x

Pengertian Audit dan Tujuan Investasi yang Perlu Anda Ketahui

Iklan

Helwa Najmy Azkya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Oktober 2023

Kamis, 14 Desember 2023 11:28 WIB

Sustainable Finance: Anomali Investasi yang Tetap Trendi

Sustainable finance merupakan gaya investasi yang tidak hanya melihat tingkat pengembalian, tetapi juga menilai dampak investasi terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam jangka panjang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tidak semua lembaga keuangan dan perusahaan tertarik dengan konsep ini. Selain sulit mengukur return-nya dalam jangka pendek, modal investasinya pun sulit ditakar.

 

Berinvestasi tidak hanya mementingkan tingkat pengembalian, akan tetapi juga harus melihat mengenai dampak kepada alam dan sosial. Salah satu bidang keuangan yang mempertimbangkan faktor lain selain tingkat pengembalian yaitu sustainable finance.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sustainable finance merupakan gaya investasi yang tidak hanya melihat tingkat pengembalian, tetapi juga menilai dampak investasi terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam jangka panjang.

Dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola bersama faktor keuangan tradisional, sustainable finance bertujuan untuk meningkatkan keuntungan secara ekonomi dan keuntungan lain berbentuk kontribusi terhadap lingkungan, sosial, dan masyarakat.

Pertumbuhan sustainable finance didorong oleh keinginan investor untuk mendapatkan dampak lingkungan dan sosial, bersama dengan kinerja keuntungan material dari investasi. Pertumbuhan mengenai sustainable finance telah membuat tren yang besar sehingga membuat banyak negara di seluruh dunia memobilisasi upaya untuk berkontribusi perbaikan sosial dan lingkungan secara global. Dalam dunia keuangan, terdapat banyak lembaga dan praktisi mengambil posisi aktif dalam mencoba menerapkan konsep-konsep keberlanjutan di praktik investasi.

Bentuk Sustainable Finance

Terdapat banyak bentuk dari sustainable finance, contohnya adalah investasi ESG (environmental, Social, Governance), Sustainable Responsible Investing (SRI), Socially Responsible Investing, Impact Investing, dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Pada dasarnya, keempat hal tersebut memiliki sebuah tujuan yang sama, yaitu untuk mendapatkan pengembalian selain tingkat pengembalian finansial, juga mencari keberlanjutan, khususnya adalah keberlanjutan alam, lingkungan sosial, dan juga tata kelola sebuah organisasi atau perusahaan.

ESG Investing merupakan gaya investasi yang dalam proses pengambilan keputusannya melibatkan pertimbangan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola bersama dengan faktor keuangan konvensional.

Sementara Sustainable Responsible Investing (SRI) adalah investasi yang selain mendapatkan return, ada tujuan lain seperti keberlanjutan alam, sosial dan tata kelola perusahaan dimana dalam proses pengambilan keputusan, SRI melakukan screening perusahaan mana yang layak untuk diinvestasikan dan mana perusahaan yang kurang layak.

Socially Responsible investing merupakan gaya investasi yang menyaring perusahaan berdasarkan sektor negatif, seperti contohnya alkohol, judi, narkoba, pertambangan, dan pornografi. Sementara Impact Investing merupakan gaya investasi yang membantu sebuah organisasi atau bisnis untuk menciptakan keuntungan untuk sosial masyarakat. Dan yang terakhir, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sosial sebuah perusahaan terhadap lingkungan sosial dimana perusahaan tersebut beroperasi, selain tanggung jawab ekonomi dari manajemen kepada pemilik saham perusahaan.

Dampak Sustainable Finance

Bagi perusahaan, penerapan SRI dapat berdampak positif kepada lingkungan beserta masyarakat beserta reputasi dari perusahaan tersebut, namun disisi lain penerapan SRI membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Bagi investor, menerapkan prinsip SRI dalam berinvestasi dapat berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan serta pemberdayaan sosial masyarakat dengan berinvestasi di perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip SRI. Namun disisi lain, SRI memiliki batasan dan kriteria tertentu bagi perusahaan yang dapat dikatakan untuk berinvestasi.
Investor sebagai pemilik dana akan sangat berhati-hati saat menggelontorkan dananya untuk kegiatan ini. Ia akan melihat portofolio dan memitigasi resiko mana yang lebih kecil.

Selain itu, tingkat risiko yang diambil akan mencerminkan susunan individu masing-masing investor. Mereka yang mengantisipasi keuntungan besar juga siap mengambil risiko besar, begitu pula sebaliknya. Akibatnya, investor yang berhati-hati dan akan selalu memperhatikan metodologi yang digunakan.

Model Perhitungan Return

Pemilihan model dan analisis yang digunakan untuk menghitung pengembalian yang diinginkan harus memberikan penjelasan untuk fenomena yang diamati. Salah satu model yang terkenal untuk mengukur tingkat pengembalian adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) yaitu menjelaskan hubungan antara tingkat fluktuasi systematic risk (risiko yang berkaitan dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Ekonomi, politik, keamanan dan lain sebagainya)  dan jumlah keuntungan yang dihasilkannya.
Meskipun demikian, model CAPM dipertanyakan beberapa akademisi. Mereka menyatakan bahwa  systematic risk bukanlah faktor utama ukuran perhitungan pengembalian.

Para akademisi menemukan bahwa size effect dan market capitalization juga menetukan seberapa besar tingkat pengembalian investasi. Walaupun di beberapa kasus, dua hal tersebut kadang berbanding terbalik. Artinya, size effect juga bukan faktor penentu pengembalian investasi.

Karena fakta di lapangan menunjukan bahwa kelompok perusahaan kecil menghasilkan pengembalian tahunan sebesar 19,8 poin persentase lebih tinggi daripada kelompok market capitalization terbesar.

Dibutuhkan riset baru untuk mengukur seberapa besar return dari model investasi Sustainable Finance ini agar para investor tertarik sehingga lingkungan dan masyarakat mampu tumbuh berkembang secara sinergis.

 

 

Helwa Najmy Azkya, Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya

Ikuti tulisan menarik Helwa Najmy Azkya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu