x

Gambar oleh Ulrike Leone dari Pixabay

Iklan

Vivi Haji

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Oktober 2022

Rabu, 26 Oktober 2022 12:07 WIB

Apakah Indonesia Perlu Impor Beras?

produksi beras di indonesia untuk kebijakan ekspor impor.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beras merupakan komoditas yang penting bagi orang Indonesia karena beras merupakan makanan pokok mayoritas orang Indonesia. Dari data publikasi BPS, pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan 54,42 juta ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan total luas panen 10,41 juta hektar. Pada bulan-bulan awal tahun 2021, produksi padi cenderung meningkat. Namun, pada akhir tahun produksi beras cenderung  menurun.    

Jika dibandingkan dengan tahun 2020, produksi padi pada tahun 2021 mengalami sedikit penurunan jumlah produksi dan luas panen. Pada tahun 2020, produksi padi 54,65 juta ton dan mengalami penurunan 0,43% untuk tahun 2021. Luas panen tahun 2020 seluas 10,66 juta hektar dan menurun 2,3% atau 0,25 juta hektar luas panen pada tahun 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut data BPS pada tahun 2021, tiga provinsi di Indonesia yang memiliki kontribusi luas panen terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat dengan masing-masing memiliki luas panen 1,75 hektar, 1,7 juta hektar, dan 1,6 juta hektar.

Dari produksi padi di atas, jika dikonversi menjadi beras, pada tahun 2021 Indonesia menghasilkan 31,36 juta ton beras. Pada tahun 2020 Indonesia memproduksi beras sebesar 31,5 juta ton. Berdasarkan publikasi BPS, pada tahun 2019, Indonesia memproduksi 31,31 juta ton dan pada 2018 memproduksi 33,94 juta ton beras.

Lantas, bagaimana dengan kualitas beras di Indonesia? Kementerian pertanian hingga saat ini mencatat ada lebih dari 200 varietas padi. Hampir 90% areal tanam padi di Indonesia ditanam dengan varietas unggul baru (VUB) yang berkategori pulen dengan kadar amilosa 20-25%, beberapa varietas tersebut adalah Ciherang, Mekongga, INPARI, dan IR64. Artinya 90% beras yang dihasilkan petani memiliki tekstur nasi yang hampir sama. Terdapat pula beras racikan (campuran beberapa beras) yang bertujuan untuk meminimalkan harga dan beras tetap pulen.

Sebenarnya berapa konsumsi beras Indonesia? Pada tahun 2018 yang tercatat dalam buletin konsumsi pangan yang dikeluarkan oleh kementerian pertanian, konsumsi beras Indonesia sebanyak 32,57 juta ton, sedangkan tahun 2020 konsumsinya menurun menjadi 31,93 juta ton.

Jika kita bandingkan produksi beras dengan konsumsi beras, Indonesia masih terjadi sedikit defisit beras yang mengharuskan negara untuk melakukan impor agar harga beras di masyarakat tetap stabil. Pada 5 tahun terakhir, impor terbanyak terjadi pada tahun 2018 yaitu 2.253.824,4 ton. Untuk tahun 2017, 2019, 2020, 2021 dilakukan impor beras 300-450 ribu ton. Kemudian untuk pengimpor beras ke Indonesia, jika dilihat dari data yang dipublikasikan BPS, negara-negara tersebut adalah negara India, Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, Jepang, Tiongkok, dll. Tahun 2021, negara pengimpor tertinggi dari negara India sebanyak 215.389,5 ton, sedangkan tahun 2020 Indonesia melakukan impor terbanyak di Negara Pakistan sebanyak 110.516,5 ton.

Kalau kita lihat kembali, sawah dengan tanaman padi di Indonesia begitu melimpah ruah. Namun, kenapa produktivitasnya masih belum memenuhi konsumsi masyarakat yang menjadikan negara harus melakukan impor dari negara tetangga? Apakah metode dari penanaman padinya masih salah? Ataukah SDM dari petani padi masih kurang edukasi terkait bagaimana agar tanaman padi menghasilkan produksi yang melimpah? Ataukah kondisi lingkungan yang sedang kurang bersahabat? Ataukah bibit padi yang masih kurang cantik? Atau apakah ada hubungannya dengan pupuk mahal, sehingga petani mengurangi penggunaan pupuk dan membuat panen kurang maksimal?

Banyak pertanyaan yang mesti harus dijawab oleh pemerintah terkait hal ini. Mulai dari pemberian edukasi kepada petani terkait cara memaksimalkan panen, pengecekan kualitas bibit tanaman padi, hingga pemerintah perlu mengambil kebijakan kembali terkait harga pupuk yang beredar di masyarakat, sehingga diharapkan produktivitas tanaman padi di Indonesia yang semakin baik dan tidak lagi membuat Indonesia melakukan impor beras.

Ikuti tulisan menarik Vivi Haji lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu