x

Dokter Penanggung Jawab Utama David Ozora, Yeremia Tatang melakukan sumpah di depan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis 20 Juli 2023/Foto: Advist Khoirunikmah

Iklan

Advist Khoirunikmah

advistkhoirunikmah
Bergabung Sejak: 9 Maret 2022

Sabtu, 22 Juli 2023 21:07 WIB

David Ozora Dirawat 53 Hari, Dokter: Cukup Sulit Memprediksi Masa Depannya

Kasus Penganiayaan oleh Mario Dandy terhadap David Ozora sudah memasuki tahap sidang. Sidang kali ini menghadirkan dokter penanggung jawab David Ozora yang sekaligus spesialis saraf.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sidang lanjutan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap David Ozora kembali di gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 20 Juli 2023. Sidang kali ini menghadirkan dokter penaggung jawab utama David yang adalah spesialis saraf.

Dalam kesaksiannya, Yeremia menjelaskan bahwa David pada saat pertama kali dibawa ke rumah sakit Mayapada pada Rabu dini hari pukul 00.00 WIB, kondisinya dalam keadaan koma dan tidak ada respon apapun terhadap segala jenis rangsangan hebat yang diberikan. 

Dokter spesialis saraf ini selanjutnya melakukan pemeriksaan laboratorium dan CT-Scan. Diperoleh hasil tidak ada pendarahan maupun retak pada bagian otak. “Saya khawatir ini masuk dalam kategori diffuse exonal injury.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai informasi, kondisi diffuse exonal injury merupakan dimana seorang mengalami cidera kepala berat namun tidak didapatkan tanda-tanda pendarahan di otak. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh kabel di dalam otak seorang itu robek.

Selain CT-Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI) juga dilakukan pemeriksaan untuk memastikan diffuse exonal injury yang dialami David. MRI menunjukkan  terdapat bercak putih di dalam otaknya. Satu pada otak besar dan di area corpus callosum- menghubungkan antara otak kanan dan kiri. “Bercak putih menandakan bahwa sarafnya itu rusak.” Tegasnya.

Yeremia dan timnya di RS Mayapada menemukan David Ozora mengalami infeksi sangat besar. Tak hanya itu, kesadaran David dalam keadaan Glasgow Coma Scale (GCS) di angka tiga atau trauma berat, maka ada dahak menumpuk di paru-paru. “Harus pasang ventilator untuk evakuasi dahak sebanyak mungkin,”

Trauma merembet ke infeksi paru dan memberi dampak lainnya yakni gangguan bicara. “Infeksi itu terus terang sangat sulit dikontrol selama 30 hari pertama,” jelasnya dalam persidangan.

David Ozora mulai memperlihatkan perkembangan baiknya pada hari ke empat puluh enam atau satu minggu sebelum pemulangan. David sudah mulai mengenali orang tuanya yang sebelumnya ia tidak mengetahui siapa aja yang menemaninya saat dirawat. 

Tes MRI kembali dilakukan, dan hasil masih menunjukkan ada bercak putih namun ukurannya relatif berkurang. Bekas luka yang ada akan tetap permanen.

Kondisi David untuk dapat pulih kembali kurang dari lima persen karena Glasgow Coma Scale (GCS) di angka tiga.

Benturan yang mengenai otak besar David mengakibatkan tidak bisa 100 persen seperti semula. “Cukup sulit memprediksi masa depan David,” Ungkap Yeremia. 

Ikuti tulisan menarik Advist Khoirunikmah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler