x

Presiden Jokowi dan Surya Paloh dalam sebuah acara. Foto: Tangkapan layar dari Youtube

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 30 Januari 2023 10:41 WIB

Sibuk Menebak Ujung ‘Perang Dingin’ Jokowi-Surya Paloh

Orang banyak menunggu apa hasil pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh dan bagaimana dampaknya terhadap situasi politik pada umumnya serta nasib pencapresan Anies mendatang. Akankah Surya melepas Anies ataukah ia berpegang pada tekadnya untuk tetap mengusung mantan Gubernur Jakarta itu?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Betapa jagat politik kita didominasi oleh peran elite ialah pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh, Ketua Umum Nasdem. Sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, Presiden Jokowi mulai terlihat menjaga jarak dengan Surya Paloh. Dalam beberapa kesempatan bertemu di ruang publik, Jokowi terkesan tidak nyaman dengan kehadiran Surya yang sudah berusaha untuk terlihat akrab.

Hubungan dingin antara kedua politikus itu tidak kunjung membaik, apa lagi PDI-P begitu gencar melancarkan kritik kepada Nasdem dan Surya. Tentu saja, kritik ini bermata dua, sebab juga menjadi semacam tekanan kepada Jokowi agar bersikap lebih tegas kepada Nasdem. Dalam berbagai kesempatan, PDI-P mengangkat isu perombakan kabinet dengan tujuan agar Jokowi mencopot dua menteri yang berasal dari Nasdem, tapi keinginan PDI-P tak kunjung terpenuhi.

Di tengah upaya membuat Nasdem tidak nyaman untuk tetap berada dalam kabinet, mendadak Presiden memanggil Surya ke Istana, Kamis petang yang lalu. Namun, hingga dua hari kemudian belum terkuak apa sebenarnya yang telah kedua politikus itu bicarakan. Tidak ada pernyataan resmi dari Istana dan juga tidak ada pernyataan dari Surya maupun Nasdem. Orang banyak hanya menduga-duga bahwa keduanya membicarakan soal pilpres dan perombakan kabinet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dibandingkan dengan politikus lain yang hendak dibakalcapreskan, seperti Prabowo dan Airlangga, figur Anies memang jadi perhatian serius PDI-P. Tekanan kepada Surya dan Nasdem, dan karena itu juga menjadi tekanan secara tidak terbuka dan tidak langsung kepada Jokowi, merupakan indikasi betapa Anies dianggap rintangan serius bagi siapapun yang nanti dicapreskan oleh PDI-P. Pendeknya, kekuatan Anies dan pendukungnya penting untuk dilemahkan bahkan sebelum kompetisi resmi berlangsung.

Situasi ini mencerminkan politik riil yang berlangsung di negeri ini, yakni adanya kekhawatiran terhadap terpilihnya Anies. Secara tidak langsung, mereka yang berusaha merintangi tampilnya Anies ini sama saja dengan mengakui bahwa bila Anies terpilih, ia akan membawa perubahan terhadap keseimbangan politik dan kekuasaan. Mereka membenarkan apa yang mereka tolak. Mereka menolak perubahan status quo, sedangkan Anies diperhitungkan akan mengubah keadaan status quo yang dapat melemparkan mereka keluar dari lingkaran pusat kekuasaan.

Kembali kepada pertemuan Jokowi dengan Surya, orang menunggu apa hasil pertemuan tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap situasi politik pada umumnya serta nasib pencapresan Anies mendatang. Akankah Surya melepas Anies ataukah ia berpegang pada tekadnya untuk tetap mengusung mantan Gubernur Jakarta itu?

Akankah angin perubahan akan terus berembus dan membesar, ataukah angin itu akan surut dan status quo tetap bertahan—hanya figurnya saja yang berganti. Orang banyak hanya bisa menanti. >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler