x

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan terlibat dalam program Matching Fund-Kedaireka yang dikonversi menjadi MBKM.

Iklan

Daniel Hermawan (Universitas Katolik Parahyangan)

Universitas Katolik Parahyangan
Bergabung Sejak: 22 September 2023

Jumat, 22 September 2023 13:09 WIB

Lewat Kedaireka, Binong Pun Berseri

Terbukti, program Matching Fund 2022 berhasil mengantarkan Kampung Wisata Binong mendapatkan penghargaan 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Semoga program Kedaireka terus berlanjut dan membangun ekosistem inovasi yang berkesinambungan di Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Tetenong, teh telang Binong rasanya segar diminum di siang hari..."

"Mie Kocok Bu Lilis, nikmat dan menggugah selera..."

"Belanja rajut, yuk ke Kampoeng Radjoet saja..."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Cerita dari Binong memberi gambaran bahwa perubahan sosial tidak serta merta menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga insan perguruan tinggi. Tak heran kolaborasi pentahelix menjadi istilah yang jamak diperbincangkan untuk menunjang ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Kampung Wisata Binong berhasil dinobatkan sebagai 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 melalui pendampingan intensif dalam rekacipta berjudul "Penguatan Branding dan Customer Experience Kampung Wisata Rajut
Binong Jati Berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment)".

Kemitraan dengan Kampung Wisata Binong terjalin sebelum proses seleksi Matching Fund 2022 terjadi, di mana Universitas Katolik Parahyangan telah menyelenggarakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam bentuk Proyek Desa MBKM di Kelurahan Binong. Kolaborasi yang telah terjalin ini menjadi dasar yang kuat untuk menyambung kolaborasi yang lebih strategis melalui program Matching Fund.

Tahapan demi tahapan kami lalui, mulai dari melakukan pendaftaran di akun Kedaireka, melakukan unggah dokumen, menunggu hasil verifikasi dokumen, mengikuti pitching, melakukan verifikasi kelayakan, menunggu penetapan pemenang, hingga akhirnya ditetapkan sebagai pemenang. Proses yang panjang ini terbayar dengan kerja sama mitra yang baik, sehingga capaian yang ditetapkan untuk program Matching Fund ini dapat tercapai dengan baik.

Rekacipta yang diusung merupakan sebuah rekayasa sosial yang diciptakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra tentang pengelolaan desa wisata, khususnya dalam konteks kampung wisata. Sebagai desa wisata berstatus rintisan yang baru diresmikan tahun 2021, momentum Matching Fund menjadi sarana yang strategis untuk mengembangkan Kampung Wisata Binong secara aktif berbasis kapabilitas lokal yang dimiliki.

Melalui 5 kegiatan utama, yakni Capacity Building, Kunjungan Praktik Baik ke Desa Wisata Pentingsari, Penyusunan Bahan Ajar, Publikasi Karya Ilmiah, dan Diseminasi Program, Matching Fund berhasil meningkatkan IKU perguruan tinggi dengan capaian yang diperoleh dan kapabilitas mitra dalam melakukan pengelolaan kampung wisata yang lebih professional dan adaptif, khususnya dalam konteks CHSE yang saat itu masih diwarnai dengan pandemi COVID-19. Gambaran umum dan cuplikan kegiatan Matching Fund 2022 dapat disimak di video YouTube sebagai berikut https://www.youtube.com/watch?v=0elhIc2WXHM.

Saat ini, Kampung Wisata Binong telah secara mandiri mengelola aktivitas dan proses bisnis yang mereka miliki dengan kampanye bertajuk Merajut Asa Kita yang bisa dicek di https://www.instagram.com/merajut_asa_/. Selain itu, profil dari Kampung Wisata Binong dapat dikunjungi di https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/_binong. Bahkan Matching Fund yang diperoleh di tahun 2022 membuka jalan bagi Kampung Wisata Binong untuk mendapatkan pendanaan dari CSR Pertamina untuk peningkatan infrastruktur yang ada, mulai dari sign system dan aneka RPJM yang telah disusun selama proses rekacipta berlangsung.

Karya ilmiah yang diciptakan dari program Matching Fund juga dapat disimak dalam bentuk jurnal pengabdian kepada masyarakat di http://engagement.fkdp.or.id/index.php/engagement/article/view/1229 dan buku referensi di https://deepublishstore.com/shop/buku-glocal-village/.

Binong kini tidak lagi menjadi entitas yang bingung dalam melangkah, tetapi juga dapat bergerak secara mandiri menjemput asanya lewat Kedaireka. Melalui Kedaireka, akses informasi dan kolaborasi menjadi terbuka lebar, serta membangun kemitraan dan jejaring yang lebih luas bagi kedua belah pihak. Mahasiswa yang terlibat dalam MBKM dalam program Matching Fund pun mendapat kesempatan untuk berinteraksi dan membangun mitra secara lebih intens.

Terima kasih Kedaireka untuk kesempatan kolaborasi yang lebih berdampak melalui pendanaan yang diberikan dalam program Matching Fund dan semoga program-program Kedaireka dapat senantiasa mendukung ekosistem inovasi yang berkelanjutan antara insan perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI) di Indonesia.

 

 

Ikuti tulisan menarik Daniel Hermawan (Universitas Katolik Parahyangan) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu