Tim Blessing Youth berkiprah menyasar kesehatan umum masyarakat Belu, Nusa Tenggara Timur. Program yang digagas Oktavia H.D. Christy ini bergerak dibidang kesehatan dan sosial. Berdiri sejak 2017, program ini mengadakan bakti sosial, penyuluhan kesehatan dan kunjungan ke panti asuhan.
Public Health bertujuan untuk membantu masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan pengobatan dan informasi-informasi penting mengenai kesehatan.
Oktavia, Perempuan yang lahir dan dibesarkan di Kabupaten Belu dalam kesehariannya berkecimpung di dunia Kesehatan. Niat kuatnya memang ingin membantu banyak orang melalui ilmu yang dia miliki. Ia dibantu 10 rekannya, lantas membentuk komunitas bernama Blessing Youth.
“Orang-orang dari komunitas ini mempunyai hati yang sama untuk memberkati sebagian dari masyarakat Belu melalui berbagai macam kegiatan,“ kata Oktavia.
Komunitas ini sampai saat ini mendapat dukungan selain dana pribadi, orang tua, juga keluarga besar. “Apabila dana yang dibutuhkan kurang, saya mengajak kerjasama beberapa pihak, seperti Puskesmas atau gereja,” tutur Oktavia.
Ada inovasi dari giat Public Health adalah donor darah, bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Ini dilakukan dengan melihat bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan donor darah masih sangat rendah. Dari inovasi kegiatan ini, diharapkan masyarakat akan tertarik dan melakukan donor darah. Apabila stok darah di PMI menipis, diharapkan masyarakat dengan sukarela melakukan donor darah. Donor darah hingga saat ini masih belum terlaksana, masih dalam tahap perencanaan.
Apabila kebetulan mendapat sponsor, Oktavia akan memberikan susu dan vitamin gratis untuk anak usia 5-11 tahun di berbagai tempat yang sekiranya membutuhkan. Kebanyakan dari mereka adalah anak – anak yang kekurangan gizi.
Dagusibu
Awal mula ide Public Health muncul dari kondisi kesehatan masyarakat yang semakin miris khususnya untuk masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Keterbatasan ini dikarenakan minimnya informasi kesehatan yang mereka dapatkan dan taraf ekonomi yang mereka miliki.
Dari sini, Oktavia sebagai seorang apoteker mulai memikirkan gagasan untuk mengadakan berbagai kegiatan yang dapat menyentuh langsung masyarakat menengah ke bawah, baik itu pengobatan gratis melalui bakti sosial, penyuluhan kesehatan maupun kunjungan ke panti asuhan untuk sekedar berbagi kasih.
Segala macam kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Blessing Youth murni bertujuan sosial. Oktavia dan komunitas berusaha membantu masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan pengobatan dan informasi penting mengenai kesehatan.
Sosialisasi kesehatan tentang Dagusibu Obat (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) yang dilakukan oleh komunitas Blessing Youth ternyata mampu mengubah pemahaman masyarakat tentang dimana mereka bisa mendapatkan obat yang benar. Cara menggunakan obat secara benar, cara menyimpan obat secara benar dan cara membuang obat yang sudah kadaluarsa atau rusak dengan benar.
Sebelumnya, masyarakat sangat awam. Demikian juga dengan materi sosialisasi kesehatan lainnya.
Sebanyak 3 desa, yakni Desa Silawan, Lahurus dan Kakuluk Mesak menjadi penerima manfaat bakti sosial. Sebanyak 5 daerah telah menerima manfaat dari program penyuluhan kesehatan. Kelima desa tersebut adalah Desa Fulur, Desa Leowalu, Kel. Beirafu, Kel. Berdao dan Kel. Umanen. Adapun kunjungan panti yang rutin dikunjungi adalah Panti Asuhan Mercy, Panti SLB Tenubot, Panti Alma dan Panti SLB Sesekoe.
Untuk satu kali pelaksanaan bakti sosial dan pengobatan gratis, masyarakat yang datang bisa mencapai 100 – 200 orang. Sedangkan penyuluhan dan sosialisasi kesehatan, masyarakat yang hadir bisa mencapai 20 – 50 orang.
Dari adanya program, sebanyak 30 – 40 % masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatan. Antusiasme masyarakat untuk mengikuti program juga tinggi. Rerata 70 – 80 %.
Oktavia berkomitmen penuh untuk terus melanjutkan program yang sudah ada dan terus berinovasi terhadap pengembangan program, sehingga masyarakat selain mendapat manfaat juga semakin sadar akan pentingnya kesehatan.
Ia berharap program-program yang sudah dilaksanakan dengan komunitas dapat terus berjalan, agar bisa berdampak untuk masyarakat Belu. Oktavia juga berharap bisa meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya kesehatan sehingga mereka bisa terlibat aktif dalam kegiatan ini melalui komunitas Blessing Youth.
“Besar harapan saya untuk mendapatkan dana pembinaan yang disediakan oleh PT. Astra International Tbk guna meningkatkan semangat bagi generasi muda Indonesia Kabupaten Belu untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tandas Oktavia.
Atas kiprahnya dalam memberdayakan kesehatan masyarakat kurang mampu di Belu, Oktavia mendapat apresiasi dari #SATU Indonesia Awards.
Pembaca yang budiman, seperti diketahui, #SATU Indonesia Awards (SIA) adalah Apresiasi PT Astra kepada Anak bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui 5 bidang yaitu: Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi, serta satu Kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.
Yuk, berbagi dan tunjukkan pengabdian dari salah satu dari 5 bidang tersebut dengan bergabung melalui tautan https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/. ***
#SATU Indonesia Awards (SIA) #Kita SATU Indonesia #satuIndonesia #Indonesiana.id
#Slamet Samsoerizal
Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.