Lokakarya 3 Pestarama #9: Mengenal Jenis-jenis Panggung dalam Pertunjukan Teater

Sabtu, 10 Februari 2024 19:22 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Prodi PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menghadirkan lokakarya 3 sebagai salah satu rangkaian acara dari Pestarama #9. Lokakarya 3 mengangkat tema Tata Panggung dan Artistik dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya yakni Riky Arief Rahman.

Prodi PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menghadirkan lokakarya 3 sebagai salah satu rangkaian acara dari Pestarama #9. Lokakarya 3 mengangkat tema "Tata Panggung dan Artistik" dengan mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya yakni Riky Arief Rahman. Lokakarya 3 dilaksanakan pada hari Rabu (07/02/2024) di Ruang Teater FITK Lantai 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Riky Arief Rahman yang kerap disapa 'Kang Oet' adalah seseorang yang sudah sangat berpengalaman dalam dunia tata panggung dan tata artistik pada sebuah pementasan teater. Dibuktikan dengan ia sangat aktif di berbagai kelompok teater. Ia juga memiliki sejumlah prestasi di bidang tata panggung dan artistik yang diantaranya ialah sebagai penata artistik terbaik di acara Festival Teater Mahasiswa Nasional di Jakarta dan peraih sertifikasi profesi penata properti pertunjukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada kesempatan kali ini, Kang Oet akan membagikan wawasan dan pengalamannya mengenai tata panggung dan berbagai jenis panggung dalam pertunjukan teater. Kang Oet menjelaskan pada awal pemaparannya bahwa tata panggung dan tata artistik ialah segala sesuatu yang harus dipersiapkan di atas panggung. "Panggung sebagai sebuah tempat atau latar dalam pementasan teater," ujar Kang Oet.

"Pada umumnya panggung dibagi menjadi tiga jenis, yakni panggung arena, panggung proscenium, dan panggung thrust," tutur Kang Oet. Jenis panggung pertama yakni panggung arena. Kang Oet menjelaskan bahwa panggung arena ialah jenis panggung yang dimana audiensnya duduk mengelilingi panggung. Panggung arena terbagi dalam beberapa jenis yakni arena tapal kuda dan arena full. Panggung arena tapal kuda yakni panggung yang memiliki arena penonton membentuk huruf U atau tapal kuda. Panggung arena full ialah panggung yang memiliki arena penonton berbentuk mengelilingi panggung seperti arena ring tinju.

Jenis panggung kedua ialah panggung proscenium atau panggung berbingkai. "Pada panggung proscenium posisi audiensnya satu arah, jadi hanya bisa melihat panggung di bagian depan," tutur Kang Oet. Terdapat alat atau perangkat sebagai pendukung panggung, seperti backdrop atau untaian kain yang berada di backstage. Panggung proscenium juga memiliki ruang untuk akses keluar-masuk properti. 

Jenis panggung ketiga ialah panggung thrust. Panggung thrust merupakan penggabungan antara panggung proscenium dengan panggung arena. "Basicnya dia mempunyai bingkai di depannya, kemudian mempunyai penambahan lidah di panggung seperti area catwalk," ujar Kang Oet. Contoh panggung thrust adalah panggung fashion show. Di Indonesia sendiri, jarang menggunakan panggung thrust untuk pertunjukan teater. 

Selain tiga jenis panggung di atas, terdapat juga dua jenis panggung lainnya yakni panggung outdoor dan panggung kereta. Panggung outdoor ialah memiliki backdrop atau latar yang tidak mutlak. Bagian belakang panggung tidak bisa ditutup, melainkan dengan memanfaatkan benda atau alam sekitar untuk dijadikan latar. Sementara panggung kereta ialah panggung yang biasanya digunakan untuk pagelaran boneka.

Berdasarkan paparan materi mengenai tata panggung yang telah dipaparkan oleh Riky Arief Rahman yang kerap disapa Kang Oet, bahwa tata panggung ialah sebuah hal yang sangat penting dan harus dipersiapkan untuk sebuah pertunjukan teater. Terdapat tiga jenis panggung secara umum, yakni panggung arena, panggung proscenium, dan panggung thrust. Selain itu, terdapat dua jenis panggung lainnya yakni panggung outdoor dan panggung kereta. Oleh karena itu, saat kita ingin membuat sebuah pertunjukan teater, kita harus memilih jenis panggung yang sesuai dengan jenis dan jalan cerita yang ingin disampaikan kepada penonton.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Anjelia Ratu Oasis

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler