x

Sejumlah santri memberikan donasi bantuan kepada warga yang membutuhkan

Iklan

Agus Sutisna

Penulis Indonesiana | Dosen | Pegiat Sosial
Bergabung Sejak: 6 September 2023

Senin, 18 Maret 2024 16:54 WIB

Kajian Ramadan #10: Dahsyatnya Sedekah di Bulan Berkah

Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri (HR.Imam Thabrani).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sedekah berasal dari kata "Shodaqoh" (Bahasa Arab). Makna terminologis atau kaidahnya adalah pemberian atau derma yang dilakukan oleh seorang muslim/muslimah kepada siapa saja (muslim maupun non-muslim) tanpa dibatasi oleh ketentuan jumlah dan waktu tertentu.

Sedekah adalah perbuatan mulia dan Allah janjikan pahala yang melimpah. Sebagaimana tertuang dalam Al Quran Surat Al Hadiid ayat 18 Allah: 

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahala) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu para ulama memaknai Berkah (Barokah) sebagai jiyadatul khoir, artinya adalah kebaikan yang bertambah dan berkesinambungan. Bulan Ramadhan sendiri disebut sebagai syahrun mubarok (bulan berkah) karena pada bulan ini berbagai kebaikan, keistimewaan dan keutamaan Allah anugerahkan kepada umat Islam. Salah satunya adalah melipatgandakan pahala dari setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan ini.

Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pahala yang Allah janjikan ketika sedekah diberikan pada bulan Ramadhan. Sedekahnya saja, di bulan apapun akan dilipatgandakan pahalanya. Sementara Ramadhan adalah bulannya jiyadatul khoir yang salah satunya ditandai dengan janji Allah akan melipatgandakan pahala untuk setiap amal yang dilakukan di bulan ini.

Dengan demikian, dilihat dari sisi pahala yang Allah janjikan, sedekah yang dilakukan pada bulan Ramadhan akan mengakumulasi pelipatgandaan pahala dari dua dimensi. Pertama pahala dari sedekah itu sendiri. Kedua pahala sedekah yang diberikan pada bulan Ramadhan.

 

Bahkan Senyumpun adalah Sedekah 

Di atas telah dikemukakan bahwa Sedekah adalah pemberian atau derma yang dilakukan oleh seorang muslim/muslimah kepada siapa saja (muslim maupun non-muslim) tanpa dibatasi oleh ketentuan jumlah dan waktu tertentu. Sedekah memiliki cakupan jenis dan bentuk pemberian yang luas.

Maksudnya adalah bahwa sedekah tidak melulu harus selalu dalam bentuk pemberian materi (uang, barang dsb) sebagaimana yang kerap difahami secara kurang tepat selama ini. Sedekah bisa berupa kontribusi pikiran, tenaga, motivasi atau dorongan semangat selama dilakukan untuk menolong dan dalam rangka kebajikan (al birri) dengan sesama manusia. Atau perbuatan-perbuatan baik yang sifatnya sederhana, misalnya menjaga keamanan (ronda) dan merawat kebersihan lingkungan.

Bahkan senyuman yang ramah dan tulus juga merupakan sedekah seperti Sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, "Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu."

 

Manfaat dan Keutamaan Sedekah

Selain akan membuahkan pahala yang melimpah sebagaimana janji Allah SWT, pahala sedekah juga tidak akan pernah terputus meski pelakunya sudah meninggal. Hal ini dikemukakan Rosulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara, yakni: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh"

Disamping janji pahala yang melimpah dan berkesinambungan dari Allah SWT, sedekah juga memilik sejumlah manfaat dan keutamaan lain yang tidak kalah penting bagi kehidupan setiap muslim/muslimah. Berikut beberapa diantaranya.

Pertama, sedekah dapat menghapuskan dosa-dosa yang pernah dilakukan, kecuali dosa besar yang secara khusus harus ditubati. Rosulullah mengibaratkan sedekah laksana air yang memadamkan kobaran api sebagaimana tertuang dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Imam At Tarmidzi, "Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. At Tirmidzi)

Kedua, sedekah dapat memanjangkan umur dan mencegah seseorang dari cara kematian yang buruk. Hal ini dikemukakan dalam sabda Rosulullah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabrani, "Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri."

Terkait hadits tersebut, para Ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud memanjangkan umur dalam konteks hadits ini adalah bahwa amalan kebaikan dari orang yang bersedekah ini akan terus dikenang melebihi umur hidupnya selama di dunia. Sedekah bisa menjadi sebentuk legacy "abadi" yang akan dikenang banyak orang.

Meski demikian tentu saja perlu difahami, bahwa bersedekah tetaplah harus (hanya) diniyatkan lillahi ta'ala (semata-mata ibadah dan penghambaan kepada Allah), bukan untuk dikenang atau mewariskan legacy.  Selain itu dengan sedekah seseorang juga akan dijauhkan dari cara kematian yang buruk, dari sifat sombong dan bangga pada diri sendiri, serta dijauhkan pula dari kefakiran (kemiskinan).

Ketiga sedekah juga dapat menjadi perantara (media) penguatan bangunan silaturahmi dan ukhuwah (persaudaraan), baik dengan sesama umat Islam (Ukhuwah Islamiyah) sendiri, dengan sesama warga bangsa (Ukhuwah Wathoniyah) maupun dengan sesama manusia (Ukhuwah Bashoriyah).

Keempat sedekah akan menjadi payung penaung yang menyejukan pada hari Qiyamat. Seperti dijelaskan dalam banyak hadits bahwa kelak pada hari Qiyamat umat manusia akan menunggu proses peradilan akhirat yang sangat lama dibawah terik matahari panas tiada terkira. Dalam situasi demikian, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rosulullah mengabarkan bahwa kelak sedekah akan menjadi naungan orang-orang beriman di hari Qiyamat.

Akhirnya, sedekah yang dalam praktiknya mengurangi harta, mengeluarkan tenaga dan pikiran dsb, sesungguhnya tidak akan mengurangi sedikitpun harta atau apapun yang disedekahkan. "Sedekah tidaklah mengurangi harta." Demikian sabda Nabi SAW seperti diriwayatkan Imam Muslim.

Mengapa bisa begitu? Karena harta atau tenaga dan pikiran yang didermakan dan secara matematis jadi berkurang itu akan ditutupi oleh limpahan pahala di akhirat nanti sekaligus juga akan diberkahi seperti makna berkah sebagai jiyadatul khoir di dunia ini. Sebagaimana yang secara implisit Allah janjikan dalam Al Quran Surat Saba ayat 39,

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan (sedekahkan), maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya." Demikianlah dahsyatnya sedekah di bulan penuh berkah ini. 

Wallahu a'lam bishowab.

 

Ikuti tulisan menarik Agus Sutisna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB