x

Iklan

Rusdi Ngarpan

Penulis Indonesiana/ Alumnus UNNES Semarang, berkarya di SMP
Bergabung Sejak: 26 September 2023

Selasa, 17 Oktober 2023 10:10 WIB

Klenik Seputar Pemilihan Bupati Pati

Pilkada Kabupaten Pati, mendatang masih teka teki. Namun, ada beberapa klenik tentang pilkada di Kabupaten di Jawa Tengah ini. Apa saja klenik sehubungan dengan pilkada Pati?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terima kasih sudah bersedia menerbitkan beberapa tulisan saya. Pilkada sudah di depan mata. Banyak daerah belum memiliki kepala daerah definitif. Menunggu hasil pemilu serentak, salah satunya kabupaten Pati. Daerah asal dan tempat saya bekerja mencari penghasilan. Mau tidak mau saya mengikuti perkembangan pemilihan kepala daerah tersebut. Ada hal yang perlu saya nyinyirkan sehubungan pemilihan bupati di Kabupaten Pati ini. Apa saja sih? Simak aja deh.

1. Pati dibelah oleh Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana

Kabupaten Pati terdiri atas wilayah utara dan selatan sungai Silugonggo atau sungai Juwana. Emang sih. Awalnya berupa selat Muria yang mengalami pendangkalan sehingga membentuk sungai seperti saat ini. Karakter masyarakat antara utara dan selatan pun berbeda. Termasuk penghasilan dan pandangan hidupnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut sejarah wilayah Kabupaten Pati ini pernah berdiri kerajaan seperti Parang Garuda di sisi selatan sungai Juwana dan kerajaan Carangsoka di sisi utara. Kedua kerajaan tersebut terlibat peperangan dan akhirnya terjadi penyatuan menjadi Kadipaten Pesantenan dan berubah menjadi Kadipaten Pati di kemudian hari.

Jika kita pergi ke wilayah kecamatan Sukolilo di sebelah selatan Kudus, ditemui sebuah desa bernama Prawoto. Desa tersebut merupakan bekas keraton Demak pasca Sultan Trenggono wafat. Sebab Sunan Prawoto atau Bagus Mukmin tersebut merupakan putra Sultan Trenggono, Raja terakhir Demak Bintoro. Sunan Prawoto meninggal dunia dalam perebutan kekuasaan dengan Arya Penangsang dari Jipang Panolan di wilayah Cepu sekarang. Di Prawoto terdapat situs seperti kraton, tamansari, masjid dan lain-lain yang menunjukkan bahwa desa tersebut dulunya pusat pemerintahan.

Dalam kemajuan jaman, masyarakat utara memiliki pekerjaan yang beragam dibandingkan orang wilayah selatan. Apapun itu, mereka tetap masyarakat yang maju dan majemuk.

2 Pendapa Kabupaten Pati Menghadap ke Arah Tenggara

Setelah adanya penyatuan dua kerajaan setingkat kadipaten, dan berdiri Kadipaten Pesantenan di Dukuh Kemiri desa Sarirejo oleh Raden Kembang Jaya yang bergelar Jaya Kusuma. Pendapa Kabupaten di Kemiri menghadap ke arah Timur. Itu bisa dilihat pada situs Genuk Kemiri di desa Sarirejo, Pati. Kemudian, pemerintahan digantikan oleh Raden Tambra, putra Jaya Kusuma. Raden Tambra ini menjadi adipati bergelar Raden Tambranegara. Blio memindahkan pusat pemerintahan dari Kemiri ke Kaborongan dan mengubah nama kadipaten dari Pesantenan menjadi Pati. Makam Radan Tambra ada di sebelah timur Pendapa Kabupaten Pati saat ini. Pendapa Kabupaten Pati ternyata menghadap ke arah Tenggara.

Berdasarkan hal tersebut, saya pernah mendapatkan cerita dari tokoh spiritual di wilayah Pati bahwa Bupati Pati berasal dari daerah di mana pendapa kabupaten Pati menghadap. Artinya mereka akan menjadi bupati Pati jika berasal dari wilayah di sebelah tenggara dan timur pendapa. Wilayah itu adalah Kecamatan Juwana, Jakenan, Jaken, Winong dan Pucakwangi. Benar salahnya, hanya Tuhan yang tau. Hehehe.

3 Bupati Pati berasal dari sisi timur

Berdasarkan arah hadap pendapa kabupaten, Bupati Pati berasal dari wilayah timur. Wilayahnya sudah saya sebut di atas. Selama ini Bupati Pati yang dipilih langsung emang berasal dari sisi timur. Pertama Bupati Tasiman yang memerintah Pati selama dua periode berasal dari Growong, Juwana. Setelah itu, Bupati Haryanto juga dua periode berasal dari Raci, Batangan. Juwana dan Batangan adalah wilayah di sisi timur. Sementara calon bupati yang berasal dari selatan dan utara sampai saat ini belum menang pilkada untuk menjadi Bupati Pati.

4 Wahyu keprabon ada di sebelah timur kabupaten

Sehubungan dengan arah hadap pendapa dan sejarahnya, ternyata wahyu keprabon ada di sisi timur pendapa.  Apakah calon bupati Pati nanti berasal dari sisi timur? Secara geografis, jumlah masyarakat Pati sebagian besar berada di sisi selatan sungai Juwana. Artinya peluang besar untuk menjadi pemenang calon Bupati Pati jika berasal dari sisi selatan sungai Juwana. Namun, selama ini calon Bupati berasal dari sisi timur kabupaten dan wakil bupati dari daerah utara.

Seperti saat Haryanto menjadi bupati, wakilnya berasal dari utara. Periode pertama, wakilnya Budiono dan periode kedua, wakilnya Saiful Arifin. Sementara ketika Tasiman menjadi bupati, periode pertama wakilnya Kotot Kusmanto dari sisi utara dan periode kedua wakilnya Kartina Sukawati dari wilayah Jakenan.

Berdasarkan klenik dan ilmu titen masyarakat Jawa, bahwa wahyu keprabon bupati Pati ada di sisi timur pendapa. Entah bagaimana dengan pilkada tahun 2024 nanti. Kita tunggu saja.

Ikuti tulisan menarik Rusdi Ngarpan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu