x

Ilustrasi Semesta. Gambar oleh Beate Bachmann dari Pixabay.com\xd

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Kamis, 13 Juli 2023 07:07 WIB

Teori Einstein Terbukti Benar, Waktu Bergerak 5 Kali Lebih Lambat Pasca-Big Bang

Baru-baru ini teori relativitas waktu ditemukan kebenarannya oleh Lewis dan Brendon Brewer dari University of Auckland. Mereka meneliti untuk mengonfirmasi efek pelebaran waktu sehubungan dengan Quasar. Studi menyimpulkan bahwa waktu melaju lima kali lebih lambat di Quasar alam semesta awal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Quasar didefinisikan sebagai galaksi yang sangat aktif di alam dan kekuatannya berasal dari lubang hitam supermasif yang bertambah di pusatnya. Piringan akresi yang ada di sekitar lubang hitam berukuran relatif kecil. Fluktuasi yang dihasilkan oleh cahaya yang dipancarkan oleh Quasar dapat diselesaikan dalam hitungan hari. Oleh karena itu, fluktuasi ini relatif mudah dilacak untuk membuktikan teori relativitas waktu.

Geraint Lewis, seorang ahli kosmologi di University of Sydney, mengatakan kepada Space.com mengenai temuan makalah tersebut, "Pada intinya, ini adalah cerita lain 'Einstein benar lagi'." Emisi cahaya dan fluktuasinya terjadi 12 miliar tahun lalu dengan quasar. Quasar tetap utuh meskipun alam semesta telah mengalami banyak perluasan dalam 12 miliar tahun terakhir. Oleh karena itu, diharapkan quasar akan menunjukkan perilaku yang mereka lakukan jutaan tahun yang lalu, tetapi pencarian sebelumnya belum berhasil menganalisis perilaku ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Terakhir, Lewis dan Brendon Brewer dari University of Auckland telah mampu melakukan analisis yang tepat berkat alat yang disediakan oleh Sloan Digital Sky Survey (SDSS), Pan-STARRS, dan Dark Energy Survey. Subjek penelitian ini adalah sampel baru dari 190 quasar high-redshift. Efek pelebaran waktu diketahui melalui pengamatan jangka panjang yang dikombinasikan dengan sensitivitas teleskopik terhadap fluktuasi quasar. Hasilnya adalah lambatnya fluktuasi yang terjadi menunjukkan bahwa waktu di quasar ini setidaknya lima kali lebih lambat dibandingkan dengan apa yang dirasakan manusia terhadap Bumi.

 

Lewis mengatakan tentang studi tersebut, "Kita dapat menjabarkan karakteristik variabilitasnya dan menunjukkan bahwa quasar benar-benar bermain bola dengan kosmos". Waktu tidak lambat sehubungan dengan hal-hal di sekitar mereka dan normal sehubungan dengan kerangka acuan mereka. Teori relativitas Einstein memiliki dasar dalam kerangka acuan. Teori selanjutnya menyiratkan bahwa bingkai ini dapat dibedakan berdasarkan kecepatan relatif.

 

 

"Gerakan galaksi-galaksi yang jauh disebabkan oleh perluasan ruang," jelas Lewis.

 

Nilai Konstanta Hubble digunakan untuk menggambarkan seberapa cepat volume ruang angkasa seluas 3,26 juta tahun cahaya mengembang per detik. Ini dikenal sebagai efek inkremental. Dalam efek ini, memperluas volume ruang bertambah satu sama lain. Oleh karena itu, semakin jauh galaksi dari manusia, semakin banyak ruang yang diperluas antara galaksi dan manusia, dan semakin cepat tampaknya galaksi menjauh dari manusia. Lewis berkata sehubungan dengan ini, "Beberapa Quasar ini bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya, relatif terhadap kita, ketika foton dipancarkan."

 

Einstein sebelumnya telah membuktikan bahwa pelebaran waktu terjadi ketika kecepatan cahaya didekati. Pelebaran waktu telah diamati dalam jumlah kecil di satelit yang mengorbit di sekitar Bumi. Itu juga terlihat pada supernova yang meledak 6 hingga 7 miliar tahun yang lalu, tetapi penelitian ini menandai pertama kalinya aspek ini terlihat pada objek yang lebih jauh dari itu. Studi yang sekaligus membuktikan teori relativitas juga menunjukkan bahwa alam semesta sebagai entitas selalu mengembang karena Big Bang.

 

Jika alam semesta tidak mengalami perluasan maka Quasar tidak akan tampak bergerak dengan kecepatan relativistik terhadap manusia. Berkenaan dengan penelitian tersebut, Lewis menyimpulkan dengan meletakkan beberapa ide yang lebih ekstrim yang telah diajukan, termasuk bahwa kosmolog salah karena kegagalan sebelumnya untuk melihat pelebaran waktu Quasar. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

12 jam lalu

Terpopuler