x

Iklan

Dzakwan Ariqah

Siswa Kelas Beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali
Bergabung Sejak: 3 Februari 2022

Kamis, 27 April 2023 18:54 WIB

Bersinergi Menuju Indonesia Emas 2045

Harus kita terima, bahwa fakta yang ada menunjukan kualitas SDM di Indonesia masih tergolong rendah. Ini semua tentunya menjadi pr bagi bangsa Indonesia untuk meningkatankan potensi SDM dinegeri ini untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia kini menempati urutan keempat negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan laporan dari World Pupulation Review hingga tanggal 1 November 2022, jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,5 juta jiwa, dibawah Tiongkok (1,42 miliar jiwa), India (1,41 miliar jiwa), dan Amerika Serikat (338,28 juta jiwa). Angka tersebut telah menggambarkan bahwa Indonesia mempunyai potensi sumber daya manusia yang besar, bahkan seharusnya bisa bersaing dengan sumber daya manusia yang dimiliki negara super power, yakni Amerika Serikat.

Namun, saat ini permasalahan yang terjadi adalah Indonesia belum mampu menciptakan sumber daya manusia yang dapat bersaing di kancah persaingan global yang semakin pesat. Harus kita terima, bahwa fakta yang ada menunjukan kualitas SDM di Indonesia masih tergolong rendah. Ini semua tentunya menjadi pr bagi bangsa Indonesia untuk meningkatankan potensi SDM dinegeri ini untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Padahal sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa 2045 akan menjadi tahun yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut, genap sudah satu abad Indonesia merdeka. Menghadapi 100 tahun Indonesia merdeka, tentunya harapan besar diemban oleh bangsa Indonesia. Indonesia yang mampu bersaing dalam dunia internasional, menjadi negara yang maju dan sejajar dengan negara-negara maju lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam rangka meweujudkan hal tersebut pada tahun 2045 mendatang, pemerintah telah mencangkan sebuah langkahh yang disebut dnegan 4 Pilar Visi Indonesia Emas 2045. Empat pilar yang dimaksud adalah 1) pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; 2) pembangunan ekonomi berkelanjutan; 3) pemerataan pembangunan; 4) pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola penerintahan. Adanya Visi Indonesia Emas 2045 didukung juga dengan bonus demografi

Dalam rentang waktu tahun 2020-2030, Indonesia akan mengalami sebuah fase yang dikenal dengan istilah Bonus Demografi. Wikipedia (2016) memberikan pandangan Bonus Demografi sebagai fenomena penting yang di alami Indonesia karena suatu kondisi penduduknya yang lebih besar di usia produktif dibandingkan dengan usia tidak produktif. Selanjutnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), menyatakan bahwa Bonus Demografi adalah istilah dalam kependudukan yang menggambarkan jumlah usia produktif lebih besar dari pada usia tidak produktif.

Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri pada bulan juni 2022 dapat diperoleh informasi bahwa ada 190,8 juta orang di Indonesia yang masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Secara umum, bonus demografi dapat memberikan keutungan yang besar bagi bangsa Indonesia. Jumlah angka usia produktif yang lebih besar akan mampu membawa Indonesia menuju perubahan yang besar pula. Adanya bonus demografi dapat mendorong kemajuan perekonomian bangsa Indonesia dengan terciptanya lapangan pekerjaan dan menciptakan kesejahteraan sosial.

Namun bukan tidak mungkin, apabila jumlah usia produktif yang melimpah tersebut tidak dikelola dengan baik, bukannya memberi manfaat justru mendatangkan kerugian yang besar bagi bangsa Indonesia sendiri. Dampak buruk yang bisa kita alami adalah tingkat jumlah pengangguran yang semakin tinggi. Jumlah angka produktif yang berada pada rentang 60% - 70% bila tidak dikelola dengan baik akan menjadi bencana bagi Indonesia. Sekarang timbul pertanyaan, siapa yang bertanggung jawab untuk mewujudkan generasi usia produktif yang berkualitas sehingga mampu mewujudkan bonus demografi yang berdampak pada kemajuan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045? Jawabannya seluruh bangsa Indonesia.

Dalam rangka memanfaatkan bonus demografi, maka ada beberapa faktor yang bisa menjadi penentu keberhasilan bonus demografi, seperti kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, ketersediaan lapangan pekerjaan.

Peran pendidikan sangat vital dalam pemanfaatan bonus demografi yang akan dihadapi. Pendidikan menjadi faktor utama dalam mewujudkan generasi yang maju, berdaya saing dan berkualitas. Dalam hal ini, para generasi muda harus memiliki perhatian akan pentingnya pendidikan untuk masa depan. Semangat dalam belajar adalah sebuah keharusan dan orang tua harus menjadi support system bagi anak-anaknya dalam menempuh pendidikan. Sementara pemerintah, hendaknya menjadi penyedia sarana, prasarana pendidikan yang memiliki kualitas yang semakin baik dan bermutu serta sesuai dengan kebutuhan para peserta didik, guru dan tenang kependidikan.

Kualitas kesehatan juga harus diperhatikan karena kesehatan merupakan salah satu aspek kualitas penduduk yang sangat penting. Sebagai modal dalam menciptakan generasi yang berkualitas pendidikan dan kesehatan penduduk usia produktif adalah indikator utama Indonesia siap dalam memanfaatkan bonus demografi.

Disisi lain, faktor pendukungnya, ketersedian lapangan pekerjaan. Dalam hal ini perusahaan dan pengusaha berperan penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi generasi angkatan kerja (usia produktif). Pengusaha dan perusahaan diharapkan mampu mengembangkan usaha yang dijalankan dan membuka lapangan pekerjaan sehingga tingkat pengangguran di Indonesia dapat menurun.

Kesimpulannya, mewujudkan generasi usia produktif yang berkualitas dan membawa perubahan adalah tanggung jawab kita semua. Pastisipasi seluruh elemen bangsa akan sangat diperlukan untuk memanfaatkan bonus demografi dan tercapainya 4 pilar Indonesia Emas 2045. Sebagai masyarakat, kita adalah objek dari perencanaan pemerintah untuk Indonesia Emas 2045 sehingga kita hendaknya mampu berperan secara aktif dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Ikuti tulisan menarik Dzakwan Ariqah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler