Gerakan Mahasiswa Terancam Degradasi

Selasa, 11 April 2023 11:23 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

tulisan ini adalah sedikit gambaran gerakan mahasiswa hari ini, menurut saya. sebgai mahasiswa seharusnya kita harus hadir sebagai agent of changes untuk orang orang di sekitar kita dan social control untuk pemerintahan di negara terkhusus daerah kita masing masing. masihkah menyala? atau sudah padam tergerus jaman?

Secara umum mahasiswa adalah seseorang yang sedang belajar dan menempuh Pendidikan diperguruan tinggi. Namun tak semua orang bisa dan mau jadi mahasiswa. Mahasiswa merupakan status tertinggi yang dielu elukan sebagai agent of changes (agen perubahan) dan pelaksana kontrol sosial.

Dalam sejarah mahasiswa dianggap sebagai orang intelektual yang dapat membawa perubahan kepada lingkungaan sekitarnya baik dalam hal kemajuan maupun mengkritisi setiap kebijakan.

Gerakan Mahasiswa di Indonesia memiliki rentetan sejarah panjang. Dimulai sejak Budi Utomo 1908, Kongres Pemuda (Sumpah Pemuda) 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, Angkatan 66 1965-1966, Malari 1974, dan Reformasi 1998. Peristiwa peristiwa di atas menggambarkan bahwa mahasiswa memiliki peran aktif dan penting dalam setiap perubahan sosial di masyarakat dan mengontrol setiap kebijakan pemerintah.

Banyak yang mengatakan bahwa gerakan mahasiswa hari ini tidak sebesar gerakan mahasiswa pada jaman Orde Lama maupun Orde Baru. Banyak orang yang membanding-bandingkan angkatan per angkatan. Sehingga ketika alumni bercerita sering terdengar kalimat “abang dulu dek” ketika berkunjung ke organsisasi gerakan yang pernah dimasukinya.  Ia bercerita nostalgia dan euphoria keaktivisan dirinya di masa lalu ketika masih menjadi mahasiswa.

Tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi dan globalisasi banyak mempengaharui pergerakan mahasiswa hari ini dimana mahasiswa hari ini tidak mendapatkan tugas dan fungsinya sebagai agent of change dan social control atas kebijkan kebijakan pemerintah.  

Selain itu gerakan mahasiswa tidak mengkorelasikan gerakan mahasiswa hari ini dengan perkembangan jaman dan teknologi yang ada. Mahasiswa cenderung terjebak eforia masa lalu sehingga gerakan mahasiswa itu susah untuk berkembang. Mahasiswa menjadi kurang berminat dan tertarik karena tidak tau apa yang dicari dan apa yang didapat. 

"Bidang seorang sarjana adalah berpikir mencipta yang baru, mereka harus bisa bebas dari segala arus masyarakat yang kacau. Tapi mereka tidak bisa terlepas dari fungsi socialnya. Yakni bertindak demi tanggung jawab socialnya, apabila keadaan telah mendesak. Kaum intelejensia yang terus berdiam dalam keadaan mendesak telah melunturkan kemanusiaan,” tulis  Soe hok gie dalam bukunya.

Keapatisan mahasiswa hari ini tidak hanya terjadi karena globalisasi dan perkembangan teknologi keapatisan mahasiswa juga  terjadi karena kurangnya pengaruh Gerakan mahasiswa itu sendiri memberikan pengaruh kepada mahasiswa mahasiswa awam yang belum tau hakikatnya sebgai mahasiswa.

Berkurangnya minat mahasiswa dalam gerakan hari ini menurut yang saya lihat adalah ketertarikan. Gerakan mahasiswa hari ini kurang memberikan ketertarikan kepada mahasiswa mahasiswa baru.

Gerakan mahasiswa memang seharusnya harus lebih pro aktif dan berpikir lebih kreatif dalam setiap program dan kegiatanya agar memiki daya Tarik dan nilai jual tidak lagi monoton dengan kegiatan kegiatan yang itu itu ajah. Gerakan mahasiswa harus mampu dan dapat mengkorelasikan tanpa mengurangi esensi dan tugasnya sebgai mahasiswa selain belajar.

Orang tua dulu pernah berpesan pendidikan merupakan pedang paling tajam dan kuat dalam peperangan.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
michael sibarani

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Sajak Nurani yang Mati

Jumat, 26 Mei 2023 06:03 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
Lihat semua