x

Penandatanganan laporan keuangan sekolah

Iklan

Anita Rakhmi Shintasari

Guru BK SMPN 22 Semarang-Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Desember 2021

Selasa, 7 Februari 2023 08:46 WIB

Ketika Tiba Waktunya Supervisi

Mendengar kata supervisi bagi sebagian guru tenyata masih membuat ngeri, meski kini eranya sudah berganti. Mengapa itu bisa terjadi?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kegiatan supervisi kelas sebenarnya merupakan rutinitas dan kewajiban bagi seorang kepala sekolah ataupun guru senior untuk dapat memberikan masukan bagi peningkatan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan disekolah. Agenda rutin ini menjadi sebuah kewajiban karena melalui kegiatan supervisi kelas akan dapat digali banyak sekali peluang untuk mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid yang tentunya berkualitas.

Saat sekarang ini, sudah tidak waktunya lagi untuk merasa canggung ketika mengajar dan didampingi oleh Kepala Sekolah atau Guru Senior atau bahkan rekan sejawat. Dengan pendampingan tersebut sebagai guru akan lebih mudah untuk menemukan kekurangan dalam proses pembelajaran di kelas yang kadang kala menjadi penghambat keberhasilan pembelajaran itu sendiri.

Selain pendampingan, bahkan disarankan menyelenggarakan pembelajaran kolaboratif agar tujuan pembelajaran dapat lebih mudah diwujudkan. Namun demikian, masih saja ada pendapat sebagian guru yang merasa enggan atau kurang percaya diri ketika mengajar di kelas dan didampingi oleh kepala sekolah ataupun guru senior. Suatu hal yang wajar, karena tidak semua guru memiliki mental yang baja dan kesiapan untuk menerima kritik maupun masukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rasa kurang percaya diri ini akan semakin kuat apabila persiapan administratif pembelajaran juga kurang mendukung. Oleh sebab itu, seringkali ketika mendengar kata supervisi, tidak sedikit guru yang merasa grogi dan bahkan panik. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menghadapi supervisi, diantaranya adalah 1. membiasakan untuk melakukan persiapan administratif dalam pembelajaran, seperti mempersiapkan perangkat pembelajaran disertai dengan lembar evaluasi dan refleksi. Ini bisa dilakukan sejak awal tahun pelajaran saat menyusun perangkat pembelajaran. Rapikan dokumen pendukung pembelajaran dengan baik agar mudah menemukannya saat dibutuhkan. 2. Ubah pola pikir kita, bahwa supervisi bukan untuk menghakimi tetapi memudahkan diri kita untuk mengembangkan diri. Ketika kita berpikir dengan supervisi kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang kita laksanakan, maka kita tidak akan merasa cemas dan tidak nyaman, tetapi sebaliknya, dengan adanya supervisi, kita dapat melakukan diskusi untuk mengasah keterampilan mengajar kita dan mendapat masukan positif yang mendorong kita meningkatkan kualitas diri.

Dengan persiapan awal yang baik dan pola pikir yang positif , kita tidak perlu lagi merasa ngeri ketika akan menghadapi supervisi. Bahkan, kita akan merasa sangat nyaman karena mendapat ruang untuk menata diri lebih baik lagi. Selamat menempuh supervisi, semoga semakin bersemangat meningkatkan kualitas diri. Salam Merdeka Belajar.

Ikuti tulisan menarik Anita Rakhmi Shintasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler