x

Iklan

Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Rabu, 24 Januari 2024 15:25 WIB

Potensi Suara PDIP di Pileg 2024

Melihat kekuatan PDIP berdasarkan regional wilayah ada tren penurunan di Sumatera dan Jawa. Sementara itu kekuatan suara PDIP di dua regional lain, Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua, ada tren kenaikkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tiga minggu menjelang pemilihan umum (pemilu) serentak di Indonesia. Para calon wakil rakyat berserta partai-partai politik pengusung tengah berusaha berkampanye demi meraup suara di pemilu tahun ini. Namun, pemilu serentak ini mendapat sejumlah polemik. Salah satu ialah terlalu fokusnya masyarakat terhadap pemilihan presiden (pilpres) dibanding pemilihan legislatif (pileg). Padahal anggota legislatif memiliki peranan penting dalam perumusan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Salah satu partai yang memiliki pengalaman di pileg yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), PDIP yang sekarang pada pilpres mengusung mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan berpasangan dengan Mahfud MD. Dengan begitu PDIP menjadi satu-satunya partai pasca Reformasi yang selalu mencalonkan kadernya menjadi capres. Itu beriringan dengan perolehan suara partai ini dari 1999-2019.

Pada 1999 PDIP berhasil mendapatkan lebih dari 35 juta suara sah nasional (33,75 persen) dan berada diperingkat pertama. Hasil itu cenderung menurun pada pemilu 2004 dan 2009. Pada pemilu 2004 partai ini hanya mampu meraih sekitar 21 juta suara sah nasional (18,53 persen) dan berada diperingkat kedua. Pada 2009 partai ini berada diperingkat ketiga dengan perolehan suara sebanyak 14 juta suara sah nasional (14,01 persen).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru ketika majunya Joko Widodo menjadi capres pada 2014 dan 2019 berhasil mendongkrak suara PDIP yang membuat menjadi juara pada kedua pileg tersebut. Pada 2014 suara PDIP naik menjadi 23 juta suara sah nasional (18,96 persen). Lalu naik menjadi 27 juta suara pada 2019.

Suara Nasional PDIP

Potensi Suara PDIP

Keberhasilan kedua pemilu terakhir membuat partai ini berambisi mencetak hattrick pileg dan pilpres 2024 ini. Jika melihat pada suara-suara PDIP yang dikutip dari buku Statistik 2019 terbitan BPS memperlihatkan mayoritas suara PDIP berasal dari provinsi-provinsi di pulau Jawa dengan lebih dari 60 persen total suara PDIP berasal dari pulau ini. Tetapi terjadi tren pemerataan suara PDIP dari 1999-2019 dengan komposisi suara PDIP di pulau Jawa mulai terbagi ke provinsi lain terutama di Pulau Kalimantan dan Sulawesi yang terlepas dari naik-turun suara PDIP tetapi komposisi suara dari kedua pulau ini konsisten naik dari 1999.

Ini berbeda dengan pulau lain seperti Sumatera, Jawa, Maluku-Papua, yang komposisi suara PDIP mengikuti total suara PDIP secara nasional. Sedangkan pada wilayah Bali dan Nusa Tenggara suara PDIP cenderung konstan dengan sekitar 7 persen suara.  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

  1999 2004 2009 2014 2019
Sumatera 17,3% 13,5% 14,0% 15,7% 15,3%
Jawa 67,6% 71,2% 67,2% 62,7% 62,1%
Bali-Nusa Tenggara 7,2% 7,3% 6,9% 6,2% 7,0%
Kalimantan 3,9% 4,0% 6,5% 7,1% 7,0%
Sulawesi 2,5% 2,7% 4,0% 4,6% 5,7%
Maluku-Papua 1,6% 1,3% 1,3% 3,7% 2,9%

Itulah mengapa PDIP beserta capres mereka Ganjar lebih cenderung aktif berkampanye diluar Pulau Jawa karena jomplangnya komposisi suara PDIP selama ini meski secara tren mulai merata ditiap pulau.

Sedangkan bila melihat kekuatan PDIP berdasarkan regional wilayah ada tren penurunan di dua pulau penyumbang suara terbesar di Indonesia yaitu Sumatera dan Jawa. Sementara itu kekuatan suara PDIP di dua regional lain (Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua) ada tren kenaikkan dari 2009-2019 meski belum sebesar pileg 1999 dan 2004.  Berbeda dengan Kalimantan dan Sulawesi dimana PDIP mulai mendominasi seperti tahun 1999.

  1999 2004 2009 2014 2019
Sumatera 32,7% 13,8% 9,6% 14,6% 14,8%
Jawa 36,2% 21,7% 16,4% 21,0% 20,8%
Bali-Nusa Tenggara 43,9% 43,0% 17,7% 21,6% 25,2%
Kalimantan 26,9% 24,6% 16,5% 23,1% 23,5%
Sulawesi 14,0% 11,1% 7,2% 11,2% 14,9%
Maluku-Papua 29,9% 24,5% 5,5% 17,7% 14,2%

Proyeksi elektabilitas PDIP

Jika merujuk elektabilitas PDIP dari berbagai rilis survei berbagai Lembaga selama sebulan terakhir nampak suara PDIP tidak akan jaug berbeda dengan hasil pileg 2019. Dengan kisaran 17-23 persen suara. Lebih lengkapnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Lembaga Survei Elektabilitas
Poltracking (1-7 Januari 2024) 20,1%
PRC (20-27 Desember 2023) 17,7%
LSI (10-11 Januari 2024) 20,4%
Indikator Politik (10-16 Januari 2024) 20,3%
Charta Politika (4-11 Januari 2024) 22,6%

Namun perlu diingat pada pileg 2019 survei-survei suara PDIP kebanyakan diatas 23 persen keatas. Banyak pengamat mengatakan perbedaan suara PDIP dengan elektabilitasnya karena kebanyakan survei lebih cenderung pada partai politik itu sendiri sedangkan pada pileg peran caleg juga menentukan. PDIP yang merupakan partai yang memiliki pemilih loyal terlepas siapapun calegnya. Itu membuat elektabilitas PDIP selalu lebih besar daripada suara asli yang diraih pada pileg.  

Dengan begitu ada potensi suara PDIP akan turun pada pileg kali ini tetapi elektabilitas PDIP masih berada diposisi pertama atau kedua yang berarti peluang untuk mencetak hattrick pileg seperti yang diharapkan masih terbuka.

Ikuti tulisan menarik Harrist Riansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 jam lalu

Terpopuler