Penyebab Anak Sering Memukul

Minggu, 26 November 2023 09:51 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Memukul adalah perilaku yang tidak terpuji. Namun tidak jarang ketika menjalin pertemanan, anak-anak sering saling pukul dengan temannya. Hal tersebut memang wajar terjadi, namun tidak bisa untuk di diamkan saja.

Tidak heran ketika orangtua memiliki anak, orangtua dibuat was-was oleh tingkah laku anaknya. Ketika mengetahui anak menjadi korban pukul temannya, pasti orangtua akan marah dan sedih. Lalu orangtua akan melaporkan kejadian itu pada pihak sekolah.

Pada pertemanan anak laki-laki sering terjadi adu pukul. Hal tersebut wajar terjadi terutama pada masa taman kanak-kanak. Namun perilaku itu tidak bisa dianggap sepele. Sebagai orangtua dan guru harus segera mengatasi permasalahan tersebut agar tidak terbawa sampai anak dewasa. Anak yang sering memukul jangan langsung diberikan label sebagai anak nakal. Namun ketahui terlebih dahulu penyebab anak sering memukul. Berikut penyebab anak sering memukul:

  1. Mempertahankan yang menjadi miliknya
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika sedang bermain, kemudian ada anak yang merebut mainannya, tidak jarang respon anak adalah langsung memukulnya. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan apa yang menjadi miliknya. Melihat kondisi tersebut sebagai orang dewasa di sekitar anak, harus langsung peka dan melerai kejadian itu agar tidak berkelanjutan. Berikan pemahaman pada teman yang merebut mainan, bahwa harus meminta ijin terlebih dahulu. Dan berikan nasehat pada anak yang memukul bahwa perilaku tersebut tidak baik untuk dilakukan.

  1. Merasa tidak nyaman

Ketika melihat anak kecil, sebagai orang dewasa pasti merasa gemas dan ingin menciumnya. Atau sekedar untuk mengganggunya. Hal tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak. Sehingga tidak heran untuk menyalurkan rasa tidak nyamannya itu anak sering memukul. Terkadang kita sebagai orang dewasa, ketika melihat anak tidak nyaman dan memukul justru semakin ingin mengganggu anak. Padahal hal tersebut tidak baik untuk dilakukan. Sebagai orang dewasa kita juga harus peka bahwa anak sudah merasa tidak nyaman dan lebih baik menghentikan perbuatan tersebut.

  1. Tidak mampu mengungkapkan perasaanya

Tidak jarang anak memukul itu untuk mengungkapkan perasaannya. Ketika anak belum bisa berbicara atau menyampaikan apa yang dirasakan, anak memilih menggunakan fisik untuk menyampaikan pada orang lain. Sebagai orang dewasa di sekitar anak, kita harus tanggap dengan kejadian itu. Dan memahami apa maksud anak tersebut.

  1. Meniru orang lain

Anak adalah peniru ulung. Oleh karena itu sebagai orang dewasa disekitar anak kita harus memberikan contoh yang baik. Sering kali anak melihat orang dewasa disekitarnya memukul orang lain. Hal tersebut bisa memicu anak untuk menirukannya. Karena anak belum mengetahui benar dan salah dari apa yang dilihatnya.

  1. Mengalami hal buruk

Tidak jarang ketika anak mengalami hal buruk dalam satu hari itu akan membuat moodnya memburuk. Karena moodnya buruk maka anak akan melampiaskan dengan memukul. Entah memukul teman atau orang tuanya. Sebagai orang dewasa di sekitar anak, harus sesegera mungkin untuk merespon perilaku tersebut dan mencari tahu alasannya.

 

Membuat label bahwa anak nakal karena sering memukul bukanlah solusi yang tepat. Anak sering memukul pasti ada penyebabnya. Kenali penyebabnya dan carilah solusi yang terbaik. Pada dasarnya semua anak itu baik. Didiklah anakmu sebaik mungkin dan tanamkanlah untuk saling menghargai sesama manusia.

Bagikan Artikel Ini
img-content
hana safitri

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
Lihat semua