x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Jumat, 9 Juni 2023 18:59 WIB

Didiet Maulana: Lampung Craft 2023 Angkat Nilai-nilai Lokal Wastra Lampung

Bicara mengenai kualitas dan estetika, Didiet mengatakan hampir semua kain di Lampung dikerjakan dengan tangan. Menurut Didiet ini merupakan suatu value tersendiri. Dan kalau kita bisa bawa ke kancah internasional akan memiliki valuasi yang sangat tinggi. Di bidang fashion, sesuatu yang dikerjakan dengan tangan atau handmade, itu memiliki nilai yang berlipat-lipat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Didiet Maulana: Lampung Craft 2023 Angkat Nilai-nilai Lokal Wastra Lampung

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bandarlampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Riana Sari Arinal secara resmi membuka Lampung Craft 2023 di Graha Wangsa, Bandar Lampung pada Selasa (6/6/2023) lalu

Helat Lampung Craft 2023 selain menghadirkan produk-produk unggulan Lampung, acara ini juga memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam upaya meningkatkan perekonomian di Provinsi Lampung.

 Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan bahwa Lampung memiliki 320 ribu UMKM. Jika semua pihak dapat bekerja sama dan saling mendukung, hal ini akan menjadi wujud yang indah untuk meningkatkan perekonomian Lampung..

Sementara itu erancang busana terkenal, Didiet Maulana, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan kekagumannya terhadap wastra Lampung. Didiet Maulana mengungkapkan bahwa dirinya telah menggunakan wastra Lampung sejak tahun 2013. Dan mengungkapkan dirinya berkenalan dengan Ketua Dekranasda Lampung, Riana Sari Arinal, pada awal pandemi.

Ide pelatihan secara hybrid dari Riana Sari Arinal saat itu, menurut Didiet Maulana, telah menginspirasi banyak perajin. Dan Didiet Maulana sendiri turut mengapresiasi tidak hanya produk-produknya, tetapi juga proses dan hasil kerajinan yang luar biasa.

"Saya menggunakan wastra Lampung itu sudah sejak tahun 2013. Berkenalan dengan ibu ketua Dekranasda Lampung, Riana Sari Arinal, sekita awal pamdemi. Saat itu Ibu Riana punya ide untuk memberikan pelatihan secara hybrid." tutur Didiet.

Setelah itu, lanjut, Didiet,  melihat langsung dan bu Riana megajak saya untk melihat beberapa perajin, saya melihat tidak hanya produknya, tapi juga perajin-perajinnya, hasil-hasilnya, yang bukan hanya cantik tapi prosesnya pun patut kita hargai.

Menurut Didiet  yang paling membanggakan dari Lampung adalah proses regenerasi. Bisa dilihat di beberepa tempat ada banyak sekali anak-anak muda yang melihat ini menjadi sebuah profesi. Tidak hanya sebagai kegiatan mengisi waktu luang.

"Dan yang sangat menarik dari bu Riana dan timnya adalah bagaimana setiap kabupaten/kota dikembangkan sesuai dengan potensi masing-masing. Sehingga masing-masing ini tidak bersaing tetapi saling berkolaborasi." kata Didiet.

Bicara  mengenai kualitas dan estetika, Didiet mengatakan hampir semua kain di Lampung dikerjakan dengan tangan. Menurut Didiet ini merupakan suatu value tersendiri. Dan kalau kita bisa bawa ke kancah internasional akan memiliki valuasi yang sangat tinggi. Di bidang fashion, sesuatu yang dikerjakan dengan tangan atau handmade, itu memiliki nilai yang berlipat-lipat.

"Kami bersama Dekranasda Lampung juga menggiatkan agar perajin tidak hanya membuat produk. Perajin sekarang juga sudah bisa story-telling. Mereka bisa menceritakan apa yang mereka buat, apa cerita di balik motif, sehingga akan meningkatkan nilai dari produk tersebut." tandasnya

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler