x

Kondisi polusi yang sudah mencemari lingkungan memberi dampak semakin buruk bagi bumi. Ada upaya yang dilakukan manusia untuk mengembalikan alam yang lebih sehat dan bersahabat.

Iklan

Yudha Kurniawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Agustus 2023

Senin, 28 Agustus 2023 13:42 WIB

Memanfaatkan Perdagangan Karbon untuk Perhutanan Sosial

 Pengukuran dan verifikasi kredit karbon yang akurat memerlukan kapasitas teknis dan sumber daya yang memadai.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejak September 2021, perdagangan karbon hutan merupakan mekanisme  proyek konservasi hutan atau pengurangan emisi gas rumah kaca di hutan dapat menghasilkan kredit karbon. Kredit karbon ini kemudian dapat diperdagangkan di pasar karbon internasional. Dalam konteks perhutanan sosial, alternatif pendanaan seperti ini dapat menjadi peluang untuk mendukung pengembangan dan keberlanjutan kegiatan perhutanan sosial setelah mendapatkan legitimasi dan mengalami kendala sumber daya.

Pembiayaan alternatif melalui perdagangan karbon hutan berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat adat atau kelompok masyarakat yang mengelola hutan secara sosial. Proyek perhutanan sosial yang fokus pada pelestarian hutan atau pengurangan emisi di hutan dapat mengklaim kredit karbon atas upaya mereka mengurangi emisi gas rumah kaca atau menjaga stok karbon di hutannya.

Perdagangan karbon hutan beroperasi melalui mekanisme “kompensasi” dalam sistem pasar karbon.Pemerintah yang berwenang atau organisasi internasional menerbitkan kredit karbon atau sertifikat untuk proyek yang terbukti mengurangi emisi atau meningkatkan stok karbon di hutannya. Kredit karbon ini dapat diperdagangkan di pasar karbon dengan negara atau perusahaan yang ingin mengurangi emisinya sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan perubahan iklim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, agar perdagangan karbon hutan berhasil, sejumlah tantangan harus diatasi. Beberapa dari mereka adalah

  1. Pengukuran dan verifikasi: Penting untuk mengukur secara akurat jumlah karbon yang tersimpan di hutan dan menunjukkan bahwa upaya konservasi hutan telah berhasil dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
  2. Legalitas dan pengakuan hak masyarakat: Untuk dapat mengakses pasar karbon, proyek perhutanan sosial harus legal dan diakui oleh otoritas lokal serta mengakui hak masyarakat dalam mengelola sumber daya hutan.
  3. Biaya awal dan biaya administrasi: Untuk mendapatkan legitimasi, melakukan pengukuran karbon dan memenuhi persyaratan verifikasi bisa memakan banyak biaya dan waktu sebelum proyek benar-benar menghasilkan kredit karbon yang layak secara komersial.
  4. Volatilitas harga karbon: Harga kredit karbon dapat berfluktuasi di pasar internasional, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan dari perdagangan karbon hutan.

Meskipun terdapat tantangan, pendanaan alternatif melalui perdagangan karbon hutan menawarkan potensi yang menarik bagi masyarakat dan pengelola hutan sosial untuk mendukung upaya perlindungan lingkungan dan pembangunan perhutanan sosial.

Pemanfaatan perdagangan karbon untuk perhutanan sosial dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan. Perhutanan sosial adalah suatu pendekatan pengelolaan hutan di mana masyarakat adat atau kelompok masyarakat lokal memiliki dan mengelola hutan secara lestari. Perdagangan karbon dapat menjadi sumber pendanaan alternatif yang mendukung upaya perhutanan sosial untuk melindungi hutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kesejahteraan manusia.

Berikut beberapa manfaat penggunaan perdagangan karbon untuk perhutanan sosial, yaitu:

  1. Pendanaan tambahan: Dengan berpartisipasi dalam bisnis karbon, proyek perhutanan sosial dapat mengakses sumber pendanaan tambahan yang dapat digunakan untuk mendukung konservasi hutan dan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. Pendanaan ini dapat digunakan untuk melatih masyarakat mengenai teknik pengelolaan hutan lestari, mendukung infrastruktur atau program sosial lainnya.
  2. Pelestarian hutan didorong: Program perdagangan karbon yang mendorong perhutanan sosial berfokus pada konservasi hutan dan mengurangi laju deforestasi atau degradasi hutan.Semakin tinggi stok karbon di hutan, semakin banyak pula kredit karbon yang dapat dihasilkan dan dipertukarkan.
  3. Mendukung komunitas lokal: Pendapatan perdagangan karbon dapat dialihkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam pengelolaan hutan.Hal ini dapat meningkatkan taraf hidup mereka, mengurangi kemiskinan dan memberdayakan masyarakat untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
  4. Pengakuan internasional: Melalui perdagangan karbon, proyek perhutanan sosial dapat memperoleh pengakuan internasional atas upayanya mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.
  5. Menyediakan jasa ekosistem dan lingkungan hidup: Konservasi hutan melalui perhutanan sosial juga dapat menyediakan ekosistem yang kaya dan beragam serta jasa lingkungan seperti regenerasi air, pengendalian banjir dan habitat bagi keanekaragaman hayati.

Namun, penting untuk dicatat bahwa perdagangan karbon hutan juga menghadirkan tantangan seperti yang disebutkan sebelumnya. Pengukuran dan verifikasi kredit karbon yang akurat memerlukan kapasitas teknis dan sumber daya yang memadai. Selain itu, fluktuasi harga karbon di pasar internasional dapat memengaruhi pendapatan yang dihasilkan oleh proyek perhutanan sosial. 

Untuk memaksimalkan manfaat perdagangan karbon untuk perhutanan sosial, diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat lokal, LSM, dan sektor swasta untuk mengembangkan proyek yang berkelanjutan dan berdampak positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Sumber Tulisan: https://reddplus.kalbarprov.go.id/publikasi/PUBLIKASI20220920101012.pd

Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/pin/362680576225790302/

 

Ikuti tulisan menarik Yudha Kurniawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

12 jam lalu

Terpopuler