x

Sastra berperan penting dalam pendidikan karakter karena pada dasarnya karya sastra membicarakan berbagai nilai hidup dan kehidupan yang berkaitan langsung dengan pembentukkan karakter manusia.

Iklan

Ida Bagus Weda Wigena

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Selasa, 19 September 2023 06:51 WIB

Optimalisasi Pembangunan Karakter Mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing

Artikel ini adalah hasil desimenasi pemikiran lama, yang ternyata hingga saat ini menjadi semakin menantang dan darurat untuk dievaluasi khususnya dalam bidang pendidikan. Generasi kontemporer secara sadar maupun tidak sadar sudah mengalami kegilaan akibat media sosial, lingkungan yang abstra dan ancaman AI di masa depan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia sebagai negara berkembang merupakan sebuah negara yang masih dalam proses pembenahan pada berbagai bidang. Bidang pengembangan sumber daya manusia salah satu yang perlu dibenahi dalam rangka kemajuan serta peningkatan daya saing antar negara-negara di dunia internasional. Menurunnya kualitas moral dikalangan peserta didik merupakan salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan dicarikan solusinya. Menurunnya kualitas moral dikalangan peserta didik atau siswa ditunjukkan dengan sikap dan perilaku mulai dari yang paling sederhana yaitu mencontek saat ulangan/ujian hingga sikap atau perilaku seperti tawuran dan “kenakalan” yang perlu mendapat perhatian yang serius.

Kualitas moral berhubungan dengan karakter, dengan kata lain permasalahan menurunnya kualitas moral sama dengan memudarnya karakter dikalangan siswa atau peserta didik serta masyarakat khususnya di Indonesia. Sistem pendidikan nasional menunjukkan adanya tujuan untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter berlandaskan Pancasila. Tujuan tersebut memberikan arti bahwa pendidikan karakter sudah dijadikan landasan dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia.

Memudarnya karakter manusia Indonesia merupakan cerminan dari ketidakberhasilan pelaksanaan pembangunan karakter di Indonesia. Sekolah sebagai lembaga formal utama dalam pengembangan karakter memiliki peranan yang sangat besar terhadap pembangunan karakter generasi muda penerus bangsa agar mampu menjadi manusia yang berakhlak mulia serta memiliki daya saing. Sehingga pembangunan karakter manusia Indonesia seharusnya lebih dioptimalkan dan diutamakan demi tercapainya tujuan-tujuan nasional bangsa Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), masyarakat ASEAN khususnya di Indonesia dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi dari berbagai aspek termasuk pembangunan karakter. Sehingga, sangat penting untuk melaksanakan optimalisasi character building dalam rangka mewujudkan masyarakat yang  berkarakter dan berdaya saing.

Ditinjau dari asal kata, karakter berasal dari bahasa Yunani yang dapat diartikan sebagai menerapkan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan (action) dan tingah laku (Kemendiknas, 2010). Karakter dapat diartikan sebagai suatu tindakan, sikap, dan tingkah laku berlandaskan pada norma dan nilai kebaikan. Sebagai upaya mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, maka pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional (Pusat Kurikulum Kemendiknas, 2011).

Berdasarkan hal tersebut, pembangunan karakter khususnya bagi generasi muda Indonesia menjadi suatu hal yang wajib dilaksanakan. Diperlukan upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter pada generasi muda Indonesia agar mampu menjadi manusia yang memiliki daya saing di dunia internasional.

 Nilai karakter murupakan cerminan dari moralitas. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya) (Kemendiknas, 2010). Terdapat beberapa pendapat mengenai pentingnya nilai karakter. Menurut Muslich (2013) pentingnya nilai karakter dikarenakan karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas karakter yang dimiliki SDM bangsa tersebut. Mengembangkan nilai karakter sejak dini merupakan sebuah kunci untuk menciptakan kesuksesan berkehidupan sosial di masa depan nanti.

Tingkah laku seseorang menunjukkan karakternya. Begitu pula dengan eksistensi suatu bangsa ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Jika seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, dapat dikatakan orang tersebut memiliki perilaku buruk atau berkarakter buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, bertanggung jawab, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia atau baik. Istiah karakter juga erat kaitannya dengan ‘personality‘. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter‘ (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral (Direktorat Ketenagaan, 2010). Sehingga, pengembangan nilai-nilai karakter memiliki arti penting dalam membentuk individu yang berkarakter baik sesuai dengan kaidah moral dengan muara akhir berupa sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.

Pentingnya nilai karakter juga diungkapkan oleh Bukit (2011) yaitu, kemajuan teknologi berdampak pada menurunnya nilai-nilai moral dan karakter anak bangsa sehingga bangsa Indonesia dikhawatirkan kehilangan karakter dan jati diri. Penguasaan teknologi dan mampu berkomunikasi dan berkompetisi di dunia internasional merupakan suatu kebanggaan, namun tentunya harus diimbangi dengan penanaman nilai-nilai luhur bangsa agar tercipta generasi yang pintar dan berakhlak mulia dan memiliki karakter kepribadian positif.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan beberapa simpulan mengenai pentingnya pembahasan mengenai pembangunan karakter diantaranya pertama, nilai karakter sangat berperan dalam memajukan suatu bangsa, bangsa yang hebat adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkarakter dan mampu mengimbangi antara pengetahuan dan akhlak mulia. Kedua, sistem pendidikan khususnya di sekolah sangat berpengaruh terhadap pengembangan karakter seseorang. Ketiga, penanaman nilai-nilai karakter sangat penting untuk menumbuhkan generasi yang pintar dan berakhlak mulia serta dapat bersaing di dunia internasional

Menurut Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan (2011) rancangan pembangunan untuk meningkatkan daya saing bangsa salah satunya adalah melalui pendidikan karakter bangsa. Selain itu, pelaksanaan pembanguan karakter pada gilirannya akan membentuk jati diri bangsa yang sejati, yaitu jati diri yang sesuai dengan agama, nilai-nilai luhur Pancasila, budaya bangsa, dan tujuan pendidikan nasional. Jati diri yang sejati inilah merupakan daya saing bangsa atau keunggulan kompetitif yang tidak tertandingi (Sudarmanto, 2011).

Pendapat lain yaitu menurut Huda (2012) usaha untuk meningkatkan mutu dan daya saing sebuah bangsa salah satunya yaitu dengan membangun karakter masyarakat. Bangsa Indonesia diharapkan mampu bersaing di dunia Internasional namun tidak boleh lepas dari jati diri bangsa Indonesia, oleh karena itu pendidikan dan pembangunan karakter warganegara menjadi suatu hal yang utama dan sangat penting untuk dilaksanakan.

Pendapat tersebut mencontohkan bahwa pembangunan karakter warganegara sebuah bangsa sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan daya saing sebuah bangsa. Optimalisasi pembangunan karakter dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, namun cara yang paling sederhana adalah pendidikan karakter di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Optimalisasi pembangunan karakter bisa berjalan dengan baik jika seluruh komponen masyarakat mau bekerja sama dalam melaksanakan program tersebut. Bila pembangunan karakter tersebut berhasil, dampak yang muncul adalah terciptanya masyarakat yang beradab dan memiliki kualitas serta daya saing yang tinggi.

Pembangunan karakter di Indonesia dirasa belum menunjukkan hasil yang optimal, terbukti masih adanya kasus yang menunjukkan adanya penurunan kualitas moral warga negara Indonesia. Optimalisasi pembangunan karakter dalam rangka mewujudkan bangsa yang berdaya saing merupakan suatu hal yang cukup sulit dilaksanakan namun harus dilaksanakan. Hal yang paling sederhana yang dapat dilaksanakan dalam rangka pembangunan karakter adalah melalui pendidikan karakter sejak dini baik melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Harapan kedepannya mengenai pembangunan karakter bangsa Indonesia adalah sebagai warga negara hendaknya mampu berpartisipasi dalam pembangunan karakter masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah niscaya dapat meningkatkan dan mengoptimalkan pembangunan karakter masyarakat Indonesia demi terciptanya bangsa Indonesia yang religius, saling menghormati, bersatu, pemerintahan yang bersih, dan berkeadilan sosial serta mampu menjadi bangsa yang memiliki daya saing tinggi dan disegani di dunia internasional.

 

 

Rujukan

Bukit, Seriwati. 2011. Pendidikan Karakter. Medan: Balai Diklat Keagamaan.

Direktorat Ketenagaan. 2010. Kerangka Acuan Pendidikan Karakter, Tahun Anggaran 2011. Jakarta: Dirjendikti Kemendiknas.

Huda, Syamsul. 2012. Pendidikan Karakter Bangsa dalam Perspektif Perubahan Global. Jurnal Media Akademika, Volume 27, Nomor 3 (hlm. 359-385).

Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. 2011. Rancang Bangun Peningkatan Daya Saing SDM Indonesia. Jurnal Info Kajian Bapenas Volume 8, Nomor 2 (hlm. 1-9).

Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendiknas.

Muslich, Mansur. 2013. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Pusat Kurikulum Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.

Sudarmanto, Gunawan. 2011. Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing Bangsa Melalui Pendidikan Karakter. Makalah disampaikan pada sidang luar biasa senat Universitas Lampung dalam Acara Dies Natalis Ke-46 Universitas Lampung, tanggal 22 September 2011.

Ikuti tulisan menarik Ida Bagus Weda Wigena lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 jam lalu

Terpopuler