Juxtaposisi adalah Karya Anak Bangsa pada Pekan Kebudayaan Nasional
Akhir pekan Oktober ini menjadi pekan kebudayaan nasional atau biasa disebut PKN dimulai dari tanggal 20-28 Oktober 2023. Galeri nasional sebagai kolaborator yang terlibat dalam PKN 2023. Adanya PKN bisa menjadi ruang bagi anak bangsa yang memiliki karya untuk dipamerkan kepada publik, waktu temu bersama teman dengan mengenal budaya, saling bertukar pikiran, dan pengetahuan. Banyak sekali karya anak bangsa yang unik dan menarik dipamerkan dalam agenda ini. Mengunjungi pekan kebudayaan Nasional juga dapat membangunkan kembali jiwa nasional pada diri.
Juxtaposisi menjadi salah satu karya anak bangsa yang cukup menarik perhatian. Letak Juxtaposisi tepat berada di sebelah kanan setelah memasuki gedung PKN pada Galeri Nasional. Karya ini mencakup dari beberapa komponen diantaranya; Penggiling Gabah Tradisional, Multiplek, Kayu, Besi, TV 43inc, Sensor Gerak, Bellay, Gear Box, Rantai, Roda Caster, Generic Kontak, Tangan Kayu, Sendok Garpu Piring, Palu, Jeruji Pagar, Mdf, Lampu Led. Semua benda ini disusun sedemikian rupa sehingga menjadi karya yang menciptakan efek visual dan memiliki makna mengenai waktu, ruang dan pertanian.
Karya ini menekankan pembahasan tentang kolaborasi pertanian yang diterapkan oleh para petani di Desa Susuhan, Kota Kediri. Petani mampu memiliki kendali atas waktu dalam aktivitas pertanian mereka sehingga bisa mengoptimalkan aktivitas petani dan hasil panen.
Juxtaposisi terdapat atas 3 bagian pokok, dimana bagian atas yang dirancang sebagai penghasil suara khas pertanian. Pada bagian tengah terdapat Box yang didepannya berupa tv 43inc dan kayu yang membentuk lingkaran layaknya matahari, dan yang terakhir pada bagian bawah sebagai sensor gerak sebagai penghubung interaksi dengan pengunjung.
Juxtaposisi adalah Karya Anak Bangsa pada Pekan Kebudayaan Nasional
Fungsi dari TV 43inc yaitu untuk menampilkan keadaan persawahan agar suasana yang dapat dilihat oleh pengunjung nampak nyata. lalu pada bagian sebelah TV 43inc terdapat kayu yang berbentuk lingkaran seperti matahari, ini menunjukkan bahwa masa iklim siklus kepercayaan ilmu titen Pranata Mangsa, secara umum terbagi menjadi 4 musim. Diantaranya; musim hujan, musim pancaroba akhir musim hujan, musim kemarau, dan musim pancaroba menjelang hujan. Aktivitas petani tentunya sangat terikat dengan siklus musim. Petani harus memahami serta menghormati siklus alam, sehingga bisa mengatasi permasalahan dari perubahan musim. Tangan kayu pada bagian bawah memiliki makna silaturahmi. Silaturahmi antara pengunjung yang datang dengan petani.
Cara kerja dari karya ini memanfaatkan sensor gerak untuk berinteraksi dengan pengunjung. Apabila ada yang mendekati Juxtaposisi maka akan membuat bagian atas yang terdiri dari perontok bulir padi berputar sehingga menghasilkan suara khas persawahan kletekan untuk pengusiran hama. Selain mengeluarkan suara yang khas, dari putaran perontok padi ini juga mengeluarkan aroma tembakau. Penyebaran aroma tembakau memiliki maksud untuk mengenalkan kota kediri dengan industri tembakau dan pertanian.
Ikuti tulisan menarik Langgeng Mazid lainnya di sini.
