Nama lengkapnya Made Agus Janardana. Ia seorang lulusan S2 (pasca sarjana) bidang computer. Ia juga seorang guru IT (Information Technology) di sebuah sekolah menengah kejuaran di Buleleng, Bali. Keresahan terhadap banyaknya sampah plastik membuat guru IT itu tergerak untuk melakukan perubahan.
“Himbauan jangan buang sampah sembarangan dan peraturan untuk mengatasi sampah seakan sudah tak efektif,” tutur Made Agus, begitu ia akrab dipanggil saat diwawancarai team Satu Indonesia Award 2021, “Penyebabnya, prinsip membuang sampah hanya memindahkan sampah tanpa menggunakan prinsip pilah, olah, dan kelola di dalamnya.”
Terkait dengan itulah ia ingin menggunakan keahlian desain grafis yang dimilikinya untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah, mengolah, dan mengelola sampah plastik yang mereka hasilkan. “Saya berkeinginan untuk mengubah mindset masyarakat yang menganggap sampah plastik sebagai barang tidak berguna melalui metode 3R,” ujarnya, “Wajah Plastik diciptakan sebagai bentuk penerapan Recycle dengan mengubah plastik menjadi barang seni yang kreatif dan layak jual.”
Wajah Plastik merupakan sebuah karya seni ilustrasi wajah yang bahan utamanya menggunakan limbah plastik kemasan sekali pakai. “Wajah Plastik mulai dikembangkan sejak tahun 2018 di desa Bungkulan, Buleleng, Bali,” ungkapnya.
Inovasi dalam pengelolaan sampah ini merupakan salah satu produk Yayasan Sahabat Bumi Bali yang didirikan dan dibina Made Agus Janardana. “Kami telah memulai kegiatannya sejak 2016,” ungkapnya, “Yayasan ini bergerak di bidang lingkungan dan pengelolaan sampah organik dan sampah plastik.”
Kegigihan Made Agus mulai membuahkan hasil. Karya wajah plastik banyak mendapatkan dukungan. “Bantuan dari beberapa pihak diantaranya keluarga, sahabat, instansi pemerintah, dan instansi swasta pun berdatangan,” jelasnya, “Bantuan yang diterima berupa dukungan moral, bantuan menyebarkan informasi, dan kerja sama.”
Kegigihan Made Agus untuk menyelamatkan bumi dari sampah plastic itu juga mendapatkan apresiasi dari Satu Indonesia Award di 2021. Indonesia terlalu indah untuk dicemari sampah plastik. Indonesia perlu sosok seperti Made Agus sebagai pahlawan bumi. Terkait dengan itulah Satu Indonesia Award 2023 kembali membuka kesempatan bagi para anak bangsa untuk menjadi pahlwan bumi bagi masyarakat sekitar.
Ikuti tulisan menarik Cak Daus lainnya di sini.
