x

Perempuan Tangguh

Iklan

Puspo Lolailik Suprapto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Juli 2023

Rabu, 12 Juli 2023 10:25 WIB

Bad Feminist, Kompleksitas Feminisme Kontemporer dalam Budaya Populer

Buku ini menunjukkan dengan jelas bahwa feminisme tidak selalu dapat dilihat sebagai sesuatu yang sederhana atau seragam. Feminisme adalah gerakan yang terus berkembang dan mempertimbangkan berbagai perspektif, pengalaman, dan juga isu-isu kompleks yang mereka hadapi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Buku Bad Feminist yang ditulis oleh Roxane Gay ini membahas tentang berbagai isu dan kompleksitas yang terkait dengan feminisme kontemporer dalam budaya populer. Buku ini secara kritis mengeksplor hubungan antara feminisme dan budaya populer, hingga menyelidiki bagaimana kompleksitas tersebut dapat mempengaruhi gagasan feminisme dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu kompleksitas yang dibahas dalam buku ini adalah bagaimana budaya populer yang sering kali mencerminkan dan memperkuat stereotip gender serta peran yang terbatas bagi perempuan. Penulis menyajikan analisis yang tajam terhadap film, televisi, musik, dan literatur populer. Di sinilah, penulis menyoroti bagaimana pesan-pesan tersebut dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang gender serta identitas perempuan.

Selain itu, buku ini juga mengakui adanya keberagaman pengalaman dan perspektif perempuan. Kita akan melihat pengalaman perempuan yang tidak sesuai dengan narasi feminis utama dan menarik benang merah bahwa tidak ada satu ukuran feminisme yang cocok untuk semua. Namun di sisi lain, kita dapat belajar bahwa pentingnya memahami serta menghargai perbedaan dalam pengalaman perempuan dari berbagai latar belakang sosial dan budaya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di samping itu, penulis mengeksplorasi isu-isu lainnya, seperti tubuh, seksualitas, rasisme, hingga ketidaksetaraan dalam konteks feminisme kontemporer. Feminisme yang sering kali berhubungan dengan tubuh perempuan. Kaum perempuan yang dihadapkan pada ekspektasi serta tekanan sosial yang bertentangan. Feminisme harus menghadapi dan berurusan dengan rasisme yang struktural. Dan, ketidaksetaraan yang dialami oleh perempuan berwarna kulit hitam dan minoritas.

Secara keseluruhan, Bad Feminist menghadirkan gambaran kompleksitas feminisme kontemporer dalam budaya populer. Buku ini menunjukkan dengan jelas bahwa feminisme tidak selalu dapat dilihat sebagai sesuatu yang sederhana atau seragam, melainkan sebagai gerakan yang terus berkembang dan harus mempertimbangkan berbagai perspektif, pengalaman, dan juga isu-isu kompleks yang mereka hadapi.

Ikuti tulisan menarik Puspo Lolailik Suprapto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

16 jam lalu

Terpopuler