x

Kegiatan pelatihan implementasi kebijakan Kurikulum Merdeka

Iklan

Bagus Rachmad Saputra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Juli 2023

Selasa, 15 Agustus 2023 14:44 WIB

Menjadi Guru Merdeka di Era Kurikulum Merdeka, Dosen UM Tekankan Pendekatan Komprehensif

Merespons kebijakan Kurikulum Merdeka yang sudah harus diterapkan oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia mulai tahun ajaran 2023-2024. Guru diminta untuk menjalankan peran mereka sebagai guru merdeka dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah satunya dengan pendekatan komprehensif di era Merdeka Belajar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Implementasi kebijakan Kurikulum Merdeka resmi di ‘tok’ oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) per tahun ajaran baru 2022-2023 lalu.

Namun, implementasinya di tingkat satuan pendidikan atau sekolah ditekankan pada kelas-kelas tertentu. Jika di level Sekolah Dasar (SD) diimplementasikan pada kelas rendah 1-3 atau sebaliknya kelas tinggi yakni kelas 4-6.

Tetapi di tahun ajaran baru 2023-2024 yang baru berjalan kurang lebih selama satu bulan ini. Semua sekolah sudah wajib mengimplementasikan kebijakan Kurikulum Merdeka di semua tingkatan kelas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika tahun lalu hanya sebagian sekolah yang menerapkan kebijakan Kurikulum Merdeka.

Tahun ini semua sekolah wajib menerapkan kurikulum tersebut. Sebagai sebuah kebijakan baru tentu implementasi di sekolah tidak selalu mulus dan menjadi tantangan baru bagi kepala sekolah terutama guru sebagai ujung tombak kegiatan pembelajaran di sekolah.

Tantangannya bagi guru adalah bagaimana mereka mampu meramu pola pembelajaran yang sesuai dengan standar isi, proses, penilaian, dan juga pokok-pokok inti Kurikulum Merdeka.

Seperti diketahui, kebijakan Kurikulum Merdeka seringkali diartikan multi tafsir bahwa peserta didik atau siswa bisa belajar dengan bebas.

Tapi, dalam praktiknya guru memiliki peran kunci dalam pembelajaran yang merdeka terutama dalam merancang strategi pembelajaran.

Tantangan yang dihadapi berupa guru bisa adaptif dengan perkembangan teknologi digital yang semakin masif dikombinasikan dengan pembelajaran yang aktif dan kreatif dalam mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.

Harapannya tentu esensi dari pembelajaran itu sendiri tidak luntur. Bukan sekedar mentransfer ilmu tetapi juga menginternalisasi dan menjaga eksistensi nilai-nilai luhur.

Melihat tantangan tersebut, Tim Pengabdian Departemen Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) mencoba memberi wawasan baru bagi guru dalam menghadapi tantangan sebagai guru merdeka.

Ketua Tim Pengabdian, Dr. Raden Bambang Sumarsono, S.Pd, M.Pd yang juga didampingi akademisi lain yakni Dr. Rochmawati, M.Pd, Dedi Prestiadi, S.Pd.I, M.Pd, dan Wildan Zulkarnain, S.Pd, M.Pd menggelar pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru.

Menggandeng Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Bantur Kabupaten Malang yang diikuti oleh guru Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Bantur.

Menekankan pada implementasi Kurikulum Merdeka pada aktivitas pembelajaran di sekolah secara komprehensif.

Penjabaran sederhana tiga pendekatan tersebut yakni input berkaitan dengan pengenalan dan pemahaman wawasan kepada guru tentang Kebijakan Kurikulum Merdeka.

Sementara pada proses adalah guru mendapat pendampingan dari mulai menyusun rencana pembelajaran, media pembelajaran, hingga evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Merdeka.

Terakhir adalah output yakni produk dari kegiatan pendampingan yang dilakukan tim pengabdian pada aspek proses.

Raden Bambang berharap melalui kegiatan pelatihan tersebut dapat membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah.

"Hasil dari kegiatan ini mampu memberikan pemahaman terhadap para peserta dan gambaran yang lebih jelas terkait implementasi Kurikulum Merdeka," ungkap Raden Bambang.

Pengawas SD Wilayah Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, Istiharsi, M.Pd merasa senang dengan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan.

Menurutnya perlu ada sinergi yang baik antara perguruan tinggi dengan sekolah terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang masih menjadi tantangan bagi sekolah.

"Tentu melalui kegiatan seperti ini akan membantu guru secara paripurna dan tuntas dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," jelas Istiharsi. (*)

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Bagus Rachmad Saputra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu