x

Tempat Pendidikan Al-quran Desa pesanggrahan Kab. Mojokerto

Iklan

krisna syahputra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Juli 2023

Senin, 10 Juli 2023 12:44 WIB

KKN Untag 1945 Surabaya, Pembuatan Lilin Aromaterapi Menggunakan Limbah Minyak Jelantah

Mahasiswa menambah wawasan masyarakat terhadap pemanfaatan limbah minyak jelantah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mojokerto – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sedang melakukan program kuliah kerja nyata pada 03/07/2023 dengan di bimbing oleh Bapak Novan Andrianto, S.I.Kom., M.I.Kom. sebagai dosen pembimbing dilapangan. Kegiatan ini bertemakan “ Pendampingan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah “  dengan tujuan menambah wawasan terhadap masyarakat mengenai pemanfaatan limbah minyak jelantah. Dalam kegiatan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini sebagai pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan para mahasiswa dalam rangka mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, menanamkan nilai kepribadian, keuletan, etos kerja dan tanggung jawab, kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan. Dengan ini penulis sebagai pelaku Kuliah Kerja Nyata (KKN). Penulis mengusung materi tentang bagaimana cara pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah dan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Minyak Jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari jenis minyak goreng yang sudah digunakan. Minyak jelantah tidak termasuk kategori limbah B3 dan tidak termasuk sampah. Tetapi minyak jelantah dianggap sebagai limbah. Apabila dibuang begitu saja, minyak jelantah akan membawa masalah kepada lingkungan, seperti menyumbat pori-pori tanah, mencemari air, dan menyumbat saluran drainase. Apabila minyak jelantah dibuang ke tanah, maka pori-pori tanah akan tersumbat, menjadi keras, dan mengurangi kesuburan tanah. Selain itu, minyak juga akan mengapung di permukaan air dan menghalangi sinar matahari. Keadaan tersebut akan mengganggu fotosintesis tumbuhan dan menurunkan kadar oksigen yang diterima biota laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Istilah minyak jelantah mengacu pada minyak yang sudah digunakan berkali-kali untuk memasak dan menggoreng. Dikutip dari Waste4Change, minyak yang telah digunakan berkali-kali ini dapat menimbulkan bahaya karena akan mengubah komposisisnya serta melepaskan akrolein, yaitu senyawa yang berpotensi membawa sifat karsinogenik (pembawa kanker).

Sasaran dari program ini adalah masyarakat desa Pesanggrahan untuk mengenalkan potensi lain dari Minyak Jelantah (Mijel), serta untuk meningkatkan edukasi dan keterampilan untuk mengolah limbah yang umumnya langsung dibuang menjadi barang yang memiliki nilai guna yang lebih tinggi dan tepat guna. Mahasiswa KKN Umaha menjadikan Minyak Jelantah menjadi peluang potensi untuk dijadikan Lilin Aromaterapi dan memiliki nilai Ekonomis. Limbah Rumah Tangga tersebut memiliki potensi menjadi lilin aromaterapi. Tentunya hal ini menjadikan warga desa Pesanggrahan antusias untuk mempraktekan secara langsung. Hal ini juga berpotensi menjadi peluang usaha UMKM.

PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI MENGGUNAKAN LIMBAH MINYAK JELANTAH

 

Perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat lilin aromaterapi, pada umumnya membutuhkan beberapa peralatan dan bahan. Contohnya minyak jelantah, bubuk palm wax, krayon sebagai bahan pewarna, sendok, panci, kompor, minyak pengharum, sumbu lilin, dan arang.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya program kerja pembuatan lilin aromaterapi untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah ini sangat bagus jika direalisasikan karena kita bisa mengurangi limbah minyak jelantah dan menghasilkan produk yang dapat dijual belikan.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

Ikuti tulisan menarik krisna syahputra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

20 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

20 jam lalu