x

Ilustrasi Dunia Digital. Karya: Gerd Altmann dari Pixabay.com

Iklan

Kasdin Basri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Desember 2022

Senin, 21 Agustus 2023 20:21 WIB

Gen Z, Mengungkap Potensi Besar di Balik Citra Lemah

Gen Z juga telah diberi label sebagai generasi yang rapuh karena terlalu terikat pada teknologi. Mereka dianggap kurang tahan terhadap tekanan hidup. Apakah pandangan ini benar adanya? Ayo, kita gali potensi tersembunyi mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketika kita berbicara tentang Generasi Z, atau yang sering disebut sebagai Gen Z, merujuk pada individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Ini adalah generasi yang lahir dan tumbuh di tengah gemuruh teknologi yang merubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan belajar. Ponsel pintar, media sosial, internet, semuanya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.

Gen Z juga telah diberi label sebagai generasi yang rapuh, terlalu terikat dengan teknologi, dan kurang tahan terhadap tekanan hidup. Namun, apakah pandangan ini benar adanya? Kali ini kita akan menjelajahi dan menggali lebih dalam untuk mengungkap potensi luar biasa yang tersembunyi di balik citra lemah yang melekat pada Gen Z.

Ketika Gen Z disebut sebagai generasi yang terlalu bergantung pada teknologi, kita seharusnya melihat ini dari sudut pandang yang lebih positif. Mereka adalah generasi pertama yang tumbuh dan berkembang dengan perangkat teknologi canggih yang merajai dunia. Pemahaman mendalam mereka tentang teknologi tidak hanya sebatas penggunaan sederhana, tetapi juga meliputi pemahaman mendalam tentang cara teknologi beroperasi. Kita berbicara tentang kemampuan untuk menguasai aplikasi, platform, dan perangkat dengan begitu lancar, seperti halnya generasi sebelumnya menguasai membaca atau menulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keterampilan teknologi yang dimiliki Gen Z sangat bernilai di dunia yang semakin terhubung secara digital. Ini memberi mereka akses ke informasi dalam hitungan detik, memungkinkan mereka untuk terus belajar dan berkembang, serta menjelajahi dunia tanpa harus meninggalkan rumah. Apa yang seringkali dianggap sebagai ketergantungan pada layar, sesungguhnya adalah keterampilan yang tak tergantikan dalam menghadapi era yang terus berubah ini.

Dalam suasana yang kaya akan inovasi dan perubahan, Gen Z bangkit sebagai pionir dalam melampaui batasan-batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka memiliki pandangan yang segar dan berani, siap untuk menantang norma-norma yang ada. Kreativitas yang melimpah dalam diri Gen Z mendorong mereka untuk berpikir di luar kotak dan mencari solusi yang tak terduga bagi masalah yang ada.

Dari dunia seni hingga teknologi, Gen Z telah membuktikan kemampuan mereka dalam menciptakan konten yang orisinal dan menarik. Kita melihatnya dalam bentuk video pendek yang viral di platform media sosial, karya seni yang menggugah perasaan, dan inovasi teknologi yang merespons kebutuhan masyarakat. Dengan kemampuan ini, Gen Z telah menjadi kekuatan trengginas dalam memecahkan tantangan yang kompleks dan memberikan ide-ide yang merevolusi cara kita melihat dunia.

Namun seringkali muncul pandangan bahwa Gen Z adalah generasi yang rapuh dan terlalu sensitif, tetapi pandangan ini seringkali mengabaikan potensi mereka sebagai agen perubahan sosial. Generasi ini menunjukkan kesadaran sosial yang menginspirasi terhadap isu-isu global yang kompleks. Mereka peduli tentang lingkungan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan keadilan sosial. Aktivisme dalam bentuk protes, kampanye daring, dan partisipasi dalam gerakan-gerakan yang mendukung perubahan positif adalah bukti konkret dari bagaimana Gen Z mengambil tanggung jawab untuk membentuk dunia yang lebih baik.

Selanjutnnya pendidikan sebagai batu loncatan menuju masa depan yang sukses, dan Gen Z memahami bahwa belajar bukanlah hanya tentang duduk di ruang kelas. Mereka memiliki akses tak terbatas ke sumber daya pembelajaran online, termasuk kursus daring, tutorial video, dan platform edukatif interaktif. Ini memberi mereka kesempatan untuk belajar mandiri, mengejar minat pribadi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja modern.

Pada akhirnya, Gen Z mampu memanfaatkan internet sebagai lembaga pendidikan global, mengatasi keterbatasan geografis dan ekonomi yang seringkali menjadi penghalang dalam akses pendidikan berkualitas. Mereka mengambil inisiatif untuk mengejar pengetahuan dan keterampilan, membangun fondasi untuk karier yang sukses dan memuaskan.

Sebagai penutup, Generasi Z membuktikan bahwa mereka jauh lebih dari sekadar anak muda yang terlalu fokus pada teknologi. Potensi besar yang mereka miliki terlihat dalam kemahiran teknologi yang mendalam, kreativitas yang tak terbendung, kesadaran sosial yang menggerakkan, dan semangat untuk belajar mandiri. Citra mereka sebagai generasi yang "lemah" terbantahkan oleh prestasi dan kontribusi nyata yang mereka buktikan. Sebagai masyarakat dan pemimpin, penting bagi kita untuk mengenali dan memberikan dukungan kepada Gen Z dalam mengembangkan bakat dan potensi penuh mereka. Hanya dengan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang, kita dapat menjamin masa depan yang cerah dan inovatif bagi generasi yang penuh potensi ini.

Ikuti tulisan menarik Kasdin Basri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

14 jam lalu

Terpopuler