x

Ilustrasi logo partai. Foto-Akurat.

Iklan

Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Senin, 18 Desember 2023 19:12 WIB

Partai Politik Penguasa Sumatera pada Lima Pemilu Terakhir

Pulau Sumatera yang meliputi 10 provinsi mewakili sekitar 20 persen total suara nasional. Jika kita melihat track record hasil pemilu di Sumatera terjadi perubahan pilihan partai politik di Sumatera.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemilihan Umum (pemilu) 2024 sudah memasuki masa kampanye. Para calon wakil rakyat tengah gencar-gencarnya mencari suara rakyat untuk bisa menjadi bagian pemerintah pusat maupun daerah. Selain itu partai-partai politik pengusung caleg pada pemilu kali ini juga mengkampanye para kadernya untuk menambah kursi partai itu di pemerintah.

Pada artikel sebelumnya yang berjudul Pemilu 2024, Jawa Bukan Lagi Koentji menunjukkan Pulau Jawa masih merupakan lumbung suara para partai politik untuk masuk ke Senayan, meski persentasenya mengalami penurunan dari tiap pemilu. Selain Pulau Jawa, ada Pulau Sumatera yang kerap dijadikan pelarian beberapa partai politik untuk menambah suara partai.

Pulau Sumatera yang meliputi 10 provinsi yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau. Pada setiap gelaran pemilu Sumatera mewakili sekitar 20 persen total suara nasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika kita melihat track record hasil pemilu di Sumatera terjadi perubahan pilihan partai politik di Sumatera. Secara garis besar dapat dilihat dari grafik dibawah ini:

Grafik Suara Partai Politik di Pulau Sumatera

Grafik itu menunjukkan pada pemilu 1999 Golkar masih kokoh di Sumatera dengan 23,24 persen diikuti oleh PDIP (14,6 persen), dan PPP (11,91 persen). Terlihat pada 1999 kekuatan partai Orde Baru masih memiliki pengaruh kuat dibandingkan partai baru seperti PAN (9,98 persen), PKB (4,18 persen) dan PK yang berubah menjadi PKS (1,51 persen). Dan partai-partai kecil menyumbang total 14,13 persen.

Kemudian pada 2004, Golkar dan PDIP masih memiliki pengaruh kuat di Sumatera dengan Golkar mendapatkan 23,6 persen dan PDIP sebanyak 13,84 persen. Sedangkan PPP mengalami penurunan menjadi 8,25 persen. Sementara itu PKS berhasil melonjak dibandingkan 1999 dengan 8,34 persen, dan partai baru Demokrat yang menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden mendapatkan 7,37 persen di pulau ini. Raihan Demokrat berhasil menyalib suara PKB (4,13 persen) dan mendekati suara PAN (9,18 persen). Kemudian perolehan suara partai-partai kecil lain melonjak menjadi 25,29 persen. Itu cukup menarik karena jumlah partai politik pada 2004 hanya 24 partai atau setengah dari pemilu 1999 yang berjumlah 48 partai politik.

Perubahan yang cukup besar terjadi pada 2009 dengan Demokrat yang keluar sebagai pemenang pemilu ketika itu berhasil mendapatkan 22,44 persen suara sah di Sumatera. Itu membuat penurunan persentase suara partai lain, yaitu; Golkar (15,5 persen), PDIP (9,63 persen), PKS (7,55 persen), PAN (7,28 persen), PPP (4,64 persen), dan PKB (2,66 persen). Lalu Gerindra yang merupakan partai baru di pemilu berhasil mendapatkan 4,18 persen di pulau ini. kemudian partai-partai kecil lain yang berjumlah 37 partai kecil lain menyumbang 26,11 persen suara sah di Sumatera.

Lalu pada pemilu 2014 Golkar kembali menjadi nomor satu di Sumatera dengan 15,11 persen. Partai Demokrat justru mengalami penurunan besar dibandingkan pada 2009 menjadi 11,61 persen di 2014. Penurunan pada Demokrat membuat partai-partai lain mengalami peningkatan suara mulai dari PDIP (14,6 persen), Gerindra (12,79 persen), PAN (9,04 persen), PKS (7,31 persen), PKB (6,07 persen), PPP (5,81 persen). Bahkan partai Nasdem sebagai pendatang baru juga meraih suara yang cukup besar sebesar 7,91 persen di Sumatera. Sedangkan suara partai kecil lain meliputi Hanura,PBB, dan PKPI menyumbang total 9,77 persen.

Dan pemilu 2019, tidak terlalu banyak berubah pada 2014 dengan PDIP, Gerindra, dan Golkar menjadi tiga besar di Sumatera maupun di Indonesia dengan perolehan di Sumatera secara berturut-turut 14,83 persen, 13,85 persen, dan 13,27 persen. Diikuti oleh Nasdem (10 persen), Demokrat(9,73 persen), PAN (9,02 persen), PKS (8,92 persen), PKB (6,12 persen), dan PPP (4,04 persen). Sedangkan partai kecil lain menyumbang 10,04 persen suara di Sumatera.

Jika melihat secara keseluruhan terjadi pemerataan suara diantara partai-partai besar di Sumatera. Ini bisa dilihat pada 1999 Golkar keluar menjadi juara di pulau paling barat Indonesia dengan 23,24. Turun hampir 10 persen saat PDIP berada diatas pada 2019 dengan 14,83 persen. Lalu penguatan partai berhaluan nasionalis makin kuat daripada partai berhaluan islam. Bahkan suara partai Gerindra dan Nasdem yang baru muncul pada 2009 dan 2014 jauh lebih besar dibandingkan suara PPP, PKS, PKB, dan PAN yang merupakan partai islam yang sudah ada sejak pemilu 1999.

Melihat tren ini bukan kemungkinan kecil bila perolehan suara di Pulau dengan sebutan Swarna dwipa (Pulau Emas) akan semakin merata diantara partai besar lain terutama yang berhaluan nasionalis dan menyulitkan partai-partai baru atau kecil lain untuk mencuri suara karena pemilih yang sudah menjadi basis partai-partai besar.

Ikuti tulisan menarik Harrist Riansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 jam lalu

Terpopuler