x

Iklan

Mukhotib MD

Pekerja sosial, jurnalis, fasilitator pendidikan kritis
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 14 Juni 2023 22:29 WIB

Peduli Kesehatan Kaum Miskin, Ners Meraih Apresiasi SATU Indonesia Award

Warga miskin, setelah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, ternyata mereka masih memerlukan rawatan lanjutan di rumah. Namun, tak semua bisa melakukannya, sehingga pemulihan menjadi kurang maksimal. Halo Ners, dengan tagline ‘Ada Perawat di Dekatku’ memberikan layanan rawat bagi keluarga miskin secara artis. Upayanya ini akhirnya mendapatkan apresiasi dari Satu Indonesia Award. Tahun ini, mungkin giliran Anda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kelompok masyarakat miskin agaknya belum juga menurun. Sebagaimana dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan September 2022 di Indonesia ada sejumlah 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan.

Garis Kemiskinan pada September 2022 berada pada angka Rp535.547,00/kapita/bulan. Jumlah itu terdiri dari dua komposisi, komposisi garis kemiskinan makanan berjumlah Rp397.125,00 (74,15 persen), bukan makanan sebesar Rp138.422,00 (25,85 persen).

Sedangkan dalam hitungan garis miskin per rumah tangga, dengan rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,34 orang anggota rumah tangga, maka pada September 2022, besarnya garis kemiskinan secara rata-rata sebesar Rp2.324.274,00/rumah tangga miskin/bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkat kemiskinan masyarakat tentu akan memengaruhi berbagai dimensi kehidupan. Dalam bidang pendidikan, misalnya, akan menurunkan angka partisipasi pendidikan. Artinya akan meningkat kemungkinan anak-anak yang tidak bisa mengikuti sekolah.

Pada sisi yang lain, warga yang miskin juga akan mengalami kesulitan dalam mengakses kesehatan karena faktor biasa. Meski sebagiannya memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) melalui Penerima Bantuan Iuran (PBI). Tetapi itu bukan berarti tanpa masalah bagi keluarga miskin ini. Sebab, biaya kesehatan tak hanya soal dana perawatan di rumah sakit, tetapi juga kebutuhan transportasi dari tempat tinggal menuju rumah sakit, misalnya.

Situasi seperti ini, yang menumbuhkan kesadaran dan kepedulian Ners Mutiana Efendi terhadap kesehatan warga miskin yang hidup di sekitarnya. Ia mengembangkan Halo Ners, sebuah kegiatan sosial dalam isu kesehatan dengan memberikan perawatan kesehatan bagi warga miskin langsung di rumah.

 

Halo Ners berdiri pada 28 April 2019 di Kecamatan Muara Tembesi, namanya Rumah Luka Moist. Kegiatan sosial kesehatan ini awalnya memfokuskan pada perawatan luka saja.

 

Namun, di lapangan, saat mulai berbaur dengan masyarakat, ternyata tak sederhana situasinya. Ners mendapati berbagai permasalahan kesehatan, tak hanya luka. Namun, terdapat beragam kasus kesehatan (penyakit) dan membutuhkan perawatan terus menerus di rumah. Misalnya, pasien dengan penyakit kronis (di antaranya, pasien diabetes melitus dengan luka, dan pasien stroke berulang).

 

Permintaan layanan terus bertambah, dan keragaman penyakit yang membutuhkan perawatan tentu meningkat pula. Nama pun berubah agar bisa lebih memberikan layanan. Pada Juni 2019, dua bulan setelah pembentukannya, Rumah Luka Moist berubah menjadi Homecare Halo Ners. Kali ini tak hanya memberikan layanan perawatan luka, melainkan pada perawatan kesehatan yang lebih general.

 

Halo Ners mengharapkan dengan perubahan nama ini, akan memotivasi dan mengembangkan perawatan kesehatan yang luas dan lebih banyak kepada masyarakat Kabupaten Batang Hari dan Kota Jambi.

 

Apa yang membuat Ners begitu bersemangat dan peduli kepada kondisi kesehatan warga yang kurang mampu?

Ners, seorang perawat di IGD RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi, dan menjadi perawat juga di sebuah klinik di Kota Jambi. Ia tahu persis dan menyadari banyak masyarakat yang memerlukan perawatan tidak hanya di fasilitas kesehatan.

Ners tahu angka angka kesakitan dan lansia terus meningkat di Provinsi Jambi. Situasi ini menggerakkan jiwa kesetiakawanan Ners untuk melakukan aksi sosial merawat dan menjaga kesehatan warga di sekitar tempat tinggalnya.

Baginya, warga yang selesai menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, tetap memerlukan perawatan yang berlanjut di rumah, sehingga pemulihannya menjadi maksimal.

Ners juga tahu, tak sedikit penderita penyakit kronis yang membutuhkan pemeriksaan kesehatan rutin, seperti gula darah dan tekanan darah secara berkala. Mereka menghadapi keterbatasan untuk datang ke fasilitas kesehatan. Ada ketakutan pasien dan keluarganya ketika harus mengakses fasilitas kesehatan, misalnya, masalah dana untuk pengobatan, selain terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan.

Upaya tak sia-sia. Sejak berdirinya pada tahun 2019, setiap bulannya memberikan layanan perawatan di rumah kepada 10 orang. Secara keseluruhan, telah memberikan perawatan langsung di rumah kepada 150 orang tanpa memungut biaya apapun. Perawatan kesehatan secara gratis di rumah warga yang tak mampu.

Inisiatif Ners bukan berarti tanpa tantangan. Terus meluasnya layanan yang diberikan, Halo Ners haru merekrut 10 orang perawat, Tentu saja ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan biaya untuk para perawat. Halo Ners terus bergerak agar tetap bisa memberikan layanan kepada warga miskin.

Halo Ners mengambil keputusan dengan memberikan layanan rawat di rumah kepada keluarga yang mampu. Layanan ini dikenakan biaya, menerima menyebutnya pembayaran jasa layanan. Pendapatan dari jasa layanan ini digunakan dengan pembagian sebagai berikut, 40% penghasilan untuk jasa para perawat, 30% pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan, dan 30% menutupi pembiayaan pasien yang kurang mampu.

Dengan memberikan layanan kepada keluarga yang mampu, Halo Ners sedang melakukan strategi subsidi silang, pembayaran jasa dari keluarga yang mampu, untuk membiayai layanan perawatan di rumah bagi keluarga yang tak mampu.

Selain itu, program yang dikembangkan Ners, ternyata juga telah membuka peluang pekerjaan bagi perawat di Kabupaten Batang Hari dan Provinsi Jambi. Saat ini jangkauan Halo Ners telah menjangkau 2 Kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Kota Jambi.

Bagaimana warga masyarakat bisa mengakses layanan Halo Ners? Warga bisa langsung menghubungi nomor yang telah disediakan. Lalu, admin Halo Ners akan mendata perawat terdekat dengan lokasi pasien. Perawat terdekat mengunjungi rumah warga yang meminta layanan perawatan di rumah.

Model kerja seperti ini, tidak saja menjadi efisien dari sisi anggaran, tetapi menjadikan layanan rawat cepat dan mudah terjangkau para perawat yang tergabung dalam program aksi sosial kesehatan ini. Layanan seperti ini sesuai dengan tagline HaloNers, ‘Perawatku ada di Dekatku.”

Halo Ners terus berkembang. Dan perjuangan kemanusiaan ini mendapatkan apresiasi dari Satu Indonesia Award.

Anda memiliki gagasan dan kegiatan sosial dalam bidang kesehatan, kenapa tidak didaftarkan ke SATU Indonesia Award. Siapa tahu kegiatan Anda juga akan mendapatkan apresiasi. Ayo, buruan.***

Ikuti tulisan menarik Mukhotib MD lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu