x

rakyat dan pemimpin

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 7 Februari 2023 08:47 WIB

Raja Singa dan Raja Kambing

Pemimpin di semua level sangat menentukan nasib unit yang dipimpinnya. Ada dua macam pemimpin. Pertama ibarat raja singa dan kedua ibarat raja kambing. Bagaimana bedanya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono

 

Perilaku masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti budaya, kondisi alam, lingkungan internasional dsb.  Tapi faktor terpenting yang mempengaruhinya adalah kepemimpinan. Seorang pemimpin besar di masa lalu, Alexander the great alias Iskandar Zulkarnain menggambarkan arti pentingnya kepemimpinan dengan kalimat berikut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

I am not afraid of an army of lions led by a sheep; I am afraid of an army of sheeps led by a lion. (Saya tidak takut dengan pasukan singa yang dipimpin oleh kambing; saya takut dengan pasukan kambing yang dipimpin oleh singa.)   Indah dan tepat sekali perumpamaan Alexander the great ini.  Tentu saja dia tidak sedang berwacana tentang binatang tapi tentang kualitas kepemimpinan. 

 

Kambing memimpin singa pastilah ibarat dari pemimpin buruk.  Meskipun dia diberi anak buah yang cerdas, pekerja keras, ulet dan berbagai macam keunggulan tapi seorang pemimpin buruk tidak mampu memaksimalkan segenap potensi dari unit yang dipimpinnya.  Dia tidak mampu menciptakan tim yang solid.  Sekumpulan orang pintar belum tentu jadi tim yang pintar.  Kumpulan itu harus jadi tim yang padu dulu agar bisa bekerja sama dengan baik sehingga kerjanya efektif.    

 

Sebaliknya meskipun anak buahnya hanya pas pasan saja jika pimpinannya memiliki sifat ideal seorang pemimpin – cakap, visioner, bijaksana, mampu menjadi bapak yang merangkul semua pihak, mengembangkan potensi anak buahnya dll -  maka anak buahnya yang hanya pas pasan saja akan menjadi tim yang padu yang mampu bekerja baik sehingga kerjanya efektif. 

 

Apalagi kalau pimpinannya kompeten dan anak buahnya orang orang yang unggul. Maka timnya akan jadi tim yang sangat unggul. Tim seperti itu akan mampu mencapai sasaran sasaran yang sudah ditetapkan.

 

Pemimpin yang cakap, yang diibaratkan sebagai singa tadi mampu merubah semangat, nilai nilai, budaya dan perilaku anak buahnya sehingga mereka mampu menyatu padu, saling mengisi, saling menguatkan, saling mendukung.  Tim ini bisa saja hanya beberapa orang sampai satu negara tergantung level kepemimpinannya.  Di tingkat nasional pemimpin yang berkualitas mampu merubah budaya,  paradigma dan perilaku masyarakatnya.  Mari kita lihat sejarah dunia.

 

Masyarakat Rusia yang dulu dikuasai kekaisaran Rusia di awal abad keduapuluh dikuasai dan dipimpin oleh rejim Komunis di bawah kepemimpinan Lenin lalu Stalin. Maka jadi komunislah mereka.  Meskipun tidak semua orang menjadi komunis tapi itulah ideologi yang dominan saat itu.  RRC menjadi komunis karena dikuasai oleh Mao Ze Dong dengan PKC.  Contoh pengaruh yang lebih besar lagi adalah dunia Arab.  Nabi Muhammad saw mampu merubah masyarakat Arab yang semula jahiliyah menjadi relijius, Islami sampai sekarang.  Di Indonesia, Bung Karno mampu merubah sifat masyarakat yang awalnya minder, feodalis, paternalis, bermental tempe menjadi pejuang kemerdekaan yang berani melawan kolonialisme, sehingga akhirnya Indonesia mampu merdeka.  Suharto mampu merubah kondisi masyarakat yang terpecah belah dalam banyak partai dan faksi menjadi masyarakat yang berfokus pada pembangunan.

 

Itulah contoh para pemimpin besar yang mampu merubah situasi dan kondisi  masyarakatnya dari sikon tertentu  menjadi sikon lain yang (dianggap) lebih baik.  Sejarah dunia menyuguhkan banyak sekali contoh pemimpin yang mampu merubah bahkan membalikkan situasi dari kurang menguntungkan seperti misalnya dijajah, menjadi jauh lebih baik.  Dari bertengkar seperti di jaman akhir orla menjadi bersemangat membangun di jaman orba.  Di Eropa, Asia, dan semua penjuru dunia ada contoh semacam ini.  Semangat orang Jepang bangkit setelah terpuruk juga karena pengaruh pimpinannya.  Afrika Selatan yang semula rasis menjadi lebih manusiawi karena pengaruh Mandela.  Korea Selatan yang dulu negri pas pasan menjadi negri industri yang makmur juga karena jasa besar pimpinannya yaitu Park Chung Hee.  Kini Tiongkok menjadi raksasa ekonomi dan militer karena pimnasnya yang bertangan dingin.

 

Semua contoh itu menunjukkan bahwa perubahan besar menuju ke kemajuan terjadi bukan karena faktor budaya saja tapi terutama karena peran pimpinan yang visioner, yang mampu memadukan segenap potensi masyarakatnya. 

 

Adakah kasus sebaliknya?  Negara menjadi mundur karena kualitas kepemimpinan yang buruk?  Sejarah Asia dan Afrika menunjukkan hal itu.  Ketika Eropa sudah mampu merubah diri menjadi monarkhi konstitusional Asia dan Afrika masih terbelenggu oleh monarkhi absolut dan feodalisme yang sarat KKN.  Ketika Amerika Serikat sudah membangun republik, kita di Indonesia masih sibuk membangun kerajaan.  Dalam monarkhi absolut rekrutmen pimpinan di semua tingkatan ditentukan oleh garis keturunan, bukan oleh kemampuan memimpin dan memecahkan masalah bangsanya.  Meskipun tidak kompeten asal keturunan penguasa pasti akan menjadi penguasa juga.  Akibatnya hampir semua negara Asia dan Afrika menjadi mangsa empuk kolonialis Eropa.  Selama berabad abad mereka dieksploitasi.  Kekayaannya direbut, potensi masyarakatnya dikerdilkan.  Mereka yang berani melawan ditumpas.  Baru di awal abad ke 20 muncul pimpinan berkualitas yang mampu memerdekakan bangsanya dari kolonialisme Barat.  Mereka menghadapi tantangan sangat berat karena lawannya sudah maju sedangkan rakyatnya masih terbelakang. Mereka terbukti mampu berhasil merebut kemerdekaan meskipun anak buahnya masih sarat kelemahan. Para perintis kemerdekaan ini ibarat singa yang memimpin kambing.

 

Bagaimana dengan negri Ngestino?  Apakah kepemimpinan Suyudono bagus ?  Sila ceritakan versi anda.        

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu