x

Sumber: TEMPO.

Iklan

Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Kamis, 4 Januari 2024 19:08 WIB

Narasi Bergabungnya Amin dan Ganjar-Mahfud Terlalu Cepat

Masih sangat sulit untuk menebak paslon mana yang akan menemani Prabowo-Gibran jika pemilu berlangsung dua putaran. Otomatis kedua calon ini masih harus saling merebut suara untuk bisa mengamankan satu tiket ke putaran kedua.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Satu bulan menjalang pemilihan umum (Pemilu) serentak di Indonesia para calon wakil rakyat berlomba-lomba melakukan kampanye. Mereka berusaha untuk menarik simpati dan suara masyarakat untuk bisa mendapatkan kursi di pemerintahan.

Salah satu yang menjadi perhatian utama publik ialah pemilihan presiden (pilpres). Pada pilpres kali ini sudah ada tiga pasangan calon (paslon) yang akan bersaing untuk bisa menjad pemimpin Indonesia lima tahun kedepan. Ketiga paslon yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dari banyak hasil survei dari berbagai lembaga kompak menempatkan pasangan Prabowo-Gibran diposisi teratas dengan elektabilitas diatas 40 persen. Sedangkan dua paslon lain masih silih berganti berada di peringkat kedua dibeberapa hasil survei.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil survei itu membuat sebagian pengamat optimis pilpres bisa berlangsung satu putaran karena elektabilitas Prabowo-Gibran yang sudah diatas 40 persen, alias sedikit lagi mencapai 50 persen. Namun masih ada yang melihat masih mungkin pilpres putaran dua. Bahkan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan sudah memprediksi bila terjadi pilpres dua putaran pasangan Amin akan bergabung dengan Ganjar-Mahfud. Meski ada perbedaan yang sangat besar diakar rumput tetapi menurut Djayadi itu bisa diatasi bila para elit berkonsolidasi.

Hal senada juga disampaikan oleh pengamat politik Universitas Al-Azhar Jakara, Ujang Komarudin, menurutnya sudah tidak mengejutkan jika Amin dan Ganjar-Mahfud bersatu karena dalam putaran kedua pasti akan terjadi konsolidasi kekuatan untuk meraih kemenangan. Ditambah adanya perbedaan narasi perubahan dan keberlanjutan antara AMIN dan Prabowo Gibran, juga kekecewaan PDIP terhadap Presiden Joko Widodo atas jadinya Gibran menjadi cawapres Prabowo.  

Terlalu Cepat

Narasi bergabungnya Anies dan Ganjar sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Pada 2023 lalu sempat muncul wacana menduetkan Anies dan Ganjar sebagai capres-cawapres tetapi tidak bisa terwujud karena perbedaan yang ada. Munculnya kembali wacana ini seakan terlalu cepat.

Ide ini muncul teralu cepat karena masih belum jelasnya paslon yang akan lolos ke putaran dua disamping Prabowo-Gibran yang mengantongi elektabilitas yang terapaut jauh dari dua paslon lain. Jika kita melihat dua survei, pertama survei tatap muka yag dilakukan oleh CSIS yang dilakukan pada 13-18 Desember 2023 menunjukkan pasangan AMIN berada diperingkat kedua dengan elektabilitas 26,1 dan Ganjar-Mahfud diperingkat ketiga dengan 19,4 persen.

Sedangkan pada survei melalui telepon oleh Indikator Politik Indonesia yang dilakukan 23-24 Desember 2023 menunjukkan Ganjar-Mahfud yang justru berada diperingkat kedua dengan elektabilitas 21 persen. Sementar itu AMIN diperingkat ketiga dengan 24,5 persen. 

Dari kedua survei itu memperlihatkan masih sangat sulit untuk menebak paslon mana yang akan menemani Prabowo-Gibran jika pemilu berlangsung dua putaran. Otomatis kedua calon ini masih harus saling merebut suara untuk bisa mengamankan satu tiket ke putaran kedua. Ditambah para paslon masih diharuskan mengikuti debat yang pasti akan ada kritik satu sama lain dan tak jarang menimbulkan perselisihan dan perdebatan. Itu bisa dilihat diberbagai platform media sosial dimana tiap pendukung saling mencerca satu sama lain.

Seharusnya narasi konsolidasi ini baru muncul paling cepat pada saat hari-h pemilihan pada 14 Februari nanti dimana sudah ada hasil quick count yang hasilnya tidak jauh berbeda dari rilis Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Memang bila dipikir sangat rasional antara Amin atau Ganjar-Mahfud yang lolos putaran kedua untuk bergabung karena Prabowo-Gibran dalam berbagai simulasi dua calon disurvei selalu mendapatkan limpahan suara paling besar siapapun yang tidak lolos ke putaran kedua. Sehingga peluang siapapun menjadi RI-1 dan RI-2 masih terbuka lebar.

Ikuti tulisan menarik Harrist Riansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 jam lalu

Terpopuler