nilai fundamental itu adalah nilai yang terikat dengan hak asasi, identitas individu, pembangunan rohani, kesejahteraan terhadap keberlangsungan hidup, kesehatan lingkungan serta pembangunan berkelanjutan.
 
September 2014, saat sidang umum PBB ke 69 sedang digelar yang di mana sedang dilanda dengan kekhawatiran dunia akan meluasnya sebuah virus Ebola.Virus ebola saat itu diklasifikasikan sebagai salah satu ancaman keamanan non tradisional yang sangat urgensi, sehingga dalam penanganan nya Dewan Keamanan PBB juga ikut serta dalam menangani kasus ini saat awal tahun 2014. Presiden Amerika Serikat yang saat itu, Barrack Obama menyampaikan sambutannya pada Sidang Umum PBB ke 69 yang saat itu digelar pada September 2014, beliau menyatakan bahwa "dunia sedang dalam simpang siur antara perang dan damai".
 
Virus Ebola ini bersumber dari hewan. Virus ini diduga kemungkinan besar kelelawar sebagai sumber dari ini semua. Biasanya Virus Ebola ini adalah virus yang dialami oleh hewan, sebetulnya penularan virus ke manusia ini jarang terjadi, maka dapat dikatakan bahwa Virus Ebola ini tidak bisa di prediksi dan sifatnya tiba-tiba. Fakta nya, virus ini telah terjadi sebanyak 20 kali semenjak tahun 1976 yang di mana virus ini menyebabkan kematian sejumlah orang di berbagai negara.
Tetapi masyarakat Internasional tetap memberikan dukungan bagi negara yang terkena dampak virus Ebola yang di mana dukungan itu juga di bawah koordinasi WHO. Selain dapat bantuan dari masyarakat internasional, pengendalian virus yang ketat dari WHO, dan juga penyebaran vaksin dan pemberikan obat antivirus juga perlu.
 
Sebetulnya, virus ini dapat dihindari jika suatu negara memiliki sumber daya manusia dan sistem kesehatan yang sangat kuat. Tindakan yang perlu dilakukan secepatnya adalah memperbaiki keterbatasan yang dimiliki oleh tiap negara. Artinya, negara yang mempunyai penghasilan rendah pasti tidak akan mampu untuk menyediakan infrastruktur di bidang kesehatan yang akhirnya memerlukan untuk pencegahan wabah penyakit.
 
Pada tahun 2005, Sistem Kesehatan Internasional akan memberikan bantuan untuk beberapa negara yang berpendapatan rendah untuk memfasilitasi mereka dengan layanan kesehatan yang memadai. Setelah beberapa penjelasan mengenai bahaya Virus Ebola, asosiasi regional seperti ASEAN harus mengembangkan sebuah kerjsama yang jauh lebih baik khususnya untuk menghadapi ancaman keamanan non tradisional.
 
ASEAN perlu fokus untuk mengembangkan kerja sama dalam bidang hukum yang adil untuk negara anggotanya serta harus memiliki control yang kuat dalam perbatasan eksternal.
Semua hal itu akan mudah untuk dijalani jika negara anggota turut serta menyerahkan sebagaian kecil hak prerogative nya dibidang tradisi hukum dan administrasi pada ASEAN. Tetapi hal tersebut terhambat karena, ASEAN sangat terbatas sumber daya nya, lalu beragamnya system politik negara anggota yang di mana mereka menolak untuk dicampuri urusannya. ASEAN memang tidak seragam dalam menanggapi ancaman keamanan, sehingga sebagain besar penanggulangan selalu dilakukan melalui hubungan bilateral ataupun inisiatif antarnegara-negara ASEAN.
 
ASEAN secara signifikan telah banyak mengalami perkembangan yang di mana kelembagaan nya lebih maju serta canggih, sehingga step by step dapat diperkenalkan di bidang bantuan urgensi, rehabilitasi serta rekontruksi untuk menangani serta merespon ancaman keamanan yang terjadi karena alam ataupun manusia. ASEAN, semestinya mulai lepas dari ruang statis dan mulai menyesuaikan diri dengan perubahan system era global saat ini.
Virus Ebola, adalah salah satu bentuk ancaman keamanan non tradisional yang menuntut sikap ASEAN untuk tidak lagi bersikap pasif terhadap perkembangan structural lingkungan keamanan internasional.

Ikuti tulisan menarik Ocha Yolanda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler