x

Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono

Iklan

MUUFI

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Oktober 2022

Jumat, 15 September 2023 10:03 WIB

Politik yang Dinamis dan Nilai Kepemimpinan Islam Terdahulu

Memang begitulah politik yang begitu dinamis, bergerak dalam bayangan nafsu dan keserakahan. Apapun bisa terjadi apabila teradapat bagian yang lebih menguntungkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ramai benar hari belakangan ini dengan pemberitaan tokoh politik, kolom kolom media massa, media online dan media lainnya diisi dengan pergejolakan politik menuju pilpres 2024. Semua narasi terisi penuh dengan intrik-intrik para pelaku politik, mulai dari perpindahan koalisi, peta calon presiden dan wakil presiden yang masih tarus berubah menjadikan politik saat ini begitu menarik. Semua mata tertuju pada hal tersebut.

Baru-baru ini tentu yang sangat menyita perhatian ialah manuver dalam tanda petik yang dilakukan oleh bakal calon presiden yang di usung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Anies Baswedan . Mereka yang sebelumnya santer mengandeng AHY dari partai Demokrat sebagai pendamping akhirnya memindahkan Pelabuhannya pada Muhaimin Iskandar yang notabene adalah ketua partai PKB yang kemudian berkoalisi bersama PKS, Nasdenm dan PKB. Sontak hal tersebut membuat gaduh peta perpolitikan bakal calon presiden di 2024.

Terbaru ialah tuduhan Demokrat yang disampaikan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) Ketua Majelis Tinggi partai Demokrat yang menggap seorang Anies Baswedan tidak jujur, tidak Amanah dan menghianati kesepakatan yang mereka bangun bersama yaitu menjadikan AHY sebagai wakil presiden mendampingi Anies.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut SBY apa yang dilakukan oleh anies ialah bentuk keingkaran seorang muslim dengan teladan para pemimpin Islam, terutama Nabi Muhammad SAW yang mempunyai sifat siddiq dan amanah. masih belum menjadi presiden sudah berkhianat bagaimana jika menjadi presiden maka rakyatpun akan dikhianiti oleh Anies begitu kira-kira narasi SBY. Dengan hal tersebut pula Demokrat secara tersirat memutus koalisinya bersama NASDEM

Memang begitulah politik yang begitu dinamis bergerak dalam bayangan nafsu dan keserakahan, apapun bisa terjadi apabila teradapat bagian yang lebih menguntungkan. Politik menjadikan pertemanan hilang tak berbekas, namun kadang bisa juga Kembali kepangkuan. Politik menjadikan lawan dianggapkan jadi kawan. Politik mencari keuntungan, mana yang lebih dapat diandalkan sementara yang kurang berguna dicampakkan begitu saja. Seperti provokator saya jadinya tapi tidak ini ialah fakta yang dapat kita baca. Ekosistem politik begitula adanya dimanapun kita berdiri saat ini politik sangat kejam.

Namun yang harus diingat ialah sebagai seorang yang beragama, seorang yang Islam ia memegang teguh pedoman sebagai landasan perjalan yaitu Alquran dan Hadits. Disitula tempat kembalinya koreksi diri apabila tidak sesuai ,kepada Allah sajalah kita meminta petunjuk. Maka Sejarah perpolitikan para pemimpin Islam pada masa lalu mesti dijadikan rujukan. Kesahajaan diri mereka mesti dijadikan panutan bagi pemimpin bangsa sekarang.

Nabi tidak sama dengan dengan kita sekarang, para sahabat pun jauh berbeda, zamannya juga tidak lagi. Begitulah kira-kira pandangan manusia yang menjadi pemimpin sekarang melihat Sejarah kemimpinan dimasa lalu. Mereka menilai Sejarah hanya sebatas Sejarah perubahan zaman membawa pola kempimpin yang berbeda, namun yang perlu dicermati ialah nilai-nilai yang berlandaskan Islam, kepunyaan sifat jujur, adil dan yang mengatur kebaikan bagi diri seorang pemimpin dan orang-orang yang dipimpin.

Nilai itulah yang sepatutnya dimiliki dan tertanam dan juga mekar bagi para pemimpin muslim di Indonesia saat ini. menyosong nilai pancasila yaitu Indonesia yang berkeadilan bagi seluruh rakyatnya, sejahterah pula kehidupan orang-orangnya, bersatu dan maju meskipun terlingkup dalam keberagaman. 

 

Ikuti tulisan menarik MUUFI lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 jam lalu

Terpopuler