x

Ilustrasi perawatan listrik.

Iklan

Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Senin, 18 Desember 2023 19:06 WIB

Apa Itu Kabel Fiber Optik? 

Kabel fiber optik sudah menjadi permasalahan di kota-kota besar di Indonesia. Posisinya yang menjuntai dan semrawut telah merusak pemandangan. Salah satu kota yang mengalami permasalahan ini ialah Ibukota Jakarta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabel fiber optik sudah menjadi permasalahan di kota-kota besar di Indonesia. Posisinya yang menjuntai dan semrawut telah merusak pemandangan. Salah satu kota yang mengalami permasalahan ini ialah Ibukota Jakarta, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebenarnya sudah membuat kebijakan untuk memindahkan seluruh kabel ini kebawah tanah secara bertahap, tetapi sampai sekarang belum semua kabel yang sudah dipindahkan.

Kondisi kabel yang semrawut ini pun tak jarang memakan korban. Pada pertengahan tahun 2023 misalnya, media sosial dihebohkan dengan peristiwa Sultan Rif'at Alfatih mahasiswa korban terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Peristiwa ini sempat viral karena ayah Sultan, Fatih, saat ingin melaporkan kejadian yang menimpa anaknya kepada pihak kepolisian justru menolak dengan alasan korban tidak mengetahui siapa pemilik kabel fiber, hal itu membuat, Fatih harus mencari sendiri pemilik kabel fiber optik tanpa bantuan dari kepolisian.

Apa Itu Kabel Fiber Optik? 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas banyak masyarakat hanya mengetahui terkait adanya kabel fiber optik tanpa mengetahui kegunaan, cara kerja dari adanya kabel fiber optik untuk kebutuhan sehari-hari.

Kabel fiber optik sendiri adalah sebuah media transmisi yang terbuat dari serat kaca atau plastik yang halus, dan seukuran rambut manusia yang digunakan untuk transmisikan cahaya.

Sejarah Kabel Fiber Optik

Konsep awal transmisi cahaya sudah ada pada awal 1840-an saat penemu asal Perancis Daniel Colladon dan Jacques Babinet mendemonstrasikan penuntun cahaya dari jarak jauh dengan pembiasan. 

Sepuluh tahun kemudian John Tyndall melakukan demonstrasi serupa menggunakan air mancur. Percobaan itu yang kemudian menjadi pendorong perkembangan televisi setelah John Logie Baird menampilkan 

Kabel serat optik pertama kali ditemukan pada tahun 1952 ketika fisikawan di Inggris, Narinder Singh Kapany menemukannya berdasarkan percobaan John Tyndall tiga dekade sebelumnya. Baru pada 1966 dua peneliti Inggris, Charles Kao dan George Hockman menerbitkan sebuah makalah yang menggambarkan potensi serat optik sebagai media transmisi data. Makalah tersebut berjudul "Dielectric-fibre surface waveguides for optical frequencies".

Dalam makalahnya, Kao dan Hockham menjelaskan bahwa serat optik dapat digunakan sebagai medium untuk mengirimkan sinyal cahaya dengan sangat kecilnya kerugian sinyal. Mereka menemukan bahwa dengan mengurangi ketidakmurnian dalam serat kaca dan menggunakan serat yang sangat halus, cahaya dapat merambat dalam jarak yang jauh dengan kehilangan sinyal yang minimal.

Dengan berbagai inovasi selama dua dekade berikutnya untuk mewujudkan ide, serat optik bisa digunakan sebagai alat komunikasi yang praktis. Pada akhirnya pada 1990 dengan internet muncul kepublik, kabel serat optik mulai dipasang di seluruh dunia untuk menyambungkan dunia dalam arus informasi.         

Struktur Kabel Fiber Optik

Meski terlihat dengan kasat mata kabel fiber optik ini terlihat seperti hanya satu untaian biasa, tetapi jika dibedah kabel fiber optik terdiri dari empat bagian antara lain;

  • Inti (Core), bagian terdalam dari serat optik yang menghantarkan cahaya. Inti ini sangat halus dan biasanya terbuat dari kaca murni atau plastik berkualitas tinggi.
  • Selubung (Cladding), lapisan luar inti yang berfungsi untuk memantulkan cahaya kembali ke dalam inti. Selubung ini terbuat dari bahan yang memiliki indeks refraksi yang lebih rendah daripada inti, sehingga menyebabkan cahaya untuk tetap terperangkap di dalam inti saat melewati serat.
  • Mantel (Buffer), lapisan pelindung tambahan yang melapisi selubung. Mantel berfungsi sebagai lapisan pelindung mekanis untuk inti dan selubung serat optik.
  • Kerut (Coating), lapisan terluar dari serat optik yang berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan dan fleksibilitas pada serat. Kerut ini biasanya terbuat dari plastik atau material lain yang tahan terhadap tekanan dan benturan.

Manfaat Kabel Fiber Optik

Meski bermula dimaksudkan untuk alat komunikasi, tetapi dalam perkembangannya kabel fiber optik berguna diberbagai bidang yaitu;

  • Komunikasi Telekomunikasi, mentransmisikan data suara, video, dan data secara cepat dan efisien dalam jaringan telepon, internet, dan televisi kabel.
  • Internet, sebagian besar infrastruktur internet modern menggunakan kabel serat optik untuk menghubungkan server, data center, dan titik akses internet. Hal itu memungkinkan akses internet dengan kecepatan tinggi dan stabil untuk pengguna di berbagai lokasi.
  • Penerangan, kabel serat optik juga digunakan dalam sistem penerangan atau pencahayaan dengan menggunakan efek cahaya yang terpancar dari serat optik sebagai sumber cahaya.
  • Pendeteksian dan Sensor, digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi perubahan tekanan, suhu, kelembaban, dan sebagainya dalam lingkungan atau struktur tertentu.
  • Kedokteran, seperti dalam endoskopi untuk melihat organ internal atau operasi laser dalam bedah.

Cara Kerja Kabel Fiber Optik

Setelah menjelaskan mengenai struktur dan manfaat dari kabel serat optik, berikut adalah cara kerja kabel serat optik:

  1. Pada ujung pengirim (transmitter), sinyal data digital diubah menjadi sinyal cahaya menggunakan sumber cahaya seperti laser atau LED. Cahaya ini kemudian dimodulasi sesuai dengan data digital yang akan dikirimkan. Penggunaan sumber cahaya berbeda akan mempengaruhi jenis serat optik yang digunakan, seperti single-mode atau multi-mode.
  2. Sinyal cahaya yang dimodulasi kemudian dikirimkan melalui serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Serat ini memiliki lapisan inti (core) yang menghantarkan cahaya dan lapisan selubung (cladding) yang memantulkan cahaya kembali ke inti untuk meminimalkan hilangnya sinyal.
  3. Saat sinyal cahaya melewati serat optik, pemancar sinyal di ujung penerima (receiver) mendeteksi perubahan intensitas cahaya. Perubahan ini mengindikasikan data digital yang dikirimkan.
  4. Penerima Sinyal kemudian mengartikan perubahan intensitas cahaya menjadi data digital kembali. Sinyal cahaya yang dideteksi diubah menjadi sinyal elektrik sesuai dengan data yang dikirimkan.
  5. Data yang sudah dikonversi ke sinyal elektrik selanjutnya diolah oleh perangkat elektronik untuk digunakan sesuai kebutuhan. Misalnya, jika data dikirimkan melalui jaringan komputer, data tersebut akan diarahkan ke tujuan yang sesuai dalam jaringan.

Ikuti tulisan menarik Harrist Riansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 jam lalu

Terpopuler